Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Herpes Simpleks general_alomedika 2022-08-31T10:55:07+07:00 2022-08-31T10:55:07+07:00
Herpes Simpleks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Penatalaksanaan Herpes Simpleks

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan lini pertama herpes simpleks adalah obat antivirus, seperti acyclovir, valacyclovir dan famsiklovir. Pada kasus herpes simpleks primer, acyclovir dapat diberikan 200 mg sebanyak 5 kali per hari per oral selama 7 hari atau Acyclovir 400 mg sebanyak 5 kali sehari selama 7 hari .

Terapi antivirus ini tidak dapat mengeradikasi virus yang laten pada sel neuron, sehingga tidak dapat mencegah terjadinya reaktivasi virus baik dalam tingkat keparahan ataupun frekuensi reaktivasi.[3,12,16]

Acyclovir

Saat ini acyclovir masih menjadi modalitas terapi utama pada infeksi HSV tipe 1 dan 2. Hanya saja, bioavailabilitas nya hanya sekitar 15-30% dengan pemberian per oral. Umumnya herpes simpleks diterapi dengan preparat oral, kecuali pada infeksi HSV berat dan pasien imunokompromais dimana acyclovir diberikan melalui jalur intravena.

Acyclovir topikal hanya diindikasikan pada herpes labialis dan herpes genitalis dengan gejala yang ringan. Pemberian sediaan topikal dalam 48 jam munculnya lesi terbukti mengurangi gejala dan mencegah rekurensi yang parah.

Sebaiknya preparat acyclovir dihindari pemberiannya pada wanita hamil, terutama pada kehamilan kurang dari 15 minggu. Walaupun data beberapa studi menunjukkan umumnya tidak ada kelainan yang ditimbulkan melalui pemberian preparat oral dan topikal acyclovir pada wanita hamil, namun masih sedikit bukti yang menunjang keamanan pemberian acyclovir pada masa awal kehamilan.

Untuk terapi herpes simpleks primer dapat diberikan acyclovir, 200 mg sebanyak 5 kali sehari, per oral, selama 7 hari atau Acyclovir 400 mg sebanyak 3 kali sehari selama 7 hari .

Sedangkan pada infeksi rekuren dapat diberikan acyclovir 200 mg sebanyak 5 kali sehari, per oral, selama 5 hari atau Acyclovir 400 mg sebanyak 3 kali sehari selama 5 hari. Dosis perlu disesuaikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[12,15,17,18]

Valacyclovir

Valacyclovir adalah prodrug dari acyclovir. Setelah diminum, kemudian obat diubah menjadi acyclovir oleh enzim hepar valacyclovir hydrolase. Oral valacyclovir memiliki bioavailabilitas 54 %, mampu mencapai metabolit aktif 3 sampai 4 kali lebih tinggi dari pada acyclovir oral. Sehingga pemberiannya dapat lebih dijarangkan dan berhubungan dengan pengurangan efek samping.

Valacyclovir tidak direkomendasikan sebagai terapi pilihan pada anak dan remaja karena efektivitas dan keamanannya belum dipelajari secara adekuat dalam kelompok usia tersebut. Hal ini juga berlaku pada pasien hamil, karena belum ada bukti yang cukup mengenai efek terhadap wanita hamil.

Untuk terapi herpes simpleks genital primer, dapat diberikan valacyclovir 500 mg 2 kali sehari per oral selama 7 hari. Pada kasus rekuren dapat diberikan valacyclovir 500 mg 2 kali sehari per oral selama 5 hari.[12,17,18]

Pada tatalaksana orolabial herpes, pada pasien imunokompeten rekomendasi saat ini adalah oral valacyclovir 2 gram dua kali sehari untuk satu hari saja. Untuk pasien dengan imunokompromais, dosisnya adalah oral valacyclovir 500 mg dua kali sehari.[12,17,18]

Famsiklovir

Famsiklovir adalah bentuk inaktif dari diacetyl ester,  prodrug dari Penciclovir. Bioavailabilitas Famsiklovir adalah 77 % setelah pemberian peroral. Famsiklovir juga tidak direkomendasikan pemberiannya pada anak-anak, remaja, pasien imunokompromais kurang dari 25 tahun, serta wanita hamil.

Famsiklovir 250 mg per oral tiga kali sehari selama 7–10 hari  dapat diberikan sebagai terapi herpes genitalis primer. Untuk infeksi rekuren famsiklovir 250 mg per oral dua kali sehari dapat menjadi alternatif. [2,16,18]

Kasus Infeksi Berat

Terapi acyclovir intravena diindikasikan pada kasus infeksi HSV berat atau dengan komplikasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, seperti pneumonitis atau hepatitis, atau pada herpes simpleks dengan komplikasi sistem saraf pusat seperti ensefalitis.

Rekomendasi yang dianjurkan adalah acyclovir 5–10 mg/kg IV tiap 8 jam selama 2–7 hari hingga perbaikan klinis terlihat. Selanjutnya dilanjutkan dengan antiviral terapi peroral sampai setidaknya 10 hari.[16]

Herpes Genitalis Rekuren pada Ibu Hamil

Rekomendasi  regimen sebagai terapi supresif pada wanita hamil dengan herpes genital rekuren adalah acyclovir 400 mg per oral tiga kali sehari atau valacyclovir 500 mg  dua kali sehari. Terapi dimulai pada usia kehamilan 36 minggu. Hal ini penting karena risiko transmisi infeksi pada neonatus dari ibu yang terinfeksi cukup tinggi (30%–50%).[16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Ayoade FO. Herpes Simplex. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218580-overview#a5
3. Saleh,Dahlia and Sharma Sandeep. Herpes Simplex Type 1. 2021. StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482197/
12. Sauerbrei A. Herpes Genitalis: Diagnosis, Treatment and Prevention. Geburtshilfe Frauenheilkd. 2016 Dec; 76(12): 1310–1317. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5177552/
15. McGregor SP. Dermatologic Manifestations of Herpes Simplex Differential Diagnoses. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1132351-differential
16. Center for Disease Control and Prevention . Genital HSV Infections. 2015 Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. 2015. https://www.cdc.gov/std/tg2015/herpes.htm
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanganan INFEKSI MENULAR SEKSUAL . 2016. http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/buku_pedoman_nasional_tatalaksna_ims_2016_ok.pdf
18. Patul Rajul et al. 2017 European guidelines for the management of genital herpes. International Journal of STD & AIDS 0(0) 1–14. https://www.iusti.org/regions/Europe/pdf/2017/Herpes.pdf

Diagnosis Herpes Simpleks
Prognosis Herpes Simpleks
Diskusi Terkait
Anonymous
1 hari yang lalu
Bintik berair di ujung bibir anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi kasus, pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan satu minggu sebelumnya demam kemudian demamnya sudah membaik dan muncul keluhan...
Anonymous
18 hari yang lalu
Benjolan berisi air di bibir disertai rasa nyeri seperti sariawan
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dok izin berdiskusi ada pasien wanita 21 tahun datang dengan keluhan benjolan berisi air di bibir sejak 2 hari yll, nyeri seperti sariawan, riw hubungan...
Anonymous
04 Oktober 2022
Pasien anak dengan luka koreng pada bibir
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter! Saya ingin bertanya mengenai diagnosa kasus iniPasien anak, mengeluh bibir muncul koreng. Menurut ibunya, awal spt sariawan. Kemudian hanya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.