Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Herpes Simpleks general_alomedika 2022-08-31T10:52:07+07:00 2022-08-31T10:52:07+07:00
Herpes Simpleks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Herpes Simpleks

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Diagnosis herpes simpleks dicurigai pada pasien dengan ve keluhan lesi berupa vesikel berkelompok yang berada di dasar yang eritem yang kemudian menjadi pustula, erosi, serta ulserasi di bagian vesikel yang pecah. Sebelum lesi muncul, umumnya pasien mengalami gejala prodromal seperti malaise, anoreksia, demam dan limfadenopati.

Pemeriksaan penunjang seperti tes Tzank ataupun PCR dapat dipertimbangkan untuk mengkonfirmasi diagnosis pada kasus dimana lesi atipikal.[3,12]

Anamnesis

Gejala akan muncul antara tiga hari sampai satu minggu setelah terpajan herpes simplex virus (HSV). Pasien umumnya akan mengalami gejala prodromal khas virus, seperti malaise, anoreksia, demam, limfadenopati, nyeri yang terlokalisasi, rasa terbakar, atau berdenyut sebelum munculnya lesi.

Pasien kemudian akan mengeluhkan timbulnya vesikel berkelompok yang berada di dasar yang eritem. Vesikel tersebut kemudian akan menjadi pustula, erosi, dan ulserasi di bagian vesikel yang pecah. Dalam 2 sampai 6 minggu, lesi akan ditutupi oleh krusta dan gejala akan menghilang.

Infeksi Rekuren

Pada herpes simpleks rekuren, gejala biasanya lebih ringan. Reaktivasi umumnya bergantung pada imunitas tubuh, walaupun kekerapan reaktivasi akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Beberapa faktor fisiologis dan lingkungan yang dapat merangsang terjadinya reaktivasi virus adalah demam, paparan sinar  Ultraviolet, menstruasi, stress, atau trauma. Pada herpes orolabialis, umumnya infeksi rekuren akan menyerang daerah vermillion border dari bibir.[3,12]

Herpes Genitalis

Pada herpes genitalis manifestasi klinis yang dapat digali dari anamnesa antara lain adalah sindrom klasik berupa munculnya sekelompok papul eritema bilateral, vesikel ataupun ulkus pada genitalia eksterna, perianal, ataupun bokong pasien yang muncul dalam 4-7 hari setelah pajanan seksual. Sindrom klasik ini hanya muncul pada 10–25% kasus infeksi primer.

Pasien umumnya mengeluhkan nyeri genitalia dan rasa gatal. 80% kasus pada wanita melaporkan adanya disuria. Gejala konstitusional, seperti demam, nyeri kepala, myalgia, dan malaise juga sering menjadi penyerta.[13,14]

Setelah 2-3 minggu, lesi baru akan muncul dan lesi lama berubah menjadi pustula yang kemudian bergabung menjadi ulkus, berkeropeng, lalu sembuh. Lesi pada bagian mukosa genital bisa saja membentuk ulkus tanpa pembentukan vesikel sebelumnya. Presentasi atipikal dari HSV tipe 2 dapat berupa erosi kecil dan fisura, serta disuria atau uretritis, tanpa timbulnya lesi kulit.[13]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada orolabial herpes akan menunjukkan adanya cold sore atau lepuhan demam berupa vesikel  yang muncul berkelompok di atas daerah yang eritem. Lesi ini akan terasa sangat nyeri. Lesi HSV-1 memiliki predileksi di daerah mulut dan bibir.

Pada herpes genitalis, gambaran vesikel yang nyeri ataupun  lesi bentuk ulkus mungkin akan tampak mirip dengan chancroid ataupun sifilis. Selain itu, dapat pula ditemukan limfadenopati  inguinal. Lesi pada saluran uretra, bisa saja memberikan keluhan berupa retensi urin transien pada wanita.[4,14]

Diagnosis Banding

Herpes simpleks perlu dibedakan dengan penyakit tangan kaki mulut atau hand, foot, and mouth disease, sifilis, serta chancroid.

Penyakit Tangan, Kaki, Mulut

Pada penyakit tangan kaki mulut, gejala yang timbul bersifat eruptif. Lesi dapat muncul di regio oral berupa stomatitis, namun juga dapat mengenai ekstremitas. Pasien biasanya anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini bersifat swasirna pada individu imunokompeten.

Sifilis

Pada sifilis, gejala yang pertama timbul adalah chancre yang akan menghilang sendiri. Setelah itu, akan muncul lesi berbentuk polimorfik yang tidak gatal, sering kali disertai pembesaran kelenjar getah bening generalisata.

Chancroid

Pada chancroid akan didapatkan ulkus genitalia yang sangat nyeri, berbatas tegas, tanpa indurasi, dengan eksudat berwarna kekuningan atau abu-abu. Lesi ini akan mudah berdarah jika dikerok.[2,3,15]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis herpes simpleks dapat ditegakkan secara klinis. Pada keadaan sulit untuk menentukan diagnosis suatu lesi atau ulkus pada genitalia disebabkan oleh infeksi HSV atau bukan, bisa dipertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang.

Kultur

HSV dapat dikonfirmasi dengan baik melalui isolasi virus. Hasil bisa didapatkan setelah inokulasi selama 48 jam. Pewarnaan imunofluoresensi dari jaringan kultur sel dapat digunakan untuk membedakan HSV tipe 1 dan 2.[2]

Tes Tzank

Karakteristik perubahan sitologi yang disebabkan oleh HSV dapat kita amati melalui tes Tzank. Akan tetapi prosedur ini tidak dapat membedakan HSV tipe 1 dan 2. Multinucleated giant cells dan sel epitel yang mengandung eosinophilic intranuclear inclusion bodies menandakan adanya infeksi HSV.[2]

Polymerase Chain Reaction

Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa adanya HSV DNA pada spesimen melalui metode polymerase chain reaction (PCR). PCR lebih sensitif daripada kultur dan lebih dipilih untuk mendeteksi infeksi HSV di sistem saraf pusat dan okuler.[2]

Pemeriksaan Serologi

Pemeriksaan serologi sering dilakukan, tetapi manfaatnya secara klinis terbatas. Pemeriksaan serologi yang positif tidak dapat menentukan apakah infeksi bersifat akut atau tidak.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Ayoade FO. Herpes Simplex. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218580-overview#a5
3. Saleh,Dahlia and Sharma Sandeep. Herpes Simplex Type 1. 2021. StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482197/
4. Kohn, Melissa. Herpes Simplex in Emergency Medicine Clinical Presentation. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/783113-clinical#b4
12. Sauerbrei A. Herpes Genitalis: Diagnosis, Treatment and Prevention. Geburtshilfe Frauenheilkd. 2016 Dec; 76(12): 1310–1317. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5177552/
13. World Health Organization. WHO GUIDELINES FOR THE Treatment of Genital Herpes Simplex Virus. 2016. https://www.who.int/reproductivehealth/publications/rtis/genital-HSV-treatment-guidelines/en/
14. American Academy of Dermatology. Herpes simplex. 2018.https://www.aad.org/public/diseases/contagious-skin-diseases/herpes-simplex#symptoms
15. McGregor SP. Dermatologic Manifestations of Herpes Simplex Differential Diagnoses. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1132351-differential

Epidemiologi Herpes Simpleks
Penatalaksanaan Herpes Simpleks
Diskusi Terkait
Anonymous
14 hari yang lalu
Benjolan berisi air di bibir disertai rasa nyeri seperti sariawan
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dok izin berdiskusi ada pasien wanita 21 tahun datang dengan keluhan benjolan berisi air di bibir sejak 2 hari yll, nyeri seperti sariawan, riw hubungan...
Anonymous
04 Oktober 2022
Pasien anak dengan luka koreng pada bibir
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter! Saya ingin bertanya mengenai diagnosa kasus iniPasien anak, mengeluh bibir muncul koreng. Menurut ibunya, awal spt sariawan. Kemudian hanya...
Anonymous
06 Mei 2022
Pasien anak usia 12 tahun dengan gelembung gelembung kecil sudut bibir
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dokter, izin sharing, An 12 thn dtg dengan keluhan ada gelembung kecil di sudut bibir tidak gatal, tidak nyeri, pasien sebelumnya kepuncak, disertai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.