Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Dyshidrotic Eczema general_alomedika 2020-09-01T16:31:56+07:00 2020-09-01T16:31:56+07:00
Dyshidrotic Eczema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Dyshidrotic Eczema

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Patofisiologi dyshidrotic eczema belum diketahui dengan pasti, namun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa dyshidrotic eczema sebenarnya merupakan salah satu spektrum klinis dari dermatitis atopik pada tangan. Ada pula yang membantah hal ini, karena terdapat beberapa responden dari berbagai studi yang tidak memiliki riwayat dermatitis atopik.[7,13]

Vesikel pada dyshidrotic eczema tumbuh dari bawah stratum korneum pada epidermis dan dipenuhi oleh cairan yang jernih, semakin besar ukurannya maka nyeri yang dirasakan akan semakin berat. Infeksi sekunder terjadi apabila vesikel ini digaruk. Vesikel kemudian dapat mengering dan menghilang dalam 2-3 minggu. Semakin sering relaps, maka kulit akan semakin menebal dan membentuk plak yang berfisura (tapioca-like).[14,15]

Gangguan Ekspresi Aquaporin 3 dan 10 pada Kulit

Studi Soler et al. memaparkan mengenai kemungkinan adanya peran aquaporin pada patogenesis dyshidrotic eczema. Aquaporin adalah kanal protein yang berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap air, gliserol, dan urea. Normalnya, aquaporin (AQP)-3 dan AQP10 hanya terdapat di stratum basale. Pada dyshidrotic eczema, AQP3 juga ditemukan di stratum spinosum, bahkan pada beberapa kasus AQP3 dan AQP10 ditemukan pada seluruh lapisan epidermis telapak tangan.

Adanya AQP3 dan AQP10 pada seluruh lapisan kulit menyebabkan dermis dan seluruh lapisan kulit lain terhubung dengan lingkungan luar. Hal ini menyebabkan mekanisme transport air meningkat, sehingga jumlah air yang mengalami evaporasi secara pasif lewat permukaan ke udara luar (transepidermal water loss/TEWL) juga meningkat. Dampak dari hal tersebut adalah terjadinya dehidrasi epitel yang merupakan salah satu mekanisme yang memperparah gejala klinis pada dyshidrotic eczema.[16]

Systemic Contact Dermatitis dan Dyshidrotic eczema

Systemic contact dermatitis adalah manifestasi kulit yang terbentuk pada seorang individu setelah sebelumnya tersensitisasi dengan alergen tertentu lewat kulit, kemudian selanjutnya akan memiliki reaksi yang sama terhadap alergen tersebut apabila alergen masuk kembali ke sirkulasi sistemik walaupun melewati rute selain kulit. Contoh alergen adalah metal, obat-obatan, dan berbagai substansi makanan.

Patofisiologi systemic contact dermatitis adalah reaksi hipersensitivitas tipe IV (delayed-type), yang melibatkan fase sensitisasi dan elisitasi. Fase sensitisasi terjadi pada paparan pertama dengan alergen, kemudian alergen terdistribusi pada kulit dan bereaksi dengan Antigen Presenting Cell (APC) yang mengikat antigen dengan limfosit T. Hal ini menyebabkan terbentuknya sel T memori yang selanjutnya akan diproduksi dalam jumlah banyak dan dilepaskan ke pembuluh darah.

Suatu saat ketika tubuh terpapar kembali dengan alergen tersebut, sel T memori tadi akan tersensitisasi dan kembali ke kulit, lalu beraksi pada sel target dan menghasilkan manifestasi kulit, yang salah satunya adalah dyshidrotic eczema. Systemic contact dermatitis juga melibatkan reaksi sensitivitas tipe III, sebagai kompleks antigen-antibodi yang ditemukan pada kulit dan pembuluh darah pada reaksi tersebut. Teori mengenai peran systemic contact dermatitis pada dyshidrotic eczema masih menjadi perdebatan.[17,18]

 

 

Referensi

7. Wollina U. Pompholyx: A Review of Clinical Features, Differential Diagnosis, and Management. Am J Clin Dermatol. 2010 Oct;11(5):305–14.
13. Marks JG, Miller JJ. 8 - Eczematous Rashes. In: Marks JG, Miller JJ, editors. Lookingbill and Marks’ Principles of Dermatology (Sixth Edition). London; 2019. p. 95–112. Available from: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323430401000087
14. Soler D, Bai X, Ortega L, et al. The key role of Aquaporin 3 and Aquaporin 10 in the pathogenesis of pompholyx (P6372). J Immunol. 2013 May 1;190(1 Supplement):201.1-201.1.
15. Suwarsa O, Rahardjo RM, Sutedja E, et al. Systemic contact dermatitis due to corrosion of titanium-coated nickel and cobalt bone plate fixation. Medicine (Baltimore). 2017 Dec 15;96(50). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5815723/
16. Lampel HP, Silvestri DL. Systemic Contact Dermatitis: Current Challenges and Emerging Treatments. Curr Treat Options Allergy. 2014 Dec 1;1(4):348–57.
17. Guillet M, Wierzbicka E, Guillet S, et al. A 3-Year Causative Study of Pompholyx in 120 Patients. Arch Dermatol. 2008 Jan 1;143:1504–8.
18. Agarwal AM, Majumder PD. Tubercular posterior scleritis: A case report and review of literature. Indian J Ophthalmol. 2019 Aug 1;67(8):1362.

Pendahuluan Dyshidrotic Eczema
Etiologi Dyshidrotic Eczema

Artikel Terkait

  • Salah Kaprah Pemberian Antibiotik untuk Dyshidrotic Eczema
    Salah Kaprah Pemberian Antibiotik untuk Dyshidrotic Eczema
Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
15 Maret 2022
Pilihan Terapi Sistemik pada Kasus Eksema - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
2 Balasan
ALO Dokter, Eksema atau dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang sering terjadi pada anak-anak. Eksema berada di tingkat pertama dalam 10 besar...
dr. Livia Kurniati Saputra
23 Februari 2022
Pompholyx - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Diah, SpKKPada kasus pompholyx, edukasi seperti apa yang perlu diberikan dalam mencegah kekambuhan atau perburukan penyakit? Apakah serupa dengan...
dr.Bedry Qintha
22 Maret 2019
Perlukah Antibiotik Untuk Dyshidrotic Eczema?
Oleh: dr.Bedry Qintha
9 Balasan
Alo sejawat! Anda termasuk dokter yang meresepkan antibiotik pada kasus dyshidrotic eczema ngga nih? Artikel alomedika yang publish beberapa hari lalu...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.