Penatalaksanaan Hernia Epigastrik
Penatalaksanaan utama hernia epigastrik adalah pembedahan, di mana tatalaksana di luar pembedahan dianggap tidak efektif dalam mengatasi keluhan pasien.
Terapi Konservatif
Terdapat beberapa pilihan terapi konservatif, seperti penggunaan pengikat (binders dan trusses) dan korset. Penggunaan terapi konservatif tersebut jarang dilakukan pada pasien hernia epigastrik, baik dewasa maupun anak, karena dinilai tidak efektif dalam penanganan hernia disertai risiko kekambuhan tinggi, terutama pada hernia besar. Terapi konservatif dipertimbangkan pada pasien yang tidak layak untuk menerima terapi pembedahan berdasarkan penilaian klinis. Belum ada panduan khusus mengenai kriteria pasien hernia epigastrik yang dapat hanya menerima terapi konservatif.[2,3,6,11]
Pembedahan
Terdapat beberapa jenis penatalaksanaan pembedahan hernia epigastrik, seperti teknik terbuka maupun teknik laparoskopi. Kedua teknik menggunakan jaring sintetik atau mesh. Terdapat beberapa jenis jaring sintetik, yaitu ultra-light weight, light-weight, mid-weight, heavy-weight, dan super-heavy weight.
Teknik terbuka
Teknik terbuka jaring sintetik atau open mesh repair merupakan teknik invasif dengan menggunakan jaring sintetik atau mesh untuk menutup defek pada daerah epigastrik setelah defek ditutup secara manual.
Terdapat tiga tipe teknik terbuka jaring sintetik, yaitu:
-
Inlay: Jaring sintetik ditempatkan pada area antara otot dengan posisi bridging
Onlay: Jaring sintetik ditempatkan pada daerah subkutan prefascia, menutupi dinding abdomen
Sublay. Jaring sintetik ditempatkan di atas fascia m. rectus abdominis dan peritoneum. Teknik sublay merupakan teknik yang umum digunakan pada teknik terbuka pembedahan hernia ventral, termasuk hernia epigastrik[2,3,6,11]
Laparoskopi
Teknik laparoskopi merupakan teknik minimal invasif dengan kesulitan lebih tinggi namun menghasilkan luaran lebih baik dibandingkan dengan teknik terbuka. Jaring sintetik atau mesh di posisikan pada daerah intraperitoneal, di mana defek biasanya tidak ditutup, sehingga perbaikan hernia hanya mengandalkan kekuatan jaring sintetik saja. Penggunaan laparoskopi dalam perbaikan hernia dapat membantu visualisasi lapangan operasi dengan baik serta identifikasi defek kecil pada fascia. Namun, teknik ini memiliki kekurangan, seperti luaran kosmetik tidak sebaik teknik terbuka dan keterbatasannya dalam perbaikan hernia insisional besar.[2,3,6,11]