Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kraniosinostosis general_alomedika 2021-05-10T16:06:31+07:00 2021-05-10T16:06:31+07:00
Kraniosinostosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kraniosinostosis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Kraniosinostosis atau craniosynostosis adalah anomali perkembangan pada anak yang ditandai dengan penutupan prematur satu atau lebih sutura. Pada bayi baru lahir, tulang-tulang kranium dipisahkan oleh sutura sehingga kepala bayi dapat lebih mudah melewati jalan lahir dan memungkinkan bertambahnya ukuran kranium seiring dengan perkembangan otak.

Penutupan sutura prematur pada kraniosinostosis dapat mengakibatkan gangguan perkembangan bayi dan peningkatan tekanan intrakranial. Kelainan ini dapat disebabkan oleh defek primer osifikasi (kraniosinostosis primer) atau akibat kegagalan pertumbuhan otak (kraniosinostosis sekunder).[1,2]

craniosynostosis

Kraniosinostosis dapat diketahui saat kelahiran atau saat bayi, berdasarkan abnormalitas kraniofasial, atau dapat baru disadari kemudian ketika muncul neurodevelopmental delay pada masa kanak-kanak. Pemeriksaan fisik yang seksama dapat membantu mendeteksi kraniosinostosis. CT scan kepala, MRI otak, atau Rontgen kepala umunya perlu dilakukan untuk diagnosis pasti.[1,2]

Tata laksana utama kraniosinostosis adalah pembedahan, yang umumnya dilakukan pada tahun pertama kehidupan. Indikasi utama pembedahan adalah peningkatan tekanan intrakranial dan perlunya mengoreksi deformitas kranium. Pada kasus tertentu, modalitas nonbedah seperti penggunaan molding helmet dapat dipilih untuk mengoreksi deformitas kranium.[2,3]

Referensi

1. Kajdic N, Spazzapan P, Velnar T. Craniosynostosis - Recognition, clinical characteristics, and treatment. Bosn J Basic Med Sci. 2018;18(2):110-116. doi:10.17305/bjbms.2017.2083. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5988529/
2. Sheth RD. 2018. Pediatric Craniosynostosis. https://emedicine.medscape.com/article/1175957-overview
3. Podda S. 2019. Craniosynostosis Management. https://emedicine.medscape.com/article/1281182-overview

Patofisiologi Kraniosinostosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 06:13
Data Rekam Medis Pasien Hilang Setelah Update Aplikasi Alomedika Dengan Tampilan Baru
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Sejak update terbaru tampilan alomedika yang merubah tampilan data rekam medis pasien ditemukan banyak rekam medis yang hilang terutama data rekam medis...
Anonymous
Kemarin, 11:37
Bintik berair di ujung bibir anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi kasus, pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan satu minggu sebelumnya demam kemudian demamnya sudah membaik dan muncul keluhan...
dr. Dini Cynthia
Kemarin, 10:07
Vaksin TT untuk ibu hamil yang sudah menerima vaksinasi lengkap sewaktu kecil
Oleh: dr. Dini Cynthia
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya, semisal ada ibu hamil nulipara dtg untuk ANC, dan ternyata status vaksinasi TT nya sewaktu SD sudah lengkap, bagaimana pemberian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.