Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kraniosinostosis general_alomedika 2021-09-08T08:08:32+07:00 2021-09-08T08:08:32+07:00
Kraniosinostosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kraniosinostosis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukan peningkatan prevalensi kraniosinostosis seiring waktu. Prevalensi kraniosinostosis adalah 1 dari 2.100–2.500 kelahiran hidup tanpa dipengaruhi jenis kelamin. Hampir 20% dari seluruh kasus kraniosinostosis disebabkan oleh faktor genetik.

Global

Prevalensi kraniosinostosis berada dalam rentang 3–5 per 10.000 kelahiran, atau 1 dari 2.100–2.500 kelahiran. Sebagian besar kasus (84%) merupakan kraniosinostosis nonsindromik (tanpa disertai penyakit lain), 7% kasus disertai gejala klinis tambahan, sedangkan 9% kasus merupakan suspek kraniosinostosis sindromik.[1,4]

Kraniosinostosis simpel lebih sering dijumpai dibandingkan kraniosinostosis multipel. Jenis kraniosinostosis simpel terbanyak adalah kraniosinostosis pada sutura sagital (60%), diikuti koronal (25%), metopik (15%), dan lambdoid (2%). Distribusi kraniosinostosis tidak dipengaruhi jenis kelamin.[1,2,4]

Indonesia

Belum ada data pasti mengenai epidemiologi kraniosinostosis di Indonesia akibat rendahnya kelainan tersebut dideteksi. Sebuah penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, meneliti 24 pasien kraniosinostosis sindromik dalam 5 tahun (1 Januari 2008–31 Desember 2013).

Dari total 24 pasien, didapatkan 12 kasus sindrom Alport (29%), 6 kasus sindrom Crouzon (54%), dan 3 kasus sindrom Pfeiffer (17%). Kraniosinostosis lebih banyak dijumpai pada perempuan (54%) dan umumnya usia pasien saat kunjungan pertama kali adalah 5–10 tahun (37%). Penegakan diagnosis pada usia tersebut dianggap sudah terlambat.[5,6]

Mortalitas

Kraniosinostosis umumnya tidak menyebabkan kematian. Morbiditas berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial, yang umumnya terjadi pada kraniosinostosis primer yang melibatkan sutura multipel. Pada kraniosinostosis sekunder, umumnya morbiditas berkaitan dengan penyakit yang mendasarinya.[2]

Referensi

1. Kajdic N, Spazzapan P, Velnar T. Craniosynostosis - Recognition, clinical characteristics, and treatment. Bosn J Basic Med Sci. 2018;18(2):110-116. doi:10.17305/bjbms.2017.2083. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5988529/
2. Sheth RD. 2018. Pediatric Craniosynostosis. https://emedicine.medscape.com/article/1175957-overview
4. Buchanan EP, Xue Y, Xue AS, et al. Multidisciplinary care of craniosynostosis. J Multidiscip Healthc. 2017;10:263-270. https://doi.org/10.2147/JMDH.S100248
5. Widita A, Hutagalung M, Putri IL. Profil Pasien Sindromik Kraniosinostosis Selama 5 Tahun di dr. Soetomo Hospital Surabaya. Qanun Medika 2017;1(2). http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/qanunmedika/user/setLocale/id_ID?source=%2Findex.php%2Fqanunmedika%2Farticle%2Fview%2F555%2F0
6. Rahim NI, Gunarti H, Setyawan NH. Gambaran Radiologi Pada Craniosynostosis. Jurnal Radiologi Indonesia 2017;2(2):66-78. http://jurnalradiologiindonesia.org/index.php/jri/article/download/44/41

Etiologi Kraniosinostosis
Diagnosis Kraniosinostosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:02
Diagnosis untuk overactive bladder
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi.Pasien perempuan berusia 70tahun dengan keluhan sering BAK dialami selama satu tahun ini. Saat ini bak di pampers dengan warna...
dr. Panji Harry Priya Nugraha
Hari ini, 11:53
Pilihan terapi analgesik pada pasien dengan CAD
Oleh: dr. Panji Harry Priya Nugraha
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, apabila datang pasien dengan keluhan nyeri kepala hebat disertai pusing berputar (vertigo), apakah pemberian analgesik seperti...
Anonymous
Hari ini, 11:13
Diagnosis dan tindakan untuk mengatasi benjolan di ketiak kiri
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sy memiliki pasien wanita 27 th dengan keluhan muncul benjolan di ketiak kiri sejak 4 hari lalu. Benjolan muncul tiba2 saja dan nyeri (VAS 3),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.