Edukasi dan Promosi Kesehatan Alergi Makanan
Edukasi dan promosi kesehatan alergi makanan penting bagi keluarga dan pasien, untuk memastikan alergen makanan dihindari dan tanda-tanda awal alergi dapat dikenali dan diobati.
Edukasi Bagi Keluarga Pasien
Ada beberapa hal yang harus disampaikan pada pasien dan keluarganya, yaitu:
- Rangkuman secara singkat mengenai alergi makanan.
- Gejala-gejala alergi makanan dan reaksi anafilaksis agar pasien dan keluarga dapat mengenalinya dengan cepat dan mudah.
- Menghindari paparan dengan makanan penyebab alergi secara ingesti, kontak, maupun inhalasi.
- Selama proses pengolahan dan penyajian makanan, tidak boleh ada kontak dengan makanan penyebab alergi.
- Mencuci tangan dan alat-alat makan untuk menghilangkan alergen yang menempel.
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk membaca bagian “komposisi” pada label makanan sehingga dapat menghindari paparan dengan alergen.
-
Saat makan di rumah makan, sebaiknya mengatakan pada pramusaji bahwa pasien alergi terhadap jenis makanan tertentu, misalnya seafood. Selalu membaca atau menanyakan apakah makanan yang dipesan mengandung alergen.
- Pasien sebaiknya selalu membawa antihistamin oral. Jika muncul gejala-gejala alergi makanan, obat dapat segera diminum. [5,12]
Upaya Pencegahan Penyakit
Berikut adalah upaya pencegahan alergi makanan:
-
Mengenalkan makanan yang sering menyebabkan alergen sedini mungkin : Suatu penelitian Learning Early About Peanut (LEAP) membuktikan bahwa pengenalan kacang pada usia 4–11 bulan menurunkan risiko alergi kacang lima tahun kemudian. Studi ini dilakukan pada 600 anak yang berisiko mengalami alergi makanan.
- Pembatasan makanan yang sering menyebabkan alergi pada ibu hamil dan menyusui tidak disarankan sebagai pencegahan. Pembatasan ini hanya dilakukan jika memang sudah terbukti bayi alergi terhadap jenis makanan tertentu.
- Bayi sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
- Bayi yang mengalami alergi susu sapi tidak disarankan menggunakan susu kedelai. Susu yang disarankan adalah susu formula terhidrolisasi. Susu jenis ini juga dapat diberikan sebagai pencegahan alergi pada bayi yang berisiko mengalami alergi makanan. [5,12]