Pencegahan Anemia pada Pasien Diabetes dengan Inhibitor SGLT-2

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed

Penggunaan inhibitor sodium-glucose co-transporter-2 atau SGLT-2, seperti dapagliflozin, pada pasien diabetes berpotensi mencegah terjadinya anemia, terutama pada pasien diabetes yang memiliki komorbiditas penyakit ginjal kronik. Inhibitor SGLT-2 diketahui dapat meningkatkan regulasi HbA1c pada pasien diabetes mellitus dimana anemia menjadi salah satu komplikasi yang kerap dialami. Contoh obat inhibitor SGLT-2 adalah canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin.[1-3]

Diabetes Mellitus dan Risiko Anemia

Hiperglikemia kronis pada diabetes mellitus tipe 2 bisa menyebabkan disfungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama bila tidak terkontrol dengan baik. Anemia merupakan salah satu komplikasi hematologi yang paling sering dialami pasien diabetes, terutama pada pasien yang juga memiliki disfungsi ginjal.

AnemiaDiabetesSGLT2

Banyak bukti mengindikasikan bahwa anemia pada pasien dengan diabetes mellitus berkaitan dengan kegagalan ginjal untuk menghasilkan eritropoietin yang adekuat. Risiko terjadinya anemia pada pasien diabetes dengan penyakit ginjal lebih tinggi dan terjadi lebih awal dibandingkan pasien dengan tingkat kerusakan ginjal yang sama akibat etiologi lain.[2,4,5]

Mekanisme Pencegahan Anemia Oleh Inhibitor SGLT-2

Meskipun belum sepenuhnya jelas, terdapat beberapa hipotesis terkait mekanisme pencegahan anemia yang dilakukan inhibitor SGLT-2.[5,10-12]

Optimalisasi Penggunaan Zat Besi

Dapagliflozin diketahui menurunkan kadar hepcidin, ferritin, serta saturasi transferrin. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh inhibitor SGLT-2 terhadap pengelolaan zat besi di dalam tubuh pasien menjadi lebih baik. Hal ini berpotensi mengurangi kebutuhan suplementasi zat besi pada pasien diabetes.[5,10]

Stimulasi Produksi Eritropoietin

Eritropoietin adalah hormon yang dihasilkan ginjal dan berperan dalam merangsang pembentukan eritrosit. Penggunaan inhibitor SGLT-2 dapat meningkatkan produksi eritropoietin, yang berarti akan meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Hal ini diduga akibat adanya penurunan stres seluler yang disebabkan inhibitor SGLT-2 sehingga dapat kembali memulihkan peran ginjal mensintesis hormon eritropoietin.[11,12]

Bukti Ilmiah Efek Inhibitor SGLT-2 Terhadap Anemia pada Pasien Diabetes

Sejumlah studi telah menghasilkan berbagai bukti yang menarik mengenai peran inhibitor SGLT-2 dalam mencegah anemia pada pasien diabetes.[4-9]

Perbaikan Anemia pada Pasien Diabetes Secara Umum

Studi retrospektif yang dilakukan Murashima et al terhadap 2063 pasien diabetes menyatakan bahwa pasien diabetes mellitus yang mengonsumsi inhibitor SGLT-2 memiliki prevalensi anemia yang lebih rendah. Rerata kenaikan hemoglobin sebanyak >3,0 g/L setelah 6 bulan menjalani terapi. Usia yang lebih tua dan kadar hemoglobin baseline yang lebih tinggi diketahui mempengaruhi kenaikan hemoglobin pada pasien diabetes mellitus yang mendapatkan terapi inhibitor SGLT-2.[5]

Dalam studi lain, dilakukan evaluasi terhadap 5325 pasien diabetes. Studi ini menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi dapagliflozin mengalami kenaikan kadar hemoglobin dan koreksi anemia.[6]

Perbaikan Anemia pada Pasien Diabetes dengan Gangguan Ginjal

Meta-analisis yang dilakukan Qu et al mengevaluasi 4 studi dengan total 19.259 partisipan. Studi ini menyimpulkan bahwa inhibitor SGLT-2 terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) yang juga memiliki gagal ginjal kronik.[4]

Dalam analisis post-hoc yang dilakukan Oshima et al pada 4401 partisipan, canagliflozin terbukti menurunkan risiko anemia dan kebutuhan medikamentosa untuk eritropoiesis pada pasien diabetes yang juga memiliki komorbiditas gagal ginjal kronik.[7]

Sejalan dengan berbagai hasil di atas, studi oleh EMPA-KIDNEY Collaborative Group juga menyimpulkan terjadinya progresi gagal ginjal yang lebih lambat pada pasien yang diberi empagliflozin. Perbaikan pada progresi gagal ginjal tersebut juga dapat diartikan sebagai perbaikan produksi hormon eritropoietin yang berperan memproduksi eritrosit sehingga dapat mempengaruhi kadar hemoglobin pasien.[8,9]

Kesimpulan

Inhibitor SGLT-2 seperti canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin telah dikenal menurunkan kadar HbA1c pada pasien diabetes dan mengurangi risiko progresi serta kematian akibat penyakit jantung atau ginjal pada pasien diabetes. Bukti yang tersedia juga menunjukkan potensi inhibitor SGLT-2 dalam mencegah dan mengoreksi anemia pada pasien diabetes, terutama yang juga mengalami disfungsi ginjal.

Referensi