Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Retinol general_alomedika 2022-06-30T10:32:10+07:00 2022-06-30T10:32:10+07:00
Retinol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Retinol

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi retinol adalah sebagai vitamin A alkohol yang larut dalam lemak dan berperan penting dalam berbagai proses fisiologi, seperti regulasi sistem imun, apoptosis sel kanker, dan mencegah karsinogenesis.

Farmakodinamik

Retinol bekerja dengan cara berikatan dan mengaktifkan retinoid receptors (RARs), sehingga menginduksi diferensiasi sel, menginisiasi proses apoptosis sel kanker, dan mencegah karsinogenesis.

Vitamin A mempengaruhi fungsi retina, pertumbuhan dan perkembangan jaringan target, mempertahankan fungsi organ reproduksi, dan memodulasi sistem imun. Vitamin A di retina diubah menjadi 11-cis-isomer retinaldehyde atau 11-cis-retinal. Molekul ini berperan  pada proses transduksi cahaya menjadi sinyal neural dalam proses penglihatan. 11-cis-retinal berikatan dengan opsin pada rhodopsin terisomerisasi menjadi all-trans-retinal. Proses ini mencetuskan impuls yang memungkinkan proses persepsi cahaya.

Peran retinol pada diferensiasi sel epitel dan proses fisiologis lainnya dipengaruhi oleh ikatan antara vitamin A dengan dua jenis nuclear retinoid receptors, yaitu RARs dan retinoid-X receptors (RXRs). Reseptor-reseptor tersebut berperan dalam aktivasi faktor ligan transkripsi yang memodulasi transkripsi genetik. Ketika terjadi defisiensi, maka terjadi kekurangan jumlah vitamin A yang berikatan dengan reseptor tersebut, sehingga proses diferensiasi sel ikut berkurang. [1]

Farmakokinetik

Vitamin A adalah kofaktor yang berperan dalam berbagai proses biologis manusia, khususnya pada jaringan epitel dan adaptasi visual di kegelapan. [1,3]

Absorpsi

Retinol dapat diabsorpsi dengan baik melalui traktus gastrointestinal, khususnya di duodenum dan jejunum, kecuali pada keadaan malabsorpsi lemak, asupan protein rendah, serta gangguan fungsi hepar atau pankreas. Karena sifatnya yang larut lemak, absorpsi retinol sangat membutuhkan garam empedu, enzim lipase pankreas, protein, dan lemak.

Distribusi

Setelah diabsorpsi, 65% retinol disimpan di hepar dan dapat disimpan hingga 2 tahun. Kurang dari 5% retinol bersirkulasi dan berikatan dengan lipoprotein di dalam darah, dan dalam jumlah yang kecil juga disimpan di jaringan paru dan ginjal. Ketika dilepaskan dari hepar, retinol berikatan dengan retinol-binding protein (RBP) dan kebanyakan retinol didistribusikan dalam bentuk ikatan ini. Retinol juga ditemukan dalam ASI.

Metabolisme

Metabolisme retinol terjadi di hepar. Zinc diperlukan dalam proses mobilisasi vitamin A yang berada di hepar.

Retinol dikonjugasikan dengan glucuronic acid,  membentuk B-glucuronide, yang selanjutnya akan mengalami proses sirkulasi enterohepatik dan teroksidasi menjadi retinal dan retinoic acid.

Retinoic acid (RA) adalah metabolit bioaktif dari vitamin A yang bekerja pada sel untuk memproses atau mengubah pola genetik. Retinol diubah menjadi RA dengan bantuan dua enzim, yaitu retinol dehydrogenase dan retinal dehydrogenase. Di dalam nukleus, RA bertindak sebagai ligand untuk mengaktivasi dua faktor transkripsi, yaitu retinoic acid receptors (RAR) dan retinoid X receptors (RXR).

Eliminasi

Retinol yang tidak diserap umumnya langsung diekskresi melalui urin dan feses. [1]

Referensi

1. US National Library of Medicine. Retinol. 2019. Available from : https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Retinol
3. Retinol. MIMS. 2019. Available from : http://www.mims.com/india/drug/info/retinol?type=full&mtype=generic

Pendahuluan Retinol
Formulasi Retinol
Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
dr. Nurul Falah
08 Oktober 2021
Perlukah konsumsi suplemen untuk mata? - Mata Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Adisti Lukman, Sp.M, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan suplemen spt vitamin A dalam menjaga kesehatan mata? Perlukah dikonsumsi dalam bentuk...
Anonymous
23 Juni 2020
Bagaimana rekomendasi booster vitamin B, C, D, dan zink untuk diberikan kepada pasien
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo TS semua boleh tanya.. Ada reccomended merk booster B C D Zink Suntik atau drip kah? Atau bisa liat website dimana ya? 

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.