Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
general_alomedika 2022-01-18T12:30:35+07:00 2022-01-18T12:30:35+07:00
Phenylephrine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Phenylephrine

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, sp.FK
Share To Social Media:

Phenylephrine adalah agonis reseptor alfa-1 adrenergik yang banyak digunakan untuk meredakan hidung tersumbat akibat common cold atau rhinitis alergi. Phenylephrine mengakibatkan vasokonstriksi yang membatasi jumlah cairan hidung, tenggorokan, dan sinus, serta dapat mengurangi inflamasi mukosa hidung.[1,2]

Selain sediaan oral, phenylephrine juga tersedia dalam bentuk tetes mata. Sediaan ini umumnya digunakan untuk melebarkan pupil sebelum pemeriksaan dan operasi mata, serta meredakan mata merah akibat iritasi ringan.[3-5]

Phenylephrine juga digunakan untuk menangani hipotensi yang disebabkan oleh pemberian obat anestesi. Pemberian phenylephrine intravena dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik, mean arterial pressure, serta resistensi vaskular perifer. Meski demikian, phenylephrine injeksi tidak ada di Indonesia.[3-6]

Efek samping phenylephrine paling sering adalah mual, muntah, dan sakit kepala. Penggunaan pada masa akhir kehamilan atau persalinan dapat menyebabkan anoksia janin dan bradikardia karena peningkatan kontraktilitas uterus dan penurunan aliran darah uterus. Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan atau berkendara selama konsumsi phenylephrine, karena bisa menyebabkan pusing dan mengantuk.[2,4,5]

Pada beberapa kasus, penggunaan phenylephrine tetes mata dapat menyebabkan efek simpatomimetik sistemik, seperti palpitasi, takikardia, kontraksi ventrikel prematur, sakit kepala oksipital, pucat, tremor, berkeringat, dan hipertensi.[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Phenylephrine

Perihal Deskripsi
Kelas

Midriatik dan siklopegik

Dekongestan [2,5]

Subkelas Simpatomimetik [2,5]
Akses Resep [5]
Wanita hamil

Kategori FDA: C [3,4]

Kategori TGA: B2 [7]

Wanita menyusui Belum diketahui apakah dikeluarkan ke ASI [8]
Anak-anak Efikasi dan keamanan belum diketahui [3]
Infant
FDA

Approved [3,4]

Referensi

1. Gelotte CK, Zimmerman BA. Pharmacokinetics, safety, and cardiovascular tolerability of phenylephrine HCl 10, 20, and 30 mg after a single oral administration in healthy volunteers. Clin Drug Investig. 2015 Sep;35(9):547-58. doi: 10.1007/s40261-015-0311-9. PMID: 26267590; PMCID: PMC4559581.
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 6041, Phenylephrine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Phenylephrine. Accessed Dec. 14, 2021.
3. FDA. Vazculep (Phenylephrine Hydrochloride). 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/204300lbl.pdf
4. Richards E, Lopez MJ, Maani CV. Phenylephrine. [Updated 2021 Jul 13]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534801/
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Phenylephrine hidroklorida. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/phenylephrine-hidroklorida
6. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cek BPOM. 2021. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/tm8g2oetf7aceamdjktso9ra64/all/row/10/page/18/order/4/DESC/search/5/phenylephrine
7. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
8. Drugs and Lactation Database [Internet]. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Phenylephrine. [Updated 2018 Oct 31]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501438/

Farmakologi Phenylephrine

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
  • Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
    Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
  • Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
    Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
  • Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
    Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
Diskusi Terkait
Anonymous
18 Agustus 2021
Tata laksana common cold pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Wahyuni, Sp.ASaya ingin bertanya Dok. Untuk anak dengan common cold, banyak orang tua memberikan obat kombinasi dekongestan-antihistamin-analgesik...
Anonymous
14 Maret 2021
Pasien datang dengan keluhan pilek sejak semalam tanpa disertai demam, batuk, ataupun sakit tenggorokan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Saya memiliki pasien di UGD datang dengan keluhan pilek sejak kemarin malam. Keluhan demam tidak ada, batuk tidak ada, sakit tenggorokan tidak ada, meriang...
dr. Hudiyati Agustini
25 Februari 2021
Anak pilek bolehkah ikut kegiatan sekolah - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Lenny SpTHT .. Jika anak pilek, tetapi tidak demam, apakah dianggap menular? Apakah boleh ikut kegiatan sekolah seperti gathering? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.