Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Laktulosa general_alomedika 2021-08-02T09:05:53+07:00 2021-08-02T09:05:53+07:00
Laktulosa
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Laktulosa

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Secara farmakologi, laktulosa (lactulose) bekerja sebagai laksatif dengan meningkatkan kadar cairan dalam usus dan membuat feses menjadi lebih lunak. Selain itu, laktulosa juga dapat digunakan untuk tata laksana ensefalopati hepatikum karena obat ini dapat mencegah ion amonia dalam usus terabsorbsi kembali ke dalam darah.

Farmakodinamik

Sebagai laksatif untuk tata laksana konstipasi, laktulosa bekerja dengan meningkatkan tekanan osmotik dalam lumen saluran pencernaan, sehingga kadar cairan dalam usus meningkat dan feses menjadi lebih lunak. Laktulosa juga meningkatkan peristalsis.

Sementara itu, sebagai terapi ensefalopati hepatikum, laktulosa memiliki mekanisme berbeda. Di dalam kolon, bakteri akan memecah laktulosa menjadi asam laktat dan asetat, sehingga kadar asam kolon meningkat. Kondisi kolon yang lebih asam ini akan menyebabkan difusi amonia (NH3) dari darah ke usus dan perubahannya menjadi ion amonia (NH4+). Laktulosa menyebabkan ion amonia menetap dalam kolon dan tidak terabsorbsi atau kembali ke dalam darah.[3,4,10]

Farmakokinetik

Sebagian besar laktulosa tidak diserap dalam usus. Oleh karena itu, metabolisme dan eliminasi obat ini pada umumnya hanya terjadi dalam saluran cerna.

Absorbsi

Absorbsi laktulosa dari saluran cerna sangat minimal. Bioavailabilitas laktulosa adalah <3% dengan waktu paruh 100–120 menit.

Distribusi

Laktulosa tidak banyak diserap dari saluran cerna, sehingga data tentang distribusinya pun terbatas. Obat ini umumnya menetap dalam saluran cerna hingga waktu eliminasi.

Metabolisme

Sebagian kecil laktulosa yang diserap dari saluran cerna tidak mengalami metabolisme di organ lain. Namun, laktulosa yang tetap berada dalam usus akan dimetabolisme oleh bakteri. Contoh metabolitnya adalah asam format, asam laktat, dan asam asetat.

Eliminasi

Laktulosa yang tidak diabsorbsi dalam usus akan dieliminasi melalui feses dan cairan empedu dalam bentuk laktulosa maupun metabolitnya (asam format, asam laktat, dan asam asetat). Sementara itu, laktulosa yang diserap dari usus (<3%) akan dieliminasi melalui urine.[4,8,10]

Referensi

3. Drugs.com. Lactulose. 2021. https://www.drugs.com/pro/lactulose.html
4. National Center for Biotechnology Information. Lactulose. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/lactulose
8. MIMS Indonesia. Lactulose. 2019. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/lactulose/
10. DrugBank Database. Lactulose. DrugBank.ca. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00581

Pendahuluan Laktulosa
Formulasi Laktulosa

Artikel Terkait

  • Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
    Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
  • Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
    Red Flag Konstipasi pada Pasien Dewasa
Diskusi Terkait
dr. Muhammad Ramadhan Alkausar
07 April 2022
Penanganan pasien konstipasi - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Muhammad Ramadhan Alkausar
1 Balasan
Alo dokter desy Sp.PD, izin bertanya bagaimana penanganan pasien dengan konstipasi. Apakah definisi konstipasi masih sama yaitu <3 kali/minggu, atau...
Anonymous
19 Januari 2022
Pola BAB bayi yang masih diberikan ASI eksklusif - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Joko, M.Sc., Sp.AMohon bertanya, Dok. Saya sering menemui orang tua yang menanyakan apakah bayinya (usia <6 bulan) mengalami konstipasi karena tidak...
dr.Sonia Elvira Salim
19 Januari 2022
Pasien nak usia 2 tahun dengan keluhan demam selama 2 hari dan belum bisa BAB - Anak Ask the Expert
Oleh: dr.Sonia Elvira Salim
1 Balasan
Selamat siang dr. Joko Kurniawan, M.Sc, Sp.A. ijin bertanya dokter, pada px anak usia 2 thn datang dengan keluhan demam selama 2 hari dan belum bisa BAB,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.