Farmakologi Laktulosa
Farmakodinamik laktulosa untuk meningkatkan kadar cairan dalam usus dan membuat feses lebih lunak, serta meningkatkan peristalsis merupakan aspek farmakologi laktulosa.
Farmakodinamik
Laktulosa bekerja dengan meningkatkan tekanan osmotik pada lumen saluran gastrointestinal, sehingga meningkatkan kadar cairan dalam usus dan membuat feses lebih lunak. Laktulosa juga meningkatkan peristalsis. Bakteri dalam kolon akan memecah laktulosa menjadi asam laktat dan asetat, sehingga kadar asam kolon meningkat. Kondisi kolon yang lebih asam menyebabkan difusi amonia (NH3) dari darah ke dalam usus dan diubah menjadi ion amonia (NH4+). Laktulosa menyebabkan ion amonia menetap dalam kolon dan tidak terabsorpsi atau kembali ke dalam darah.[3,4,10]
Farmakokinetik
Absorpsi laktulosa sangat minimal, hampir tidak diabsorpsi. Bioavailabilitas laktulosa adalah sekitar 3% dengan waktu paruh 100-120 menit. Laktulosa diekskresikan sebagian besar melalui feses dan bilirubin dalam bentuk laktulosa dan metabolitnya (asam format, asam laktat, dan asam asetat), hanya sekitar 3% melalui urin. Ekskresi laktulosa selesai seluruhnya dalam waktu 24-48 jam.[4,8,10]