Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Urea Topikal general_alomedika 2020-01-03T11:24:46+07:00 2020-01-03T11:24:46+07:00
Urea Topikal
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Urea Topikal

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Formulasi urea dalam bentuk topikal adalah bentuk krim, lotion, suspensi, solution, salep, emulsi aerosol, foam. [11] 

Bentuk Sediaan

Urea memiliki beberapa sediaan, yaitu :

  • Krim (10%, 20%, 30%, 35%, 40%, 41%, 45%, 50%)
  • Lotion (10%, 20%, 25%, 35%, 40%, 45%)
  • Gel (40%, 45%, 50%)
  • Suspensi (40%, 50%)
  • Solusio (50%)
  • Salep (10%, 20%, 50%)
  • Emulsi (40%, 45% dan 50%)
  • Aerosol
  • Foam (20%, 30%, 35%, 40%, 42%) [11]

Meski demikian, sediaan yang tersedia di Indonesia hanya berupa krim 10% dan 20%. [9]

Cara Penggunaan

Cara penggunaan urea dapat sesuai anjuran kemasan atau petunjuk dokter. Hindari penggunaan yang lebih besar, lebih kecil, atau lebih lama dari yang direkomendasikan.

Guncang sediaan sebelum digunakan, sesuai petunjuk kemasan. Bersihkan area kulit atau kuku yang akan dioles, umumnya urea dapat bekerja dengan baik pada kulit atau kuku yang dirawat dibiarkan lembab sebelum pemberian. Hidrasi kulit, dimulai dengan mencuci kulit dengan air dan sabun, jaga kulit tetap basah selama 10-15 menit.  Kemudian oleskan obat tipis-tipis pada kulit yang dimaksud sehingga menutupi seluruh bagian yang memerlukan pengobatan.

Pada bagian kuku, hindari penggunaan obat pada kutikula atau kulit sekitarnya sebelum pemberian urea. Oleskan urea pada kuku dan biarkan hingga mengering. Kuku kemudian dapat dibiarkan atau ditutup dengan kasa atau verban. Setelah aplikasi obat, cuci tangan dengan sabun. Akan tetapi jika pengobatan ditujukan pada kulit tangan tidak perlu membersihkan urea dari tangan. Urea merupakan obat topikal, bila tanpa sengaja tertelan atau terkena mata, hidung, mulut, dubur, atau vagina, maka segera bilas dengan air bersih. [3,13,22]

Jika pasien lupa mengoleskan obat, dianjurkan segera menggunakan obat tersebut segera. Namun bila waktu pemberian hampir berdekatan dengan dosis berikutnya, maka dosis sebelumnya dilewatkan. Tidak dianjurkan untuk menambah penggunaan obat untuk mengganti dosis yang terlupa. [3,13,22]

Cara Penyimpanan

Penyimpanan urea dianjurkan diantara suhu 15 – 30 derajat Celsius. Tutup botol secara rapat untuk mencegah penguapan air. Hindari penggunaan krim atau salep kadaluarsa karena terjadinya degradasi urea. Degradasi urea dapat ditandai dengan bau amonia. [18,22]

Kombinasi dengan Obat Lain

Kombinasi urea dengan asam laktat meningkatkan pengikatan air sehingga meningkatkan efek sebagai pelembab. Urea juga dapat digunakan bersamaan dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitas terapi topikal lainnya. [19,22]

Kombinasi dengan hidrokortison atau betametason-17-valerat, dianggap lebih efektif dibanding penggunaan kortikosteroid tunggal pada kasus dermatitis atopik. Kombinasi lainnya yaitu kombinasi urea 40% dan flukonazol 1% lebih efektif (82,8%) dibanding flukonazol saja (62,8%) pada onikomikosis. Urea akan meningkatkan penetrasi  antifungi sehingga dapat meningkatkan efek terapi. [6,23]

Referensi

3. C.S Mott Children’s Hospital Michigan Medicine. Urea Topikal. https://www.mottchildren.org/health-library/d00651a1
6. Celleno L. Topical urea in skincare: A review. Dermatol Ther. 2018(31)1-5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30378232
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/659/2017 tentang Formularium Nasional. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-659-2017_ttg_Formularium_Nasional_.pdf.
11. Medscape. Urea (OTC). https://reference.medscape.com/drug/carmol-10-keralac-urea-999339#0
13. Michigan Medicine University of Michigan. Salicylic acid and urea topical. https://www.uofmhealth.org/health-library/d04900a1
18. Drugbank. Urea. https://www.drugbank.ca/drugs/DB03904 drug01
19. Jacobi A. Mayer A, Augustin M. Keratolytics and Emollients and Their Role in the Therapy of Psoriasis: a Systematic Review. Dermatol ther (Heidelb). 2015(5)1-18. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25604924
22. Bakker P, Woerdenbag H, Gooskens V, Naafs B, Kaaij R, Wieringa N. Dermatological preparations for the tropics. Beta Science Shop. University og Groningen, The Netherlands. 2010.
23. Bassiri-Jahromi S, Ehsani AH, Mirshams-Shahshahani M, Jamshidi B. A comparative evaluation of combination therapy of fluconazole 1% and urea 40% compared with fluconazole 1% alone in a nail lacquer for treatment of onychomycosis: therapeutic trial. J Dermatolog Treat. 2012(23)1-4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21781012

Farmakologi Urea Topikal
Indikasi dan Dosis Urea Topikal

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Pemahaman Terkini Patogenesis Dermatitis Atopik
    Pemahaman Terkini Patogenesis Dermatitis Atopik
  • Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak
    Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
9 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika - Diagnosis dan Tatalaksana Psoriasis di Layanan Primer. Minggu, 22 Mei 2022. Pukul : 09.00 - 11.00.
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Diagnosis dan Tatalaksana Psoriasis di Layanan Primer."Narasumber :dr. Yosef Ferdinand Rahmat...
dr. Nurul Falah
22 Maret 2022
Bagaimana memperbaiki skin barrier yang rusak pada dermatitis atopik - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Sri Katon S, Sp.KK, izin bertanya dokter.Bagaimana cara memperbaiki skin barrier yang rusak pada pasien dengan dermatitis atopik? Bahan apa saja yang...
dr. Reren Ramanda
22 Maret 2022
Kasus psoriasis dengan penggunaan steroid oral tidak rasional - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sri Sp. KK, izin bertanya dokter, pada pasien psoriasis dengan penyalahgunaan steroid oral mandiri secara tidak rasional, datang dengan keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.