Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Urea Topikal general_alomedika 2023-01-04T07:27:19+07:00 2023-01-04T07:27:19+07:00
Urea Topikal
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Urea Topikal

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Farmakologi urea topikal mencakup efek melembabkan dan keratolitik. Urea adalah senyawa non toksik dan non alergenik yang dapat mendenaturasi dan melarutkan protein dan meningkatkan kapasitas pengikatan air di stratum korneum sehingga menghasilkan kelembutan dan kelenturan kulit. Namun, mekanisme farmakokinetik urea belum sepenuhnya dipahami dengan jelas.

Farmakodinamik

Urea bekerja sebagai pelembab dan keratolitik. Urea melembutkan daerah yang bersifat keratolitik dengan melarutkan matriks intraseluler yang mengakibatkan melonggarnya lapisan kulit dan pelepasan kulit bersisik secara berkala, atau melembutkan lempeng kulit. Oleh karena itu, urea topikal sering digunakan pada pasien iktiosis dan keratosis pilaris.[1,7,17]

Urea dapat memutus ikatan hidrogen dan mengganggu struktur kuartener keratin sehingga mampu mendispersi dan mendenaturasi keratin tanpa merusak epidermal water-barrier. Urea juga menurunkan indeks sintesis DNA sel-sel epidermis dan pengurangan sel-sel basal epidermis.[1,7,19,20]

Sebagai humektan, urea dapat menarik air dari dua sumber yaitu meningkatkan penyerapan air dari dermis ke epidermis dan dalam kondisi lembab juga dapat membantu penyerapan air dari lingkungan eksternal.[2,7]

Efek urea berbeda tergantung dari konsentrasi yang digunakan:

  • 3–10% sebagai pelembab meningkatkan jumlah air pada stratum corneum dan mengurangi transepidermal water loss (TEWL)
  • 10–30 % sebagai agen keratolitik memutus rantai hidrogen pada keratin, akselerasi degradasi fibrin, antipruritus, memecah keratin, mengurangi ketebalan stratum korneum
  • 30–50% bersifat proteolitik dan dapat melarutkan dan mengelupaskan kuku yang distrofi atau sebelum avulsi [1,7,15,16,20]

Farmakokinetik

Farmakokinetik urea di dalam tubuh menjalani absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.[1,2]

Absorpsi

Urea diabsorbsi secara perkutan tetapi terabsorbsi secara minimal.[1]

Distribusi

Urea terdistribusi ke matriks ekstraseluler.[1]

Metabolisme

Urea terlibat dalam metabolisme dan transport nitrogen dalam tubuh manusia. Urea merupakan end-product katabolisme protein, terbentuk oleh oksidasi asam amino pada hepar, dan diregulasi oleh enzim N-acetylglutamate.[2]

Ekskresi

Sejumlah kecil urea disekresikan di dalam urine.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. PubChem. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US), National Center for Biotechnology Information; 2004-. PubChem Compound Summary for CID 1176, Urea. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Urea
2. Voegeli D. Urea creams in skin conditions: composition and outcomes. Dermatology in practice. 2012(18)1-4. https://www.researchgate.net/publication/236175486_Urea_creams_in_skin_conditions_composition_and_outcomes
7. Piquero-Casals J, Morgado-Carrasco D, Granger C, Trullàs C, Jesús-Silva A, Krutmann J. Urea in Dermatology: A Review of its Emollient, Moisturizing, Keratolytic, Skin Barrier Enhancing and Antimicrobial Properties. Dermatol Ther (Heidelb). 2021 Dec;11(6):1905-1915.
15. Drugs.com. Urea Cream. 2022. https://www.drugs.com/pro/urea-cream.html
16. Jacobi A, Mayer A, Augustin M. Keratolytics and emollients and their role in the therapy of psoriasis: a systematic review. Dermatol Ther (Heidelb). 2015 Mar;5(1):1-18. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25604924
17. Pan M, Heinecke G, Bernardo S, Tsui C, Levitt J. Urea: a comprehensive review of the clinical literature. Dermatol Online J. 2013(15)1-15. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24314769
18. Kapuscinska A, Nowak I. The use of urea and its derivatives in the cosmetics industry. CHEMIK. 2014(68)91-96. https://www.semanticscholar.org/paper/The-use-of-urea-and-its-derivatives-in-the-industry-Kapuscinska-Nowak/ddd918bbda3c7d0e21177bc3a66ce45b6f52c202
19. Bakker P, Woerdenbag H, Gooskens V, Naafs B, Kaaij R, Wieringa N. Dermatological preparations for the tropics. Beta Science Shop University of Groningen, The Netherlands. 2010. https://www.medbox.org/preview/5255d808-6e78-4694-ab15-15880e695ecc/doc.pdf
20. Bassiri-Jahromi S, Ehsani AH, Mirshams-Shahshahani M, Jamshidi B. A comparative evaluation of combination therapy of fluconazole 1% and urea 40% compared with fluconazole 1% alone in a nail lacquer for treatment of onychomycosis: therapeutic trial. J Dermatolog Treat. 2012(23)1-4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21781012

Pendahuluan Urea Topikal
Formulasi Urea Topikal

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
  • Secukinumab Efektif untuk Terapi Psoriasis Vulgaris Derajat Sedang-Berat
    Secukinumab Efektif untuk Terapi Psoriasis Vulgaris Derajat Sedang-Berat

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Eunike
8 hari yang lalu
Beruntusan dan ketombe di kepala anak
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo dokter.Izin diskusi ya dok. Anak umur 3 bulan BB 6,5 kg. Sebulan lalu mulai muncul beruntusan di badan, kaki, dan tangan setelah memakai minyak telon....
dr.Ayu Kurnia Purwarasari
17 hari yang lalu
Tata laksana dermatitis atopik untuk ibu hamil trimester pertama
Oleh: dr.Ayu Kurnia Purwarasari
2 Balasan
Saya memiliki pasien usia 32 th dengan Dermatitis Atopik, saat ini pasien sedang hamil trimester pertama. Tata laksana apa yang tepat yang bisa diberikan...
Anonymous
26 Juli 2023
Tata laksana dermatitis atopik pada wajah bayi usia 1-2 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin bertanya dok, apa pilihan terapi yang tepat untuk tatalaksana dermatitis atopik pada daerah wajah bayi usia 1-2 bulan? terima kasih dolaksana

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.