Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Ramipril general_alomedika 2020-04-14T11:51:27+07:00 2020-04-14T11:51:27+07:00
Ramipril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Ramipril

Oleh :
dr. Bernita Nur Cahyani
Share To Social Media:

Farmakologi ramipril adalah sebagai angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), serupa dengan captopril, benazepril, fosinopril, dan quinapril. Obat ini dikonversi menjadi ramiprilat di hepar dan ginjal. Ramipril menurunkan tekanan darah dengan mempengaruhi sistem renin-angiotensin-aldosteron (SRAA).[2]

Farmakodinamik

Ramipril dan ramiprilat menghambat angiotensin-converting enzyme (ACE). ACE adalah peptidyl dipeptidase yang mengkatalis konversi angiotensin I menjadi zat vasokonstriktor, angiotensin II.

Angiotensin II menstimulasi sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Inhibisi dari ACE menyebabkan penurunan angiotensin II plasma, yang menyebabkan berkurangnya aktivitas vasopressor dan menurunkan sekresi aldosteron.  Hilangnya umpan balik negatif angiotensin II pada sekresi renin menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma.

Peningkatan aktivitas renin plasma dan berkurangnya aldosteron menyebabkan vasodilatasi, sehingga memberikan efek hipotensif dan efek yang menguntungkan pada gagal jantung.[2]

Farmakokinetik

Bioavailabilitas absolut dari ramipril sekitar 28% dan ramiprilat 44%. Obat ini diabsorbsi secara cepat dan konsentrasi puncak plasma tercapai dalam satu jam setelah pemberian secara oral. Makanan tidak mempengaruhi bioavailabilitas secara signifikan.

Absorpsi

Setelah pemberian ramipril secara oral, puncak konsentrasi plasma tercapai dalam 1 jam. Ramipril diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal setidaknya sebesar 50-60% dan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh adanya makanan.

Pembelahan kelompok ester, terutama di hati, mengubah ramipril menjadi metabolit ramiprilat. Puncak konsentrasi plasma ramiprilat tercapai 2-4 jam setelah konsumsi obat. Bioavailabilitas absolut ramipril adalah 28% dan ramiprilat 44%.

Setelah dosis sekali sehari, konsentrasi plasma yang berada dalam keadaan stabil dari ramiprilat dicapai pada dosis keempat. Pada pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2, kadar puncak ramiprilat adalah sekitar dua kali lipat dibandingkan pasien dengan fungsi ginjal normal.[1,2]

Pemberian ramipril 5-20 mg dosis tunggal menurunkan tekanan darah dalam 1-2 jam, dengan puncak penurunan dicapai dalam 3-6 jam. Efek antihipertensi dari ramipril dosis tunggal bertahan selama 24 jam.[4]

Distribusi

Ikatan protein serum ramipril adalah sekitar 73% dan ramiprilat sekitar 56%.[1,2]

Metabolisme

Ramipril mengalami saponifikasi enzimatik oleh esterase untuk membentuk ramiprilat (metabolit aktif). Ramipril hampir sepenuhnya dimetabolisme menjadi ramiprilat, yang mempunyai aktivitas ACEI sekitar 6 kali lipat ramipril. Ramipril juga dimetabolisme menjadi diketopiperazine ester, asam diketopiperazine, dan glukoronid, yang semuanya inaktif.

Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, metabolisme ramipril menjadi ramiprilat melambat, kemungkinan karena berkurangnya aktivitas hepatik esterase. Pada kelompok ini, kadar plasma ramipril meningkat sekitar 3 kali lipat.[1,2]

Eliminasi

Setelah pemberian ramipril secara oral, sekitar 60% dari obat dan metabolitnya dieliminasi melalui urine, dan sekitar 40% ditemukan di feses. Kurang dari 2% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam urine sebagai ramipril yang tidak berubah.

Ekskresi urine ramipril, ramiprilat, dan metabolitnya berkurang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Dibandingkan dengan orang normal, pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2 mencapai konsentrasi puncak yang lebih lama.[1,2]

Referensi

1. FDA. Product Overview. Altace (Ramipril). Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019901s060lbl.pdf
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Ramipril, CID=5362129, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ramipril
4. MIMS: Ramipril. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ramipril/?type=brief&mtype=generic

Pendahuluan Ramipril
Formulasi Ramipril

Artikel Terkait

  • Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
    Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
  • Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Penggunaan Antihipertensi pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
    Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
6 hari yang lalu
Konsumsi Natrium dan Risiko Penyakit Kardiovaskular - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter,Natrium dalam garam konsumsi merupakan salah satu mineral yang penting bagi homeostasis manusia. Pada jaman dahulu, manusia hanya mengonsumsi...
Anonymous
17 Mei 2022
Hipertensi pada ADHD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, saya punta pasien remaja usia 17 tahun, laki2 ADHD.. setiap di tensi 150/90.. bagaimana penanganannya? apakah mungkin white coat hypertension?
Anonymous
17 Mei 2022
Pemeriksaan Rutin untuk Hipertensi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Sony, Sp.JP, untuk pasien kontrol puskesmas yang sudah rutin minum obat hipertensi dan sesuai target TD, apa perlu Dok untuk dilakukan pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.