Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Albumin general_alomedika 2021-11-22T14:06:02+07:00 2021-11-22T14:06:02+07:00
Albumin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Albumin

Oleh :
dr. Luthfi Saiful Arif
Share To Social Media:

Formulasi albumin adalah dalam bentuk sediaan intravena. Sediaan albumin tidak mengandung pengawet, berbentuk cairan jernih, sedikit kental, hampir tidak berwarna atau sedikit kuning atau hijau.

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, albumin tersedia dalam bentuk botol infus. Albumin botol infus tersedia dalam kekuatan 5%, 20%, dan 25%.[10]

Cara Penggunaan

Konsentrasi preparasi, dosis, dan kecepatan infus albumin disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Dosis disesuaikan dengan besar badan pasien, tingkat keparahan trauma atau penyakit, dan ada-tidaknya kehilangan protein atau cairan yang kontinu.

Albumin diberikan secara intravena. Kecepatan pemberian disesuaikan dengan kondisi dan indikasi medis. Pada kasus penggantian plasma, kecepatan pemberian mungkin perlu lebih tinggi dan disesuaikan dengan kecepatan pengeluaran.

Jika albumin akan diberikan dalam jumlah banyak, hangatkan terlebih dulu sediaan dalam suhu ruang. Lakukan inspeksi visual terkait adanya perubahan warna sebelum pemberian.[4]

Cara Penyimpanan

Albumin dapat disimpan hingga jangka waktu 36 bulan. Obat sebaiknya disimpan dengan suhu di bawah 30 C, namun jangan dibekukan.

Simpan sediaan albumin dalam karton untuk menghindari paparan cahaya matahari langsung. Jangan gunakan larutan albumin jika larutan berwarna keruh, terdapat benda asing di dalam sediaan, ataupun sudah melewati batas kadaluarsa. Buang sisa albumin setelah digunakan.[4,8]

Referensi

4. Food and Drug Administartion. Albumin (Human) 25%. 2006. https://www.fda.gov/media/70413/download
8. Medscape. Albumin IV (rx). 2021. https://reference.medscape.com/drug/albuminex-kedbumin-albumin-iv-342425
10. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Albumin. Cek BPOM, 2021. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/stm6fvnk6d47egnklhj30udtj1/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/albumin

Farmakologi Albumin
Indikasi dan Dosis Albumin

Artikel Terkait

  • Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
    Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
    Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
01 Maret 2022
Lansia dengan demam tinggi sebaiknya diberikan cairaan apa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul SpPD.. Lansia 72 tahun dengan keluhan demam dan disfagia, riwayat demensia dan gagal ginjal kronis. Karena asupan makanan sangat minimal...
dr. Reren Ramanda
19 Juni 2021
Resusitasi cairan pasien dengan riwayat gangguan ginjal
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimana ya dok tips mudah untuk menentukan euvolemi pada saat resusitasi cairan pasien dengan riwayat gangguan ginjal?
dr. Ayu Ulan Riski Lestari
16 Februari 2021
Penanganan yang tepat untuk pasien dengan hiperglikemi hiperosmolar nonketotik dan hipertensi
Oleh: dr. Ayu Ulan Riski Lestari
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, Dok saya mendapatkan pasien dengan TD 190/100 gds 410 sekiranya bagaimana ya dok untuk terapi cairannya apakah menggunakan rehidrasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.