Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Albumin general_alomedika 2021-11-22T14:05:26+07:00 2021-11-22T14:05:26+07:00
Albumin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Albumin

Oleh :
dr. Luthfi Saiful Arif
Share To Social Media:

Farmakologi albumin adalah sebagai plasma expander yang mampu meningkatkan tekanan onkotik intravaskular. Albumin tergolong sebagai produk darah, yang banyak digunakan sebagai terapi pengganti pada kondisi hipoalbuminemia, hipoproteinemia, dan hipovolemia.

Farmakodinamik

Albumin merupakan protein serum utama yang memiliki beberapa fungsi fisiologis penting, termasuk pemeliharaan tekanan osmotik, pengikatan berbagai macam senyawa, dan aktivitas antioksidan plasma.

Pemeliharaan Tekanan Osmotik

Berat molekul albumin (66,5 kD) kurang dari setengah gamma globulin (160 kD), sehingga aktivitas osmotik albumin per gram diperkirakan sekitar 2,3 kali lipat dari gamma globulin. Selain itu, muatan negatif albumin yang tinggi tidak mengikat tetapi menahan ion natrium di medannya (efek Gibbs-Donnan), sehingga meningkatkan aktivitas osmotik intrinsik albumin sekitar 50%. Dengan mekanisme kerja ini, albumin diperkirakan berperan sebesar 80% dari aktivitas osmotik koloid plasma normal. Ketika konsentrasi albumin serum menurun, peningkatan globulin tidak cukup untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid normal.[1,2,3,5,8]

Pengikatan Senyawa

Albumin mengikat dan membawa berbagai macam molekul hidrofobik, baik yang endogen maupun eksogen. Oleh karenanya albumin akan mempengaruhi solubilitas, transportasi, metabolisme, dan eliminasi molekul tersebut. Contoh molekul endogen yang dipengaruhi albumin adalah  kolesterol, asam lemak, bilirubin, dan tiroksin. Contoh zat eksogen yang dipengaruhi albumin adalah obat-obatan, ion logam transisi, dan gas oksida nitrat.[2,5]

Aktivitas Antioksidan

Albumin diperkirakan berperan >50% dari total antioksidan plasma. Aktivitas ini dikaitkan dengan kelompok albumin sulfhidril tereduksi yang melimpah yang dilaporkan mampu mengais berbagai radikal bebas oksigen, termasuk asam hipoklorit dan oksida nitrat. Selain dari mekanisme tersebut, albumin juga mengikat bilirubin tak terkonjugasi yang merupakan suatu antioksidan kuat.[2]

Farmakokinetik

Albumin merupakan komponen normal dari plasma. Albumin eksogen sering digunakan sebagai plasma expander yang mampu meningkatkan tekanan onkotik intravaskular.

Absorpsi

Pemberian albumin dilakukan dengan sedian intravena sehingga sediaan obat langsung masuk ke peredaran darah.[4]

Distribusi

Albumin didistribusikan ke kompartemen plasma sebesar 30-40% dan kompartemen ekstravaskular sebesar 67%. Waktu paruh albumin adalah 16 jam.[8] Kadar albumin pada laki laki dengan berat 70 kg diestimasikan mencapai 350 g.[4]

Metabolisme

Metabolisme albumin dilakukan di hepar dan dikeluarkan segera ke aliran darah dengan kecepatan 10-15 mg/hari. Albumin umumnya tidak disimpan atau hanya disimpan dalam jumlah sedikit di hepar.[1,8,9]

Eliminasi

Waktu paruh eliminasi albumin adalah 15-20 hari. Ekskresi terjadi melalui mukosa intestinal dengan perkiraan 15 g/hari.[4,8]

Referensi

1. Campos Munoz A, Jain NK, Gupta M. Albumin Colloid. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534241/
2. Levitt DG, Levitt MD. Human serum albumin homeostasis: a new look at the roles of synthesis, catabolism, renal and gastrointestinal excretion, and the clinical value of serum albumin measurements. Int J Gen Med. 2016;9:229-255. Published 2016 Jul 15. doi:10.2147/IJGM.S102819
3. Monthly Index of Medical Specialities. Human Albumin. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/human%20albumin?mtype=generic
4. Food and Drug Administartion. Albumin (Human) 25%. 2006. https://www.fda.gov/media/70413/download
5. Caraceni P, Tufoni M, Bonavita ME. Clinical use of albumin. Blood Transfus. 2013;11 Suppl 4(Suppl 4):s18-s25. doi:10.2450/2013.005s
8. Medscape. Albumin IV (rx). 2021. https://reference.medscape.com/drug/albuminex-kedbumin-albumin-iv-342425
9. Moman RN, Gupta N, Varacallo M. Physiology, Albumin. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459198/

Pendahuluan Albumin
Formulasi Albumin

Artikel Terkait

  • Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
    Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
    Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
01 Maret 2022
Lansia dengan demam tinggi sebaiknya diberikan cairaan apa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul SpPD.. Lansia 72 tahun dengan keluhan demam dan disfagia, riwayat demensia dan gagal ginjal kronis. Karena asupan makanan sangat minimal...
dr. Reren Ramanda
19 Juni 2021
Resusitasi cairan pasien dengan riwayat gangguan ginjal
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimana ya dok tips mudah untuk menentukan euvolemi pada saat resusitasi cairan pasien dengan riwayat gangguan ginjal?
dr. Ayu Ulan Riski Lestari
16 Februari 2021
Penanganan yang tepat untuk pasien dengan hiperglikemi hiperosmolar nonketotik dan hipertensi
Oleh: dr. Ayu Ulan Riski Lestari
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, Dok saya mendapatkan pasien dengan TD 190/100 gds 410 sekiranya bagaimana ya dok untuk terapi cairannya apakah menggunakan rehidrasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.