Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Basiliximab general_alomedika 2021-03-03T08:29:45+07:00 2021-03-03T08:29:45+07:00
Basiliximab
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Basiliximab

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Formulasi basiliximab adalah serbuk injeksi. Di beberapa negara lain, serbuk injeksi obat ini tersedia dalam dosis 10 mg dan 20 mg. Namun, di Indonesia, serbuk injeksi obat ini hanya tersedia dalam dosis 20 mg.

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan basiliximab di Indonesia adalah serbuk injeksi 20 mg yang dikemas dalam vial. Selain itu, kemasan obat ini biasanya disertai dengan ampul pelarut 5 mL.[2]

Cara Penggunaan

Basiliximab dapat diberikan melalui jalur intravena perifer atau sentral. Sediaan yang sudah direkonstitusi dapat diberikan secara injeksi bolus atau diencerkan dalam 25 mL larutan (bila sediaan 10 mg) atau 50 mL larutan (bila sediaan 20 mg). Larutan yang digunakan bisa berupa larutan salin normal atau dekstrosa 5%. Campuran ini diberikan melalui infus selama 20–30 menit dan tidak boleh dicampur dengan obat lain. Injeksi bolus lebih berisiko menimbulkan mual, muntah, dan reaksi lokal (nyeri).[2]

Sebelum pemberian, sediaan harus diinspeksi untuk menilai ada tidaknya perubahan warna atau endapan. Basiliximab yang sudah direkonstitusi merupakan larutan yang transparan dan sedikit buram. Jangan gunakan obat jika terdapat endapan atau jika warna telah berubah.[2]

Cara Penyimpanan

Basiliximab harus disimpan dalam suhu 2–8 derajat Celsius. Basiliximab yang sudah direkonstitusi boleh disimpan dalam suhu tersebut selama 24 jam atau dalam suhu ruangan selama 4 jam. Jika melewati waktu tersebut, sediaan yang sudah direkonstitusi harus dibuang.[2]

Kombinasi dengan Obat Lain

Basiliximab umumnya dikombinasi dengan regimen imunosupresan lain, contohnya siklosporin dan kortikosteroid. Dua studi double-blind telah menilai keamanan dan efektivitas basiliximab ketika dikombinasi dengan siklosporin dan kortikosteroid. Kedua studi tersebut membandingkan basiliximab 40 mg (2 dosis pemberian) dan plasebo.

Subjek penelitian adalah 729 pasien berusia 18–75 tahun yang menerima donor ginjal. Sebanyak 359 orang dimasukkan ke dalam kelompok kontrol dan sebanyak 363 orang dimasukkan ke dalam kelompok basiliximab. Parameter penilaian adalah insidensi kematian, graft loss, atau respons penolakan akut dalam 6 bulan pascatransplantasi.

Hasil menunjukkan bahwa kombinasi basiliximab dengan siklosporin dan kortikosteroid secara signifikan mengurangi insidensi respons penolakan akut pada 6 bulan dan 12 bulan pascatransplantasi.[7]

 

Referensi

2. Rxlist.com. Simulect. 2020. https://www.rxlist.com/simulect-drug.htm#description
7. Novartis Pharmaceuticals Australia. Simulect. https://gp2u.com.au/static/pdf/S/SIMULECT-PI.pdf

Farmakologi Basiliximab
Indikasi dan Dosis Basiliximab

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
Diskusi Terkait
dr. Felicia
15 Agustus 2022
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela Widjaja
12 Agustus 2022
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...
dr. Nurul Falah
23 Februari 2021
Apakah ibu hamil dapat mendonorkan ginjalnya?
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya seorang wanita sedang hamil 14 minggu, saat ini suami user telah didiagnosis dengan gagal ginjal kronis dan direkomendasikan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.