Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Tenofovir general_alomedika 2021-04-19T10:52:59+07:00 2021-04-19T10:52:59+07:00
Tenofovir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Tenofovir

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping tenofovir yang berpotensi fatal adalah terjadinya asidosis laktat dan hepatomegali berat dengan steatosis. Interaksi obat tenofovir dapat berupa peningkatan atau penurunan konsentrasi obat dan risiko nefrotoksisitas. [3,6]

Efek Samping

Asidosis laktat dan hepatomegali berat dengan steatosis adalah efek samping tenofovir yang berpotensi fatal. Meski demikian, efek samping ini jarang terjadi, termasuk jika tenofovir digunakan dalam kombinasi dengan obat antiretroviral lain.[3,6,8]

Efek samping tenofovir yang paling umum terjadi antara lain ruam, diare, nyeri kepala, nyeri, depresi, asthenia, dan mual.[4,6]

Efek samping lain dari penggunaan tenofovir antara lain:

  • Gangguan gastrointestinal: anoreksia, nyeri abdomen, distensi abdomen, dispepsia, muntah
  • Gangguan renal: nefritis, diabetes insipidus nefrogenik, tubulopati renal proksimal, gagal ginjal

  • Lainnya: kelelahan, hipofosfatemia, peningkatan transaminase, hepatitis, nyeri tulang, osteomalasia, kelemahan otot, dan miopati[3,4,8,11]

Interaksi Obat

Penggunaan tenofovir dengan obat lain dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma, penurunan konsentrasi plasma, atau peningkatan risiko nefrotoksisitas

Meningkatkan Konsentrasi Plasma

Penggunaan tenofovir secara bersamaan dengan atazanavir dapat meningkatkan konsentrasi tenofovir.[3,6]

Penggunaan bersamaan tenofovir dengan lopinavir-ritonavir telah terbukti meningkatkan konsentrasi tenofovir. Namun, mekanisme interaksi tersebut tidak diketahui. Pasien yang menerima lopinavir-ritonavir dan tenofovir memerlukan pemantauan terkait efek samping.

Penggunaan bersamaan tenofovir dengan didanosine harus dilakukan dengan hati-hati karena konsentrasi maksimum dan area under the curve (AUC) dari didanosine dapat meningkat secara signifikan.[6]

Menurunkan Konsentrasi Plasma

Penggunaan tenofovir dengan atazanavir dapat menurunkan konsentrasi atazanavir dalam darah. Ketika diberikan bersamaan dengan tenofovir, maka atazanavir 300 mg harus diberikan dengan ritonavir 100 mg.

Selain itu, dalam pengobatan infeksi hepatitis B kronik, tenofovir tidak diperkenankan diberikan dalam kombinasi dengan adefovir dipivoxil karena efek terapeutik akan berkurang.[3,6]

Meningkatkan Risiko Nefrotoksisitas

Berdasarkan farmakokinetik dari tenofovir, diketahui bahwa eliminasi secara utama terjadi di ginjal. Penggunaan bersamaan tenofovir dengan obat-obatan yang menurunkan fungsi ginjal dapat meningkatkan konsentrasi tenofovir dalam darah dan meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Contoh obat-obatan ini adalah cidofovir, acyclovir, valacyclovir, gancyclovir, valgancyclovir, dan aminoglikosida.[3,6]

Referensi

3. MIMS Indonesia. Tenofovir. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tenofovir ?mtype=generic
4. Medscape. Tenofovir DF (Rx). 2021. https://reference.medscape.com/drug/viread-tenofovir-df-342633
6. FDA. Highlights of Prescribing Information : Viread (tenofovir disoproxil fumarate). 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/022577lbl.pdf
8. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Tenofovir Disoproksil Fumarat. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/tenofovir-disoproksil-fumarat
11. Wassner C, Bradley N, Lee Y. A Review and Clinical Understanding of Tenofovir: Tenofovir Disoproxil Fumarate versus Tenofovir Alafenamide. J Int Assoc Provid AIDS Care. 2020;19:2325958220919231. doi:10.1177/2325958220919231

Indikasi dan Dosis Tenofovir
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
14 Desember 2022
Live Webinar Alomedika - Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin. Kamis, 15 Desember 2022. Pukul: 10:00 - 12:00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin."Narasumber :Dr. dr. Evy Yunihastuti, Sp.PD-KAI - Kenapa...
dr.Kevin Adrian
08 November 2022
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
Anonymous
28 Juli 2022
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan riwayat seks bebas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien laki-laki umur 35 tahun. Riwayat seks bebas. Saat ini tidak ada keluhan. Pasien ingin melakukan tes HIV. Tes apakah yang tepat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.