Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Simeprevir
Penggunaan simeprevir pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan.[4,6-8]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, simeprevir masuk dalam Kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin dan belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia. Namun, obat dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.[6-8]
Jika digunakan sebagai kombinasi dengan ribavirin dan peg-interferon alfa, maka FDA memasukkan simeprevir dalam Kategori X. Artinya, telah ada bukti efek buruk pada janin manusia.[6,8]
Sementara itu, TGA memasukkan simeprevir dalam kategori B3. Artinya, jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah simeprevir diekskresikan pada ASI karena masih kurangnya penelitian. Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa simeprevir dikeluarkan melalui air susu. Penggunaan simeprevir pada ibu menyusui tidak disarankan. Keputusan harus mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko dari menghentikan menyusui ataupun menghentikan pengobatan.[4,6,7]