Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Mebendazole general_alomedika 2021-07-28T20:48:29+07:00 2021-07-28T20:48:29+07:00
Mebendazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Mebendazole

Oleh :
dr.Intan Ekarulita
Share To Social Media:

Farmakologi mebendazole berupa farmakodinamik menghambat sintesis mikrotubulus helmin sehingga mengalami gangguan konsumsi glukosa dan produksi ATP. Farmakokinetik termasuk absorpsi  obat yang meningkat jika dikonsumsi dengan makanan berlemak, serta ekskresi melalui urin dan feses dalam bentuk metabolis awal.

Farmakodinamik

Mebendazole adalah antihelmintik sintetik dengan spektrum luas. Mekanisme kerja mebendazole adalah menghambat efek polimerisasi tubulin pada helmin, sehingga helmin akan kehilangan mikrotubul di sitoplasma helmin. Kemudian helmin dewasa dan larvanya akan mengalami gangguan konsumsi glukosa dan terjadi penurunan produksi adenosine triphosphate (ATP).[1,2]

Helmin akan berhenti bergerak dan berkembang biak, kemudian mati. Sehingga mebendazole dapat digunakan untuk terapi askariasis, enterobiasis, ankilostomiasis, dan filariasis.[1,2]

Aktivitas praklinis mebendazole yang dipercaya dapat berperan sebagai antikanker adalah depolarisasi tubulin, inhibisi angiogenesis,  inhibisi jalur transduksi sinyal dari progresivitas kanker, sensitisasi kemoterapi dan radioterapi, induksi apoptosis dan sitotoksik, inhibisi kinase, serta induksi respon imun antikanker.[3,4]

Farmakokinetik

Farmakokinetik mebendazole terdiri dari absorpsi obat peroral, distribusi ke dalam darah dan mencapai berbagai organ tubuh, metabolisme utama di hepar, dan eliminasi melalui urin dan feses.

Absorpsi

Mebendazol yang diminum hanya akan diabsorpsi kurang dari 10%. Mebendazole yang diminum akan mencapai kadar puncak di dalam serum sekitar 2‒4 jam. Absorbsi akan meningkat jika mebendazole dikonsumsi dengan makanan berlemak.[2,9]

Distribusi

Mebendazole dapat didistribusikan ke dalam darah, lemak omental, panggul, paru-paru, kistik hepar, otot, melewati sawar plasenta, dan kadar tertinggi di hepar. Mebendazole didistribusikan setelah berikatan dengan protein, dan langsung diubah menjadi bentuk metabolit inaktif.[2,9]

Metabolisme

Mebendazole dimetabolisme utama di hepar. Bentuk awal akan diubah menjadi 2-amino-5-benzoyl benzimidazole dan beberapa bentuk inaktif seperti metabolit hidroksi dan hidroksi amino.[2,9]

Eliminasi dan Ekskresi

Waktu paruh yang dibutuhkan mebendazole pada dewasa tanpa gangguan liver adalah 2,5‒5,5 jam. Pada pasien dewasa dengan adanya gangguan liver, mebendazole akan bertahan dalam tubuh hingga 35 jam. Pada dewasa, mebendazole yang dikonsumsi akan diekskresikan sebanyak 2% melalui urin dan feses dalam bentuk metabolis awal.[2,9]

Resistensi

Resistensi mebendazole sebagai obat cacing dapat disebabkan perubahan protein pada tubulin, yang menurunkan ikatan mebendazol dengan tubulin.[1]

Referensi

1. Thakur RK, Patel SP. Mebendazole. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557705/
2. 2. Petri W, Chabner BA, Knollmann BC. Mebendazole. Ed. Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th ed., Chapter 42. McGrraw-Hill, 2011. New York
3. Guerini AE, Triggiani L, Maddalo M, et al. Mebendazole as a Candidate for Drug Repurposing in Oncology: An Extensive Review of Current Literature. Cancers (Basel). 2019;11(9):1284. Published 2019 Aug 31. doi:10.3390/cancers11091284
4. Pantziarka P, Bouche G, Meheus L, Sukhatme V, Sukhatme VP. Repurposing Drugs in Oncology (ReDO)-mebendazole as an anti-cancer agent. Ecancermedicalscience. 2014;8:443. Published 2014 Jul 10. doi:10.3332/ecancer.2014.443
9. Mebendazole (Rx). Medscape.2021. https://reference.medscape.com/drug/emverm-vermox-mebendazole-342658

Pendahuluan Mebendazole
Formulasi Mebendazole

Artikel Terkait

  • Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
    Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 Juli 2022
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...
dr. Irene Cindy Sunur
08 April 2021
Panduan e-Prescription Askariasis - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo Dokter!Askariasis adalah infeksi cacing Ascaris lumbricoides yang masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Tim Alomedika bersama tim QC telah...
dr. agnes yuarni
07 November 2018
apakah pemberian obat cacing pada anak di bawah 2 tahun diperlukan?
Oleh: dr. agnes yuarni
4 Balasan
selamat siang dokter, berkenaan dengan beberapa pertanyaan di alodok mengenai pemberian obat cacing pada anak dibawah 2 tahun yang diberikan di posyandu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.