Formulasi Fluconazole
Formulasi fluconazole tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, suspensi oral dan solusio injeksi.
Bentuk Sediaan
Fluconazole sediaan tablet dan kapsul tersedia dalam kekuatan 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200 mg. Suspensi oral tersedia dalam kekuatan 10 mg/ml dan 40 mg/ml. Fluconazole solusio injeksi tersedia dalam kekuatan 2 mg/ml. [4]
Di Indonesia, fluconazole tersedia dalam bentuk kapsul 50 mg, kapsul 150 mg, dan solusio injeksi 2 mg/ml. [5]
Cara Penggunaan
Fluconazole oral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Sediaan suspensi perlu ditambahkan 24 ml air terdistilasi atau purified water. Kocok botol dengan kuat agar semua bubuk dapat larut dan selalu kocok botol suspensi sebelum diminum.
Jika melewatkan satu dosis, maka dianjurkan segera mengonsumsi dosis tersebut setelah ingat. Jika waktunya hampir berdekatan dengan dosis berikutnya, maka dosis selanjutnya dapat ditunda beberapa jam sehingga tidak mengonsumsi dua dosis dalam waktu berdekatan.
Untuk sediaan injeksi, pengenceran yang dianjurkan adalah 200 mg/100 mL cairan salin normal atau 200 mg/200 mL cairan salin normal. Jangan gunakan jika cairan tampak berawan atau terdapat presipitat. Infus dapat diberikan selama kurang lebih 1-2 jam dengan laju infus maksimal 200 mg/jam. Untuk mencegah emboli, sebaiknya tidak dihubungkan dengan infus lain. [8,11]
Cara Penyimpanan
Tablet fluconazole disimpan pada suhu di bawah 30 C. Serbuk kering dapat disimpan pada suhu di bawah 30 C. Jika suspensi telah dilarutkan, penyimpanan dianjurkan pada suhu 5-30 C. Suspensi yang tidak digunakan harus dibuang setelah 2 minggu.
Sediaan injeksi botol kaca disimpan pada suhu 5-30 C, sementara sediaan injeksi dengan Viaflex ® plus plastic containers disimpan pada 5-25 C.
Fluconazole tidak boleh dibekukan. [11]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi fluconazole antifungi lain didukung berdasarkan pengalaman klinis dan studi in vitro pada hewan coba. Kombinasi tersebut seperti fluconazole dengan flusitosin sebagai terapi induksi untuk meningitis kriptokokus.
Pada kasus kandidiasis orofaringeal, kombinasi fluconazole dengan terbinafn juga menimbulkan efek sinergi. Kombinasi fluconazole dengan ibuprofen menunjukkan efek sinergi pada Candida yang resistan terhadap azol. [15]