Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-10-14T15:32:54+07:00 2022-10-14T15:32:54+07:00
Doripenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Doripenem

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Doripenem adalah antibiotik beta laktam spektrum luas yang digunakan utamanya untuk mengobati infeksi berat bakteri Gram negatif aerob. Doripenem banyak digunakan dalam kasus infeksi intraabdomen komplikata seperti peritonitis, serta infeksi traktus urinarius komplikata termasuk pyelonephritis.[1]

Doripenem termasuk dalam kelompok karbapenem.[2] Doripenem memiliki aktivitas bakterisidal dan resisten beta laktamase.[3]

Doripenem bekerja dengan berikatan pada penicillin binding protein bakteri dan mengganggu sintesis serta integritas dinding sel bakteri. Doripenem memiliki aktivitas terhadap banyak organisme Gram positif dan Gram negatif, baik yang aerob maupun anaerob. Doripenem mampu mengatasi infeksi akibat Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Streptococcus agalactiae, viridans group Streptococci, Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Bacteroides fragilis, dan Peptostreptococcus sp.[2]

Doripenem tidak diindikasikan pada pneumonia bakterial ventilator-associated pneumonia (VAP)  karena telah dilaporkan peningkatan mortalitas pada populasi ini yang mengonsumsi doripenem. Selain itu, Clostridium difficile colitis, reaksi anafilaksis, dan kejang telah dilaporkan pada penggunaan doripenem.[1]

Dosis doripenem yang direkomendasikan adalah 500 mg intravena, diberikan setiap 8 jam, selama 5 hingga 14 hari. Sediaan doripenem adalah vial 250 mg dan 500 mg dalam bentuk bubuk steril yang harus direkonstitusi. Efek samping doripenem yang umum terjadi adalah nyeri pada tempat infus, phlebitis, diare, mual, ruam, pruritus, dan nyeri kepala.[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Doripenem

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi
Subkelas Antibiotik, Antibakteri
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: B [1]

Kategori TGA: B2 [4]

Wanita menyusui Diduga diekskresikan ke ASI [5]
Anak-anak Efikasi dan keamanan belum dapat dipastikan[1]
FDA

Approved [1]

 

Referensi

1. US Food And Drug Administration (FDA). Highlights of Prescribing Information. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/022106s012lbl.pdf
2. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Doripenem. [Updated 2017 Jan 17]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548111/
3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 73303, Doripenem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Doripenem. 2021.
4. Australian Department of Health. Therapeutic Good Administration (TGA). Prescribing medicines in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
5. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Doripenem. [Updated 2018 Dec 3]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500608/

Farmakologi Doripenem

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
    Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
  • Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
    Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 12:50
Perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan saat menikah?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan injeksi TT sekitar 1,5 tahun yang lalu saat pasien menikah....
Anonymous
Hari ini, 12:47
Skrining streptococcus beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, perlukah skrining streptococcus Beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga di atas 36 Minggu? Jika bakteri positif, kapan diberi antibiotik?...
Anonymous
Hari ini, 11:42
Benjolan di payudara sudah 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter.. ingin sharing kasus, wanita usia 45 tahun dengan keluhan benjolan di payudara seperti di foto terlampir sudah dialami sejak 1 tahun dan belum...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.