Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Doripenem general_alomedika 2024-05-16T10:20:48+07:00 2024-05-16T10:20:48+07:00
Doripenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Doripenem

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis doripenem dilakukan terkait risiko timbulnya efek samping, Clostridium difficile colitis, reaksi hipersensitivitas, kejang, serta gangguan ginjal dan peningkatan kadar enzim hepar.

Risiko Efek Samping

Efek samping yang paling banyak dilaporkan akibat penggunaan doripenem adalah nyeri kepala, mual, diare, ruam, dan phlebitis. Meski demikian, risiko efek samping yang lebih berat seperti reaksi alergi, kejang, anemia, dan infeksi jamur perlu diwaspadai.[1,2]

Clostridium Difficile Colitis

Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan gangguan flora gastrointestinal yang berisiko menimbulkan Clostridium difficile colitis. Awasi adanya diare pada pasien yang mendapat doripenem. Apabila Clostridium difficile colitis dicurigai, hentikan terapi doripenem dan lakukan terapi adekuat.[1]

Kejang

Penggunaan doripenem telah dikaitkan dengan timbulnya kejang. Risiko kejang lebih tinggi pada pasien dengan lesi saraf pusat (misalnya stroke), pasien gangguan ginjal, dan pasien yang mendapat dosis lebih dari 500 mg setiap 8 jam.[1]

Peningkatan Enzim Hepar

Penggunaan doripenem telah dikaitkan dengan peningkatan serum aminotransferase. Peningkatan ini umumnya ringan, transien, dan asimptomatik, serta dilaporkan muncul pada 1—5% pasien. Meskipun begitu, kasus ikterus kolestatik telah dilaporkan pada penggunaan karbapenem lain sehingga pemantauan terkait tanda dan gejala hepatotoksisitas diperlukan selama terapi doripenem.[2]

Referensi

1. US Food And Drug Administration (FDA). Highlights of Prescribing Information. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/022106s012lbl.pdf
2. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. 2017. Doripenem. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548111/

Kontraindikasi dan Peringatan Do...

Artikel Terkait

  • Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
    Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
  • Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
    Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 September 2025, 08:08
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik pada TB, Pneumonia, ISK, dan Gonore - Rabu, 24 September 2025, pkl 14.00-15.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Webinar ALOMEDIKA hadir kembali dengan topik yang menarik dan akan sangat membantu praktik klinis Kita - "Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik...
dr.m rizky
Dibalas kemarin, 16:23
Tb paru
Oleh: dr.m rizky
2 Balasan
Alo dok, mau bertanyaPada SS dibawah ini, dibagian  TB paru kasus lalai berobat dan  mghntikan pgobatan di atas 2 minggu, di poin 1 sampai 5 ada mgnai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 September 2025, 15:40
Tebus Resep Tanpa Antri, Lebih Praktis dengan MyPatient!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Di tengah kesibukan yang padat setiap hari, banyak pasien tidak punya waktu untuk menebus resep ke apotek. Dokter dapat mempermudah pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.