Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Dicloxacillin general_alomedika 2021-08-31T14:29:23+07:00 2021-08-31T14:29:23+07:00
Dicloxacillin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Dicloxacillin

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Farmakologi dicloxacillin adalah sebagai antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri pada tahap sintesis peptidoglikan. Farmakokinetik dicloxacillin melalui rute pemberian oral menyebabkan obat diabsorpsi dengan cepat pada saluran gastrointestinal meskipun dengan absorpsi yang tidak sempurna (inkomplit).[2,4]

Farmakodinamik

Dicloxacillin berperan sebagai bakterisidal terhadap mikroorganisme yang peka terhadap penicillin selama keadaan multiplikasi aktif. Aktivitas bakterisidal dicloxacillin dihasilkan melalui penghambatan pada sintesis dinding sel bakteri yang dimediasi melalui pengikatan satu atau lebih penicillin-binding proteins (PBPs) yang terletak di dalam dinding sel bakteri. Dicloxacillin berperan sebagai inhibitor pada tahap akhir transpeptidasi sintesis peptidoglikan di dalam dinding sel bakteri, sehingga sintesis dinding sel bakteri terhenti dan bakteri mengalami lisis akibat aktivitas berkelanjutan dari enzim autolitik dinding sel (autolisin dan murein hidrolase).[4,6,8,9]

Dicloxacillin yang merupakan antibiotik golongan penicillin resisten beta-laktamase memiliki persamaan dengan oxacillin. Dicloxacillin juga memiliki aktivitas in vitro terhadap bakteri aerob dan anaerob gram positif maupun gram negatif serta memiliki sifat yang lebih stabil terhadap hidrolisis dari berbagai beta-laktamase, termasuk penicillinase, sefalosporinase, dan beta-laktamase spektrum luas.[8-10]

Farmakokinetik

Farmakokinetik dicloxacillin dianggap baik melalui pemberian per oral karena absorpsi yang cepat pada traktus gastrointestinal. Eliminasi obat terjadi melalui traktus urinarius dan vesica fellea.[2,4]

Absorpsi

Dicloxacillin dapat diabsorpsi secara cepat walaupun tidak sempurna di traktus gastrointestinal. Absorpsi obat akan tertunda bila diberikan setelah makan. Konsentrasi puncak dicloxacillin dalam plasma terjadi dalam waktu < 1 jam.[2,4,5]

Distribusi

Obat dicloxacillin didistribusikan hampir ke semua jaringan tubuh dengan konsentrasi tertinggi pada renal dan hepar, serta konsentrasi terendah pada cairan serebrospinal. Dicloxacillin juga dapat menembus sawar plasenta serta ASI.  Dicloxacillin berikatan dengan protein plasma sekitar 97%.[2,4,5]

Metabolisme

Metabolisme atau biotransformasi obat dicloxacillin merupakan metabolisme terbatas yang terjadi di hepar, yakni pada membran retikulum endoplasma dan sitosol. Dicloxacillin mengalami metabolisme sampai tingkat tertentu menjadi metabolit 5-hidroksi oleh enzim CYP3A4  yang memetabolisme hampir 50% obat pada manusia.[4,11]

Penelitian in vitro menggunakan hepatosit manusia yang telah diawetkan dengan kriopreservasi menunjukkan bahwa dicloxacillin merupakan penginduksi metabolisme yang dimediasi tidak hanya oleh enzim CYP3A4 tetapi juga oleh enzim CYP2C pada hepatosit manusia.[11]

Eliminasi

Dicloxacillin memiliki waktu paruh eliminasi sekitar 0,7 jam dengan waktu paruh plasma 0,5 hingga 1 jam. Dicloxacillin diekskresikan  dalam jumlah yang besar di urine melalui filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus aktif, serta dalam jumlah kecil melalui empedu.[2,4]

Referensi

2. Wu G, Zheng Y, Zhou H, et al. Safety and pharmacokinetics of dicloxacillin in healthy Chinese volunteers following single and multiple oral doses. Drug Design, Development and Therapy. 2015;9: 5687–5695 http://dx.doi.org/10.2147/DDDT.S92117
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 18381, Dicloxacillin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dicloxacillin. Accessed Aug. 18, 2021.
6. Nissen JL, Skov R, Knudsen JD, et al. Effectiveness of penicillin, dicloxacillin and cefuroxime for penicillin susceptible Staphylococcus aureus bacteraemia: a retrospective, propensity-score-adjusted case–control and cohort analysis. J Antimicrob Chemother 2013; 68: 1894 –1900 doi:10.1093/jac/dkt108
8. Yu W, Ji J, Xiao T, et al. Determining optimal dosing regimen of oral administration of dicloxacillin using Monte Carlo simulation. Drug Design, Development and Therapy. 2017;11: 1951–1956 http://dx.doi.org/10.2147/DDDT.S139632
9. Rasmussen JB, Knudsen JD, Arpi M, et al. Relative efficacy of cefuroxime versus dicloxacillin as definitive antimicrobial therapy in methicillin-susceptible Staphylococcus aureus bacteraemia: a propensity-score adjusted retrospective cohort study. J Antimicrob Chemother. 2014; 69: 506 –514 doi:10.1093/jac/dkt375
10. Chinthaginjala H, Barghav GC, Reddy CM, et al.Formulation and in vitro Evaluation of Floating Tablets of Dicloxacillin Sodium Using Different Polymers. J Young Pharm, 2019;11(3):247-253. DOI: 10.5530/jyp.2019.11.51
11. Stage TB, Graff M, Wong S, et al. Drug Metabolism Dicloxacillin induces CYP2C19, CYP2C9 and CYP3A4 in vivo and in vitro. Br J Clin Pharmacol. 2018; 84: 510–519 DOI:10.1111/bcp.13467

Pendahuluan Dicloxacillin
Formulasi Dicloxacillin

Artikel Terkait

  • Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
    Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • Manfaat Vitamin D pada COVID-19
    Manfaat Vitamin D pada COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 hari yang lalu
Diagnosis batuk pilek berulang pada balita - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp.A ingin bertanya dok, saya pernah menjumpai kasus anak berusia 2 tahun yang mengalami batuk pilek berulang dengan selang 2 minggu sekali....
Anonymous
14 April 2022
Tatalaksana Batuk Pilek pada bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya apa tatalaksana yang sebaiknya diberikan kepada bayi yang batuk pilek? terutama apabila batuk berdahak, pilek hingga hidung...
Anonymous
15 Maret 2022
Bagaimana pemberian kortikosteroid pada anak dengan ISPA - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin bertanya, apakah pada kasus anak dengan ISPA perlu diberikan terapi kortikosteroid, bilapun perlu pada indikasi yang bagaimana ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.