Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Diazepam general_alomedika 2023-04-05T09:39:44+07:00 2023-04-05T09:39:44+07:00
Diazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Diazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Penggunaan diazepam pada kehamilan masuk kategori D menurut FDA dan kategori C berdasarkan TGA. Diazepam menembus sawar plasenta dan terdapat bukti berisiko buruk pada janin. Diazepam tidak direkomendasikan diberikan pada ibu menyusui karena dapat disekresikan melalui ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Food and Drug Administration (FDA) menggolongkan diazepam ke dalam kategori D, sedangkan Therapeutic Goods Administration (TGA) masuk kategori C. Penggunaan diazepam pada wanita hamil atau ingin hamil hanya dilakukan apabila kondisi klinis mengharuskan, meskipun berisiko terhadap kandungan. Studi pada binatang menunjukkan peningkatan risiko malformasi kongenital, kelainan perkembangan janin, dan potensi genotoksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat golongan benzodiazepine, termasuk diazepam.[3,4]

Risiko lain yang tidak bersifat teratogenik adalah neonatal flaccidity, gangguan pernapasan, dan gangguan makan pada bayi. Ibu hamil fase akhir yang mendapatkan benzodiazepine dikaitkan dengan kondisi hipotermia neonatus. Karena itu, penggunaan benzodiazepine berisiko terutama pada kehamilan trimester pertama dan ketiga, yaitu risiko teratogenitas dan gejala putus obat pada neonatus.[3,4]

Penggunaan diazepam dosis tinggi pada saat bersalin berpotensi menimbulkan gangguan laju nadi, refleks hisap berkurang, dan depresi napas sedang pada neonatus. Hal ini diakibatkan kemampuan metabolisme di hati yang belum matang pada neonatus, terutama bayi prematur.[5,9]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Diazepam dan metabolit aktifnya diekskresikan pada ASI. Studi menyatakan relative infant dose (RID) atau dosis yang diterima bayi lewat ASI terhadap dosis yang didapatkan ibu adalah sebesar 9%. Bayi yang menerima ASI dari ibu yang mengonsumsi diazepam dilaporkan mengalami sedasi, penurunan berat badan, dan kesulitan makan. Apabila terpaksa diberikan obat benzodiazepine, WHO merekomendasikan pemberian obat lain seperti lorazepam dan oxazepam yang memiliki waktu paruh singkat dan kadar di ASI yang rendah.[5,9]

Referensi

3. Food and Drug Administration. Valium®. 2016. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/013263s094lbl.pdf
4. Drugs.com. Diazepam. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/diazepam.html
5. Drugbank. Diazepam. 2020. Available from https://go.drugbank.com/drugs/DB00829
9. Dhaliwal JS, Rosani A, Saadabadi A. Diazepam. StatPearls. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Di...

Artikel Terkait

  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.