Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Naloxone
Penggunaan naloxone pada wanita hamil dan menyusui harus dipertimbangkan antara manfaat dan kerugian bagi pasien. Penelitian mengenai penggunaan naloxone pada wanita hamil, wanita usia subur ataupun pada wanita menyusui masih terbatas.[5,18]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Terbatasnya data yang tersedia tentang penggunaan nalokson pada wanita hamil tidak cukup untuk menginformasikan risiko terkait naloxone. Dalam studi reproduksi hewan, tidak ada efek embriotoksik atau teratogenik yang diamati pada tikus.[18]
Kategori B1 (TGA): obat ini di konsumsi sejumlah kecil oleh wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa ada peningkatan malformasi atau efek membahayakan baik secara langsung maupun tidak langsung pada janin manusia yang diamati.[9]
Perhatian ketika memberikan nalokson kepada wanita hamil yang diketahui ketergantungan opioid, karena efek ketergantungan ibu sering disertai dengan ketergantungan janin. Nalokson melintasi plasenta dan dapat memicu efek penarikan pada janin maupun pada ibu.[5]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Sampai saat ini belum ada data tentang ekskresi naloxone ke dalam ASI. Penggunaan naloxone pada ibu menyusui juga mempertimbangkan pada keuntungan dan kerugian bagi pasien.[1,9] Studi pada ibu menyusui telah menunjukkan bahwa naloxone tidak mempengaruhi kadar hormon prolaktin atau oksitosin.[18]