Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Sufentanil general_alomedika 2019-05-27T21:07:23+07:00 2019-05-27T21:07:23+07:00
Sufentanil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Sufentanil

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Di Indonesia, formulasi sufentanil adalah dalam bentuk cairan untuk injeksi. [8]

Bentuk Sediaan

Terdapat dua bentuk sediaan sufentanil, yaitu injeksi dan tablet sublingual. Sediaan yang ada di Indonesia hanya sufentanil berbentuk ampul 1o ml dengan konsentrasi 5 mcg/ml. [8]

Cara Penggunaan

Sufentanil pada sediaan injeksi dapat diberikan melalui pemberian intravena maupun epidural. Umumnya, pemberian sufentanil sebagai obat anestesi diberikan secara injeksi lambat, melalui infus, atau injeksi yang dilanjutkan dengan pemberian lewat infus. Selain itu, penggunaannya juga dikombinasikan dengan pemberian 100% oksigen atau nitrogen oksida dan relaksan otot. Penggunaan sediaan injeksi sebagai analgesik, terutama saat persalinan, dilakukan secara epidural. [5]

Cara Penyimpanan

Sufentanil sebaiknya disimpan pada suhu ruang dengan suhu 20-25 C. Jika obat butuh untuk dipindahkan atau ditransportasikan ke lokasi lainnya, suhu yang dibutuhkan adalah 15-30 C. [5,8]

Kombinasi dengan Obat Lain

Penggunaan sufentanil sebagai obat anestesi biasa dikombinasikan dengan obat pelumpuh atau pelemas otot rangka dan gas nitrogen oksida atau oksigen 100%.

Pemberian obat secara epidural, sering dikombinasikan dengan bupivakain 0,125 atau bersama dengan epinefrin untuk memperpanjang durasi analgesik. [8,13]

Referensi

5. Food and Drugs Administration. Sufentanil Citrate Injection, USP CII [Internet]. Accessdata.fda.gov. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/019050s032lbl.pdf
8. Food and Drug Administration. DSUVIA (sufentanil) sublingual tablet, 30 mcg [Internet]. Fda.gov. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/209128s000lbl.pdf
13. Katz D, Hamburger J, Gutman D, Wang R, Lin H, Marotta M et al. The Effect of Adding Subarachnoid Epinephrine to Hyperbaric Bupivacaine and Morphine for Repeat Cesarean Delivery. Anesthesia & Analgesia. 2018;127(1):171-178.

Farmakologi Sufentanil
Indikasi dan Dosis Sufentanil

Artikel Terkait

  • Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
    Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
  • Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
    Peningkatan Risiko Hospital-Acquired Pneumonia pada Penggunaan Opioid
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 September 2025, 08:08
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik pada TB, Pneumonia, ISK, dan Gonore - Rabu, 24 September 2025, pkl 14.00-15.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Webinar ALOMEDIKA hadir kembali dengan topik yang menarik dan akan sangat membantu praktik klinis Kita - "Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik...
dr.m rizky
Dibalas 12 September 2025, 16:23
Tb paru
Oleh: dr.m rizky
2 Balasan
Alo dok, mau bertanyaPada SS dibawah ini, dibagian  TB paru kasus lalai berobat dan  mghntikan pgobatan di atas 2 minggu, di poin 1 sampai 5 ada mgnai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 September 2025, 15:40
Tebus Resep Tanpa Antri, Lebih Praktis dengan MyPatient!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Di tengah kesibukan yang padat setiap hari, banyak pasien tidak punya waktu untuk menebus resep ke apotek. Dokter dapat mempermudah pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.