Pasien dengan ulkus diabetikum post debridemen dan perawatan luka selama 14 hari terdapat eksudat berwarna kuning - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, izin bertanya terkait manajemen luka pada gambar. Pasien dg ulkus DM post debridement telah mendapat perawatan luka selama 14 hari. Untuk eksudat...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien dengan ulkus diabetikum post debridemen dan perawatan luka selama 14 hari terdapat eksudat berwarna kuning

    Dibalas 31 Juli 2020, 23:23
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter, izin bertanya terkait manajemen luka pada gambar. Pasien dg ulkus DM post debridement telah mendapat perawatan luka selama 14 hari. Untuk eksudat berwarna kuning itu apakah merupakan biofilm? Dan bagaimana manajemennya? 

    Terimakasih

30 Juli 2020, 19:47
dr. nurhidayat afianto, SpB
dr. nurhidayat afianto, SpB
Dokter Spesialis Bedah
Allo dok, ijin berbagi pengalaman.. Klo yg putih2 itu masih debris2 dok, jaringan yg mati, klo biofilm itu kadang memang tidak terlihat secara kasat matajd penanganan nya dgn debridement luka, bersihkan semua debris2nya sampai jaringan sehat ditandai dgn kemerahan dan berdarah, kemudian jgn lupa utk perawatan luka setiap hari dan klo msh basah juga setiap 2 kali sehari perawatan luka nya.. Dan yg terpenting gula darah pasien harus terkontrol.. 
31 Juli 2020, 11:50
Yg kuning itu slough. Nekrotik basah. Didebridement saja. Ada 5 cara debridement. Surgical, mekanik, autolitik, enzim, biologic. Jaga kelembabannya. Jika terlaku lembab kasih absorbent. Krn luka akan lebih cepat sembuh jika moist. 
Luka dapat menutup sendiri (per sekundam) tp sangat lama. Lebih cepat jika dibantu dg skin graft atau flap. Tentunya dasar luka harus baik. 
Kontrol gula dara juga sangat penting.
31 Juli 2020, 17:34
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
dr. David, Sp.B, FINACS, FICS
Dokter Spesialis Bedah
Alo dokter!
Jaringan tsb merupakan slough, yaitu jaringan nekrotik yg basah. Utk perawatan lukanya, slough tsb dibuang dgn tindakan nekrotomi ya, cukup bagian nekrotik nya saja, dan dilanjutkan dengan wound dressing. Wound dressing tsb disesuaikan dgn kondisi lukanya. Bila produksi cairan luka nya msh cukup banyak, maka bisa digunakan bahan absorbent modern seperti foam ataupun dengan tekanan negatif (NPWT). Utk menutup defek lukanya, dimana defek nya cukup luas, pada kasus ini lbh baik dilakukan dengan teknik skin graft atau pun flap, krn bila dilakukan dgn cara penyembuhan luka sekunder, maka waktu yg dibutuhkan cukup lama dan komplikasi lanjut seperti hipertrofi parut, keloid, kontraktur dan nyeri sangat mgkn terjadi. Anjuran saya, konsultasi kan kasus seperti ini ke dokter spesialis bedah/bedah plastik terdekat utk pemeriksaaan secara lgsg serta pertimbangan utk tindakan operasi penutupan defek nya ya.
Semoga bermanfaat! 
20 Juli 2020, 09:06

Alo, dok.


Izin ikut berdiskusi ya. Sepertinya tampilan yang putih kekuningan bukan biofilm. Mengutip salah satu sumber jurnal, dikatakan bahwa biofilm biasanya tidak benar-benar kasat mata dan tidak homogen di permukaan luka. Biofilm tersebar dalam bentuk agregat-agregat kecil yang heterogen di permukaan luka dan biasanya perlu diperiksa dengan mikroskop. Lengkapnya ada di jurnal berikut ya dok: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554227/


Kalau untuk manajemen ulkus diabetikum, meliputi debridement, kontrol infeksi dengan antibiotik, kendali tekanan, revaskularisasi dan pemberian insulin bila perlu. Untuk lebih detilnya dokter dapat membaca di artikel Alomedika berikut:

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/ulkus-diabetikum/penatalaksanaan


20 Juli 2020, 09:53
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Baik terimakasih dokter, berarti memang bukan tampakan biofilm yaa
31 Juli 2020, 23:23
Terima kasih dok utk sharing ilmunya