Diagnosis TB pada Anak menggunakan GenXpert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Dear Dokter, mengingat ada pemeriksaan TB terkini yaitu tes Igra dan GenXpert ini,  bagaimana cara mendiagnosis TB pada anak saat ini yang paling baik?...

Diskusi Dokter

28 Januari 2019, 10:58
27 Januari 2019, 19:09
Maaf Dokter, utk pemeriksaan gene xpert bisa gratis krn masuk program pemerintah tp hrs isi formulir khusus krn hrs dilaporkan ke kemenkes. Jd saran saya kl ada pemeriksaan gene xpert=TCM=Xpert MTB/Rif dikirim ke RS pemerintah yg sdh ada alatnya shg gratis.
Terima kasih. 
Sangat bermanfaat infonya dokter.  Terima kasih dokter
28 Januari 2019, 17:38
27 Januari 2019, 18:48
Alodokter!
Pertanyaannya bagus sekali.. 

Mendiagnosis TB saat ini bisa pakai algoritma dari Petunjuk teknis manajeman dan tatalaksana TB pd anak 2016 yg sdh dishare diatas ya. Sy lampirkan gambarnya.. 

Skor TB, Igra, dan GenXpert (TCM/tes cepat molekular) semua bisa dipakai. Sesuai alur di gambar, sesuai setting tmpt kita praktek.
Kalau ada genXpert tidak perlu pakai skor TB (lihat algortima)
Skor TB dipakai bila tdk ada TCM atau hasil TCM negatif atau tdk bs ambil sampelnya, dan ada akses ke ro thorax dan atau tes tuberkulin (bagian tengah algoritma)
Kalau juga bnr2 terbatas tidak ada fasilitas px penunjang, bisa pakai klinis saja (paling kanan).

Igra dan genxpert tdk masuk skoring TB.

Diagnosis TB anak selalu berdasarkan:
1. Konfirmasi bakteriologi (pemeriksaan BTA, GenXpert, kultur). Sulit dilakukan pd anak krn TB pd anak jarang yg berdahak, anak sulit mengeluarkan dahak, tp kalau ada dan bisa maka dilakukan. Secara teori TCM bisa pakai cairan lambung bayi/anak, atau induksi sputum, tp dari pengalaman, tetap susah 😅
2. Klinis:
 a. Gejala: batuk >=2minggu, demam >=2minggu, BB tidak naik atau turun dlm 2 bln berturut2, lesu dan tidak aktif.
 b. Bukti infeksi: uji tuberkulin, IGRA, kontak TB
 c. Gambaran radiologis/ronsen dada mengarah ke proses spesifik

Jadi tes tuberkulin dan IGRA sama2 utk cari bukti infeksi.

Hrs dipahami juga bahwa adanya bukti infeksi TB tidak selalu berarti anak sakit TB ya.
Sakit TB=ada bukti infeksi dan ada gejala --> diobati OAT
Infeksi TB tp tidak sakit TB=ada bukti infeksi tapi tdk ada gejala(misal ibu baru di dx sakit TB, anak dites mantoux positif tp sehat2 saja) --> TB laten --> INH, lanjut monitor klinis, kalau kemudian ada gejala maka jd sakit TB --> OAT

Kedudukan genXpert: kalau ada alat dan ada spesimen,,pakailah.
Kalau tdk ada, ikuti algoritma.

Tuberkulin vs IGRA
Sensi dan spesi lbh tinggi igra sedikit (tdk beda jauh).
Keduanya tidak bisa membedakan TB laten dgn TB aktif.
Penggunaan IGRA tidak lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin. Program nasional belum merekomendasikan penggunaan IGRA di lapangan (hlm 13 buku pedoman).
Uji tuberkulin positif bisa berarti: infeksi TB alamiah, BCG (infeksi TB buatan), infeksi mikobakterium atipik (selain M.tuberkulosis).
Keunggulan IGRA dibanding tuberkulin: bisa membedakan reaksi krn BCG, infeksi Mikobakterium atipik, dan bnr2 infeksi TB. Dan pasien hanya perlu datang 1x.
Terimakasih infonya dok
28 Januari 2019, 17:38
27 Januari 2019, 19:23
Siap dokter, terima kasih banyak dokter
Skoringnya ada dimana dok?
28 Januari 2019, 18:59
Skoringnya ada dimana dok?
Baik dokter,  berikut tabel kriteria untuk skoring TB.  Jika jumlah skor lebih dari atau sama dengan 6 maka terdiagnosis TB dan mulai OAT nya,  dokter. Cmiiw.  Terima kasih dokter. 
28 Januari 2019, 21:21
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo SpPD
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
27 Januari 2019, 18:48
Alodokter!
Pertanyaannya bagus sekali.. 

Mendiagnosis TB saat ini bisa pakai algoritma dari Petunjuk teknis manajeman dan tatalaksana TB pd anak 2016 yg sdh dishare diatas ya. Sy lampirkan gambarnya.. 

Skor TB, Igra, dan GenXpert (TCM/tes cepat molekular) semua bisa dipakai. Sesuai alur di gambar, sesuai setting tmpt kita praktek.
Kalau ada genXpert tidak perlu pakai skor TB (lihat algortima)
Skor TB dipakai bila tdk ada TCM atau hasil TCM negatif atau tdk bs ambil sampelnya, dan ada akses ke ro thorax dan atau tes tuberkulin (bagian tengah algoritma)
Kalau juga bnr2 terbatas tidak ada fasilitas px penunjang, bisa pakai klinis saja (paling kanan).

Igra dan genxpert tdk masuk skoring TB.

Diagnosis TB anak selalu berdasarkan:
1. Konfirmasi bakteriologi (pemeriksaan BTA, GenXpert, kultur). Sulit dilakukan pd anak krn TB pd anak jarang yg berdahak, anak sulit mengeluarkan dahak, tp kalau ada dan bisa maka dilakukan. Secara teori TCM bisa pakai cairan lambung bayi/anak, atau induksi sputum, tp dari pengalaman, tetap susah 😅
2. Klinis:
 a. Gejala: batuk >=2minggu, demam >=2minggu, BB tidak naik atau turun dlm 2 bln berturut2, lesu dan tidak aktif.
 b. Bukti infeksi: uji tuberkulin, IGRA, kontak TB
 c. Gambaran radiologis/ronsen dada mengarah ke proses spesifik

Jadi tes tuberkulin dan IGRA sama2 utk cari bukti infeksi.

Hrs dipahami juga bahwa adanya bukti infeksi TB tidak selalu berarti anak sakit TB ya.
Sakit TB=ada bukti infeksi dan ada gejala --> diobati OAT
Infeksi TB tp tidak sakit TB=ada bukti infeksi tapi tdk ada gejala(misal ibu baru di dx sakit TB, anak dites mantoux positif tp sehat2 saja) --> TB laten --> INH, lanjut monitor klinis, kalau kemudian ada gejala maka jd sakit TB --> OAT

Kedudukan genXpert: kalau ada alat dan ada spesimen,,pakailah.
Kalau tdk ada, ikuti algoritma.

Tuberkulin vs IGRA
Sensi dan spesi lbh tinggi igra sedikit (tdk beda jauh).
Keduanya tidak bisa membedakan TB laten dgn TB aktif.
Penggunaan IGRA tidak lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin. Program nasional belum merekomendasikan penggunaan IGRA di lapangan (hlm 13 buku pedoman).
Uji tuberkulin positif bisa berarti: infeksi TB alamiah, BCG (infeksi TB buatan), infeksi mikobakterium atipik (selain M.tuberkulosis).
Keunggulan IGRA dibanding tuberkulin: bisa membedakan reaksi krn BCG, infeksi Mikobakterium atipik, dan bnr2 infeksi TB. Dan pasien hanya perlu datang 1x.
Penjelasannya rinci dan cukup praktis,
terima kasih dokter yoke,Sp.A.

Saya ikutan menyimak,sekalipun sudah tidak pernah lagi menangani anak2 :)

28 Januari 2019, 21:22
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo SpPD
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
27 Januari 2019, 18:48
Alodokter!
Pertanyaannya bagus sekali.. 

Mendiagnosis TB saat ini bisa pakai algoritma dari Petunjuk teknis manajeman dan tatalaksana TB pd anak 2016 yg sdh dishare diatas ya. Sy lampirkan gambarnya.. 

Skor TB, Igra, dan GenXpert (TCM/tes cepat molekular) semua bisa dipakai. Sesuai alur di gambar, sesuai setting tmpt kita praktek.
Kalau ada genXpert tidak perlu pakai skor TB (lihat algortima)
Skor TB dipakai bila tdk ada TCM atau hasil TCM negatif atau tdk bs ambil sampelnya, dan ada akses ke ro thorax dan atau tes tuberkulin (bagian tengah algoritma)
Kalau juga bnr2 terbatas tidak ada fasilitas px penunjang, bisa pakai klinis saja (paling kanan).

Igra dan genxpert tdk masuk skoring TB.

Diagnosis TB anak selalu berdasarkan:
1. Konfirmasi bakteriologi (pemeriksaan BTA, GenXpert, kultur). Sulit dilakukan pd anak krn TB pd anak jarang yg berdahak, anak sulit mengeluarkan dahak, tp kalau ada dan bisa maka dilakukan. Secara teori TCM bisa pakai cairan lambung bayi/anak, atau induksi sputum, tp dari pengalaman, tetap susah 😅
2. Klinis:
 a. Gejala: batuk >=2minggu, demam >=2minggu, BB tidak naik atau turun dlm 2 bln berturut2, lesu dan tidak aktif.
 b. Bukti infeksi: uji tuberkulin, IGRA, kontak TB
 c. Gambaran radiologis/ronsen dada mengarah ke proses spesifik

Jadi tes tuberkulin dan IGRA sama2 utk cari bukti infeksi.

Hrs dipahami juga bahwa adanya bukti infeksi TB tidak selalu berarti anak sakit TB ya.
Sakit TB=ada bukti infeksi dan ada gejala --> diobati OAT
Infeksi TB tp tidak sakit TB=ada bukti infeksi tapi tdk ada gejala(misal ibu baru di dx sakit TB, anak dites mantoux positif tp sehat2 saja) --> TB laten --> INH, lanjut monitor klinis, kalau kemudian ada gejala maka jd sakit TB --> OAT

Kedudukan genXpert: kalau ada alat dan ada spesimen,,pakailah.
Kalau tdk ada, ikuti algoritma.

Tuberkulin vs IGRA
Sensi dan spesi lbh tinggi igra sedikit (tdk beda jauh).
Keduanya tidak bisa membedakan TB laten dgn TB aktif.
Penggunaan IGRA tidak lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin. Program nasional belum merekomendasikan penggunaan IGRA di lapangan (hlm 13 buku pedoman).
Uji tuberkulin positif bisa berarti: infeksi TB alamiah, BCG (infeksi TB buatan), infeksi mikobakterium atipik (selain M.tuberkulosis).
Keunggulan IGRA dibanding tuberkulin: bisa membedakan reaksi krn BCG, infeksi Mikobakterium atipik, dan bnr2 infeksi TB. Dan pasien hanya perlu datang 1x.
Penjelasannya rinci dan cukup praktis,
terima kasih dokter yoke,Sp.A.

Saya ikutan menyimak,sekalipun sudah tidak pernah lagi menangani anak2 :)

12 Februari 2019, 21:19
Oya..genXpert dicover bjps klo ditempat sy (sepertinya, klo blm ganti aturan, blm cek lg 😬 ). Tp kalau pasien umum mmg mahal. Tp kalau mmg bisa diperiksa akan lbh baik.

mohon ijin menambahkan ,sepengetahuan saya ,saat ini GenXpert atau yg dikenal juga dgn alat TCM(tes cepat molekuler)sudah tersedia di hampir semua  RSUD dan bbrp Puskesmas di Indonesia yg merupakan bantuan dari Kemenkes RI, termasuk subsidi reagen,bhp dll,bahkan saat ini utk meningkatkan utilisasi TCM dan utk meningkatkan cakupan penemuan TB semua kasus ada kebijakan utk setiap pasien terduga TB yg punya fasilitas TCM,utk pemeriksaan dahak pada awal pengobatan dilakukan dgn TCM,sedangkan utk follow up bln ke 2,ke 5 dan akhir pengobatan(bln ke 6) tetap menggunakan mikroskopis seperti biasa..dan utk pemeriksaan TCM ini didukung dgn aplikasi online yg dikenal dgn nama "SITRUST" (Sistem Informasi Trecking untuk Spesimen Transport)dimana pengiriman spesimen dari faskes pengirim (PKM/RS/Klinik )ke faskes penerima(RS/PKM) dibantu oleh kurir (PT.POS)..dan pemeriksaan TCM ini gratis utk masyarakat.
terimakasih,mohon dikoreksi jika ada kesalahan..
27 Februari 2019, 14:45
12 Februari 2019, 21:19
Oya..genXpert dicover bjps klo ditempat sy (sepertinya, klo blm ganti aturan, blm cek lg 😬 ). Tp kalau pasien umum mmg mahal. Tp kalau mmg bisa diperiksa akan lbh baik.

mohon ijin menambahkan ,sepengetahuan saya ,saat ini GenXpert atau yg dikenal juga dgn alat TCM(tes cepat molekuler)sudah tersedia di hampir semua  RSUD dan bbrp Puskesmas di Indonesia yg merupakan bantuan dari Kemenkes RI, termasuk subsidi reagen,bhp dll,bahkan saat ini utk meningkatkan utilisasi TCM dan utk meningkatkan cakupan penemuan TB semua kasus ada kebijakan utk setiap pasien terduga TB yg punya fasilitas TCM,utk pemeriksaan dahak pada awal pengobatan dilakukan dgn TCM,sedangkan utk follow up bln ke 2,ke 5 dan akhir pengobatan(bln ke 6) tetap menggunakan mikroskopis seperti biasa..dan utk pemeriksaan TCM ini didukung dgn aplikasi online yg dikenal dgn nama "SITRUST" (Sistem Informasi Trecking untuk Spesimen Transport)dimana pengiriman spesimen dari faskes pengirim (PKM/RS/Klinik )ke faskes penerima(RS/PKM) dibantu oleh kurir (PT.POS)..dan pemeriksaan TCM ini gratis utk masyarakat.
terimakasih,mohon dikoreksi jika ada kesalahan..
Mantap sekali infonya dokter.  Terima kasih dokter