Farmakologi Diethylcarbamazine
Diethylcarbamazine adalah derivat piperazine yang secara farmakologi termasuk dalam antelmintik yang efektif membersihkan mikrofilaria (microfilaricidal) dan menghambat perkembangbiakan cacing dewasa jenis parasit tertentu.[3,5]
Farmakodinamik
Dari segi farmakodinamik, diethylcarbamazine adalah antelmintik yang spesifik untuk jenis parasit tertentu (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Loa loa, Mansonella streptocerca, Toxocara canis, Toxocara cati) dan tidak mengandung komponen metalik yang toksik.
Diethylcarbamazine merupakan inhibitor metabolisme asam arakidonat pada mikrofilaria. Hal ini membuat parasit mengalami imobilisasi sehingga mikrofilaria menjadi lebih mudah diserang oleh sistem imun tubuh. Diethylcarbamazine memicu fagositosis mikrofilaria yang dimediasi antibodi. Respons imun tubuh yang dapat diamati adalah peningkatan limfosit, eosinofil, makrofag, dan sel natural killer.[10,11]
Diethylcarbamazine juga bekerja mempengaruhi jalur siklooksigenase. Diethylcarbamazine menghambat produksi prostanoid, prostaglandin E2, dan prostaglandin I2 oleh sel endotel yang merupakan hasil akhir jalur siklooksigenase. Prostaglandin merupakan agen vasodilator yang membantu parasit agar mudah bersirkulasi di dalam pembuluh darah.
Pemberian diethylcarbamazine menyebabkan penurunan prostaglandin yang signifikan sehingga mikrofilaria melekat dan menumpuk di kapiler. Diethylcarbamazine menyebabkan peningkatan regulasi ekspresi molekul adhesi sel endotel yang mengakibatkan mikrofilaria semakin menempel pada endotel pembuluh darah. Mobilisasi mikrofilaria semakin terganggu oleh perlekatan granulosit dan agregasi trombosit yang terjadi.[12,13]
Penurunan kadar prostaglandin dapat diamati 12 jam pasca pemberian diethylcarbamazine. Kadar prostaglandin akan kembali naik setelah 36-72 jam. Kadar prostaglandin meningkat saat prostaglandin berperan dalam mengendalikan inflamasi yang disebabkan oleh reaksi imun yang membunuh mikrofilaria. Diethylcarbamazine menginduksi pembentukan nitrogen oksida yang membantu proses pembersihan mikrofilaria.[12,13]
Diethylcarbamazine juga dapat menghambat perkembangbiakan cacing dewasa selama 9-12 bulan. Namun, mekanisme kerjanya belum diketahui pasti.[14] Diethylcarbamazine dapat dimanfaatkan sebagai penatalaksanaan hidrokel yang disebabkan oleh filariasis.
Diethylcarbamazine diduga juga memiliki efek antiinflamasi melalui mekanisme penghambatan sinyal jalur NF-κB (nuclear transcription factor kappa B) yang mengatur gen-gen yang bertanggung jawab dalam proses inflamasi kronis.[15]
Farmakokinetik
Farmakokinetik diethylcarbamazine meliputi absorpsi yang segera, distribusi ke semua jaringan non-adiposa, metabolisme parsial, serta eliminasi melalui urine dan feses.
Absorbsi
Diethylcarbamazine mengalami absorpsi segera setelah dikonsumsi secara oral.[10]
Distribusi
Diethylcarbamazine didistribusikan secara luas ke seluruh jaringan dan organ, kecuali jaringan lemak. Distribusi obat dalam plasma darah mencapai kadar maksimal setelah 1-2 jam. Waktu paruh obat sekitar 8-12 jam.[7,10,12,14]
Metabolisme
Metabolisme parsial terjadi pada diethylcarbamazine menjadi diethylcarbamazine N-oksida.[10]
Eliminasi
Diethylcarbamazine akan diekskresikan melalui urine dan feses dalam waktu 48 jam.[7,14]