Meskipun ciprofloxacin merupakan agen antiinfeksi yang efektif, penggunaannya pada anak di bawah 18 tahun sangat terbatas karena kekhawatiran terkait profil keamanannya. Ciprofloxacin merupakan obat golongan kuinolon generasi kedua yang memiliki spektrum luas, yang biasa digunakan pada infeksi saluran kemih, pneumonia, dan diare. Ciprofloxacin bekerja dengan menyebabkan kerusakan DNA bakteri dan kematian sel bakteri yang cepat, serta memiliki penetrasi yang baik ke jaringan.
Keamanan penggunaan ciprofloxacin pada pasien anak masih menjadi perdebatan karena efek sampingnya terhadap muskuloskeletal. Di Amerika Serikat sendiri, FDA telah menyetujui penggunaan ciprofloxacin pada anak dalam kondisi khusus, termasuk inhalational anthrax, infeksi saluran kemih komplikata, dan pyelonephritis.[1-4]
Mekanisme Efek Muskuloskeletal Akibat Ciprofloxacin
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)