Pemakaian masker kain maupun masker bedah untuk mencegah transmisi coronavirus disease 2019 (COVID-19) rutin dianjurkan oleh berbagai organisasi kesehatan. Namun, efektivitas masker-masker ini masih sering dipertanyakan oleh masyarakat, terutama bila dibandingkan dengan masker respirator. Untuk mengatasi masalah ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah melakukan studi untuk menemukan cara pemakaian masker yang lebih optimal.
Selama pandemi COVID-19, pemakaian masker dianjurkan karena dapat mengurangi hembusan droplet respirasi yang berasal dari pengguna yang terinfeksi dan juga dapat mengurangi paparan droplet ke pengguna lain yang tidak terinfeksi.[1]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)