Penggunaan Masker Tidak Menurunkan Insiden COVID-19 pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami

Use of Face Masks Did Not Impact COVID-19 Incidence Among 10–12-Year-Olds in Finland

Juutinen A, Sarvikivi E, Laukkanen-Nevala P, Helve O. Use of Face Masks Did Not Impact COVID-19 Incidence Among 10–12-year-olds in Finland. medRxiv. 2022 Jan 1. https://doi.org/10.1101/2022.04.04.22272833

Abstrak

Pada musim gugur tahun 2021 di Finlandia, rekomendasi pemakaian masker di sekolah mulai diterapkan secara nasional untuk murid yang berusia ≥12 tahun. Beberapa kota bahkan merekomendasikan penggunaan masker untuk murid yang berusia lebih muda. Studi ini bertujuan untuk membandingkan insiden COVID-19 pada anak-anak berusia 10–12 tahun yang berada di kota-kota dengan rekomendasi pemakaian masker di sekolah yang berbeda-beda.

Kemenkes ft Alodokter Alomedika 650x250

Jumlah kasus COVID-19 didapatkan melalui The National Infectious Disease Registry (NIDR) of the Finnish Institute of Health and Welfare, di mana laboratorium mikrobiologi klinis melaporkan seluruh kasus positif SARS-CoV-2 yang dilengkapi dengan informasi waktu, tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat pasien. Data NIDR juga berhubungan dengan data register populasi, sehingga dapat membantu perhitungan insiden.

Studi ini membandingkan perbedaan insiden dalam 14 hari antara kota Helsinki dan Turku pada anak-anak berusia 10–12 tahun. Untuk perbandingan, anak usia 7–9 tahun dan orang dewasa usia 39–49 tahun juga dibandingkan antara kedua kota tersebut.

Menurut hasil analisis ini, penggunaan masker tidak memberikan pengaruh tambahan, yang didapatkan berdasarkan perbandingan antara kota dan perbandingan antara grup usia anak-anak yang belum divaksinasi (10–12 tahun vs 7–9 tahun).

Penggunaan Masker Tidak Menurunkan Insiden COVID-19 pada Anak-min

Ulasan Alomedika

Selama pandemi COVID-19, rekomendasi untuk memakai masker diterapkan secara luas di tingkat internasional maupun nasional. Di beberapa tempat, rekomendasi ini bahkan menjadi suatu kewajiban yang diterapkan bagi semua kelompok usia, termasuk bagi anak-anak. Studi lebih lanjut mengkhawatirkan bahwa penggunaan masker dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak.

Studi yang mempelajari efektivitas masker untuk mengurangi insiden COVID-19 pada anak-anak memegang peran penting untuk menentukan apakah anak-anak tetap perlu menggunakan masker. Studi di Finlandia ini menarik untuk ditelaah lebih lanjut karena tujuannya adalah membandingkan insiden COVID-19 di kota-kota dengan rekomendasi penggunaan masker yang berbeda pada anak-anak di sekolah.

Ulasan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data jumlah kasus COVID-19 yang didapatkan dari NIDR of the Finnish Institute of Health and Welfare. Data NIDR berkaitan dengan register data populasi, sehingga peneliti bisa mendapatkan perhitungan insiden.

Penelitian analisis statistik ini menggunakan insiden rata-rata 14 hari sebagai variabel dependen, di mana perkiraan average percent changes (APC) dihitung dalam waktu 1 bulan. Penelitian ini dilakukan di dua kota, yaitu Helsinki dengan populasi sebanyak 661.887 dan Turku dengan populasi sebanyak 195.818.

Helsinki mengimplementasikan penggunaan masker di sekolah pada murid berusia ≥12 tahun, sedangkan Turku mengimplementasikan penggunaan masker di sekolah pada murid berusia ≥10 tahun. Hal ini berarti bahwa peneliti bisa membandingkan insiden COVID-19 pada kelompok yang tidak memakai masker (anak berusia 10–12 tahun di Helsinki) dan kelompok yang memakai masker (anak berusia 10–12 tahun di Turku).

Ulasan Hasil Penelitian

Luaran studi ini adalah perbandingan insiden COVID-19 dalam 14 hari pada anak-anak berusia 10–12 tahun di Helsinki dan Turku. Untuk perbandingan, analisis juga dilakukan pada anak usia 7–9 tahun (usia yang tidak menggunakan masker) dan orang dewasa usia 30–49 tahun yang diperkirakan merupakan usia orang tua anak-anak tersebut.

Pada bulan Agustus, tidak ada perbedaan nilai average percentual changes atau APC (difference -0,1; P=8). Akan tetapi, nilai APC lebih tinggi pada bulan September di Turku (difference 2,9; P<0,001), pada bulan Oktober di Helsinki (difference 2,3; P<0,001), dan pada bulan November di Turku (difference -2.,2; P<0,001).

Insiden untuk anak usia 7–9 tahun tampak serupa dengan kelompok usia 10–12 tahun. Pada kelompok usia 30–49 tahun di kedua kota, tidak ada perubahan insiden yang signifikan pada bulan November. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak terdapat dampak tambahan dari penggunaan masker, berdasarkan perbandingan antara kedua kota dan antara kelompok usia anak yang belum divaksinasi (10–12 tahun vs 7–9 tahun).

Kelebihan Penelitian

Penelitian ini menggunakan data kasus COVID-19 dari NIDR of the Finnish Institute for Health and Welfare, di mana data hasil pemeriksaan SARS-CoV-2 positif dilengkapi informasi pasien yang detail, seperti tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat. Data NIDR juga berkaitan dengan register data populasi, sehingga dapat terhitung insidennya.

Baseline insiden COVID-19 di kedua kota yang dipilih (Helsinki dan Turku) hampir sama di awal studi, sehingga peneliti dapat meminimalkan risiko bias.

Selain itu, peneliti tidak hanya membandingkan kelompok usia 10–12 tahun di Helsinki yang tidak memakai masker dengan kelompok usia 10–12 tahun di Turku yang memakai masker, tetapi juga membandingkan dengan kelompok usia 7–9 tahun yang tidak memakai masker di kedua kota. Temuan bahwa insiden COVID-19 pada kelompok usia 7–9 tahun hampir sama dengan insiden pada kelompok usia 10–12 tahun semakin menguatkan hasil bahwa penggunaan masker tidak memengaruhi insiden COVID-19.

Limitasi Penelitian

Limitasi penelitian ini adalah penelitian hanya mempelajari tentang penggunaan masker di sekolah. Padahal, sekolah bukan merupakan satu-satunya tempat anak-anak bisa terkontak dan terpapar SARS-CoV-2.

Selain itu, waktu penelitian ini dilakukan saat paparan tinggi varian delta COVID-19 terjadi di seluruh negara. Hasil belum tentu valid untuk semua varian COVID-19 yang lain. Namun, karena varian delta memiliki tingkat transmisi dan virulensi yang tinggi, hasil ini mungkin aplikatif untuk varian yang penting di masa depan.

Studi ini juga menggunakan data kasus COVID-19 dari NIDR of the Finnish Institute for Health and Welfare yang hanya melibatkan pasien dengan hasil tes positif. Hal ini berarti bahwa pasien COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala mungkin tidak tercatat karena tidak dibawa untuk pemeriksaan.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemakaian masker tidak menurunkan insiden COVID-19 pada anak-anak yang belum divaksinasi (usia 10–12 tahun vs 7–9 tahun) di kota Helsinki dan Turku. Hasil ini dapat digunakan sebagai pertimbangan ulang ketika pembuat peraturan hendak mewajibkan penggunaan masker pada anak-anak sekolah, mengingat bukti manfaatnya tidak adekuat.

Studi ini masih merupakan studi pre-print yang belum menjalani proses peer-review, sehingga hasilnya tetap perlu ditafsirkan dengan hati-hati. Namun, studi yang sudah dipublikasikan dengan metode epidemiologi yang baik dan yang menunjukkan manfaat masker untuk mengurangi insiden COVID-19 pada anak sekolah memang belum ada hingga saat ini.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pendekatan berdasarkan risiko perlu diterapkan dalam menentukan rekomendasi penggunaan masker pada anak-anak usia 6–11 tahun. Peraturan tentang penggunaan masker harus bersifat fleksibel agar anak-anak dapat bermain dan belajar dengan normal. Aktivitas bermain dan belajar berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Referensi