Panduan Praktis bila Dokter Menjadi Korban Stalking

Oleh :
dr. Hunied Kautsar

Dokter yang menjadi korban stalking oleh pasien, keluarga pasien, ataupun orang lain sering kali tidak mengetahui tindakan apa yang harus diambil. Fasilitas kesehatan tempat dokter bekerja juga umumnya belum memiliki sistem aduan yang baik, sehingga dokter cenderung memilih untuk bungkam tentang hal ini. Diperlukan suatu panduan praktis tentang apa yang harus dilakukan bila dokter menjadi korban stalking.

Stalking atau dalam bahasa Indonesia "menguntit" adalah tindakan yang mencakup komunikasi dan pendekatan yang tidak diinginkan dan berulang, sehingga timbul rasa takut atau kekhawatiran pada korban. Dokter dan tenaga kesehatan lain dilaporkan memiliki risiko terkena stalking yang lebih tinggi daripada populasi umum.

Prevalensi stalking pada tenaga kesehatan dilaporkan berkisar antara 6–13%. Mayoritas pelaku stalking dalam hal ini adalah pasien dengan gangguan psikiatri dan mayoritas korbannya adalah tenaga kesehatan yang terlibat secara langsung dalam perawatannya.[1,2]

Referensi