Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Blefaroplasti Kelopak Mata Bawah general_alomedika 2022-02-08T11:38:42+07:00 2022-02-08T11:38:42+07:00
Blefaroplasti Kelopak Mata Bawah
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Blefaroplasti Kelopak Mata Bawah

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Teknik blefaroplasti bawah dimulai dari persiapan operasi yang baik hingga follow up pascaoperasi oleh dokter bedah plastik.

Persiapan Pasien

Persiapan pasien preoperasi blefaroplasti bawah mencakup anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan didokumentasikan secara lengkap, baik tertulis maupun fotografi. Informed consent tertulis didapatkan setelah tindakan operasi disetujui.[3]

Anamnesis

Anamnesis pasien preoperasi blefaroplasti bawah meliputi keluhan dan harapan pasien. Komorbiditas seperti hipertensi, diabetes mellitus, kelainan perdarahan, penyakit jantung, penyakit liver, alergi, dan penyakit tiroid digali. Adanya riwayat merokok, konsumsi alkohol, konsumsi obat dan suplemen terutama yang meningkatkan risiko perdarahan (antiplatelet seperti clopidogrel atau aspirin, supresor vitamin K seperti warfarin), penyalahgunaan obat, dan riwayat kesehatan jiwa merupakan faktor risiko komplikasi dan harus ditanyakan pada pasien.[3,4,8] Konsumsi obat seperti niacin, echinacea, dan kava dapat meningkatkan risiko penyakit permukaan mata dan harus dihindari.[5]

Riwayat oftalmologi yang harus digali mencakup riwayat trauma atau operasi, gangguan penglihatan, glaukoma, dan mata kering. Riwayat operasi refraktori laser in-situ keratomileusis (LASIK) dalam 6 bulan terakhir meningkatkan risiko atau memperparah xeroftalmia.[3,8]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik preoperasi blefaroplasti bawah, dilakukan evaluasi tanda penuaan pada periorbita bawah. Di antaranya pipi turun dan jarak batas kelopak mata bawah ke pertemuan kelopak/pipi bertambah sehingga transisi kelopak ke pipi yang mulus hilang dan tampak demarkasi yang jelas antara kedua subunit (tear trough atau nasojugal groove). Selain itu, terdapat kekenduran kelopak mata bawah, hipertrofi otot orbicularis, dan protrusi (pseudoherniasi) lemak orbita. Pada sebagian pasien juga terdapat festoon atau malar mound.[2,6,8]

Kekenduran kelopak mata bawah dapat ditemukan pada kulit (dermatochalasis) atau struktur di dalamnya (tendon canthus medial dan lateral), dan dapat dinilai di antaranya dengan pinch test, distraksi anterior, dan snap back test. Deteksi adanya scleral show dari limbus inferior ke tepi kelopak mata bawah.

Evaluasi analisis vektor dan canthal tilt. Catat bila terdapat asimetri.[1,3,6,7-10] Uji forced duction kelopak bawah dilakukan pada pasien dengan riwayat blefaroplasti sebelumnya untuk menguji mobilitas kelopak dan mendeteksi parut lamella anterior atau tengah.[8,9]

Tekstur kulit juga dievaluasi sebagai faktor lain yang menentukan penampilan muda dan estetik.[2] Perubahan lain akibat penuaan adalah penipisan kulit, perubahan pigmentasi, dan adanya rhytide.[3]

Pemeriksaan mata mencakup evaluasi visus, lapang pandang, dan fungsi motorik ekstraokuler.[4,7] Uji Schirmer dapat dilakukan untuk mengeksklusi mata kering.[6,9]

Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam prosedur blefaroplasti bawah meliputi:

  1. Instrumen bedah: pinset chirurgis, gunting, needle holder
  2. Pisau: biasanya no 15
  3. Benang: polidioksanon atau polypropylene 5-0 dan 6-0[3,4]
  4. Kauter
  5. Corneal shield untuk melindungi mata[4]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan tegak selama evaluasi dan desain preoperasi. Prosedur dilakukan dalam posisi supinasi.[4]

Prosedural

Prosedur blefaroplasti bawah terdiri dari pembuangan kulit berlebih, pemerataan otot, mengencangkan struktur suportif, dan membuang atau mereposisi lemak berlebih.[1,3] Pendekatan operatif dapat dilakukan melalui kulit atau transkutaneus (insisi subsilier) atau transkonjungtiva.[2,11]

Blefaroplasti bawah dapat dikerjakan dalam anestesi lokal maupun umum. Keinginan pasien dan tingkat kerumitan operasi merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan jenis anestesi. Anestesi infiltrasi yang digunakan adalah lidokain 1% dengan epinefrin 1:200.000, dapat dicampur dengan sodium bikarbonat 8% dengan rasio 1:5.[4]

Setelah insisi dibuat, flap kulit dan otot diangkat. Eksisi lemak retroseptal dilakukan konservatif untuk menghindari skeletonisasi mata.[2] Bila lemak hendak dipertahankan, orbital retaining ligament harus dilepaskan untuk memungkinkan mobilisasi dan transposisi lemak.[3]

Prosedur suspensi struktur suportif kelopak mata biasanya dilakukan dengan memfiksasi otot orbicularis. Pasien dengan kekenduran kelopak mungkin memerlukan prosedur canthopexy atau canthoplasty. Kulit berlebih dibuang secara konservatif. Setelah dilakukan kontrol perdarahan, kulit dijahit. [2-4] Jahitan Frost dan tarsorafi lateral dapat dilakukan untuk mencegah malposisi dan chemosis.[3]

Sebagaimana blefaroplasti atas dilakukan sebagai bagian dari rejuvenasi periorbita atas, masalah yang ada pada pipi juga harus ditangani sebagai prosedur penyerta dari blefaroplasti bawah. Restorasi volume kelopak mata bawah dan pipi dapat dilakukan dengan prosedur adjuvan yaitu transposisi lemak, autograft lemak, dan injeksi filler.[2]

Blefaroplasti bawah dapat dikerjakan bersama dengan koreksi nasojugal groove atau tear trough, reseksi wedge pentagonal, suspensi otot orbicularis, lateral tarsal strip, canthopexy atau canthoplasty, suborbicularis oculi fat (SOOF) lift, dan midface lift. Tata laksana adjuvan untuk rejuvenasi periorbita bawah antara lain resurfacing kulit dengan laser atau peeling kimiawi.[1-3,6,10]

Follow up

Follow up pasca blefaroplasti bawah dilakukan pada hari ke-1, 7, 14, 28, dan bulan ke-6 pascaoperasi.[6]

Kompres dingin diaplikasikan setelah prosedur selama 24-72 jam pertama. Observasi dilakukan minimal 1-2 jam sebelum pasien pulang. Pasien diinstruksikan untuk elevasi kepala selama tidur dan menghindari aktivitas berat selama 10-14 hari.

Lubrikasi dengan air mata buatan dan pengolesan salep mata antibiotika direkomendasikan untuk semua pasien. Tetes mata antibiotika dengan/tanpa steroid diberikan 4 kali perhari selama minggu pertama untuk pasien dengan insisi konjungtiva. Jahitan diangkat pada hari ke-7.[4,10-11]

Referensi

1. Rostami S, de la Torre JI, Czyz CN. Lower eyelid blepharoplasty. 20 Desember 2019. Diunduh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448181/
2. Branham GH. Lower eyelid blepharoplasty. Facial Plast Surg Clin N Am. 2016;24(2):129–38.
3. Drolet BC, Sullivan PK. Evidence-based medicine: blepharoplasty. Plast Reconstr Surg. 2014;133:1195-204.
4. Rapp SJ, Long JN. Lower lid subciliary blepharoplasty. 3 Mei 2019. Diunduh dari https://emedicine.medscape.com/article/1281677-overview
5. Murri M, Hamill EB, Hauck MJ, Marx DP. An update on lower lid blepharoplasty. Semin Plast Surg. 2017;31:46–50.
6. Kilpatrick JK, Meyers AD. Lower eyelid laxity blepharoplasty. 6 Agustus 2018. Diunduh dari https://emedicine.medscape.com/article/839264-overview
7. Klapper SR, Patrinely JR. Management of cosmetic eyelid surgery complications. Semin Plast Surg. 2007;21(1):80-93. doi:10.1055/s-2007-967753
8. Hashem AM, Couta RA, Waltzman JT, Drake RL, Zins JE. Evidence-based medicine: a graded approach to lower lid blepharoplasty. Plast Reconstr Surg. 2017;139:139–50.
9. Linkov G, Wulc AE. Management of lower eyelid laxity. Atlas Oral Maxillofac Surg Clin N Am. 2016; 24(2):153–9.
10. Zoumalan CI, Roostaeian J. Simplifying blepharoplasty. Plast Reconstr Surg. 2017;137:196e.
11. Cho DC, Long JN. Blepharoplasty, lower lid, canthal support. 23 Februari 2016. Diunduh dari https://emedicine.medscape.com/article/1282499-overview

Kontraindikasi Blefaroplasti Kel...
Komplikasi Blefaroplasti Kelopak...
Diskusi Terkait
Anonymous
04 November 2022
Pasien perempuan usia 55 tahun dengan post blepharoplasty - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Utami, SpMIjin tanya Dokter, saya mempunyai pasien perempuan usia 55 tahun yang menjalani blepharoplasty sekitar 2 minggu yang lalu. Datang...
Anonymous
29 Juli 2022
Bagaimana perawatan pasca blepharoplasty - Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok, edukasi aftercare apa yang dapat kita sampaikan pada pasien yang menjalani blepharoplasty? Adakah red flags yang harus kita beritahu pasien, agar segera...
Anonymous
24 November 2021
Kontraindikasi blefaroplasti - Bedah Plastik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterIzin bertanya Dok. Untuk tindakan blefaroplasti, apakah ada kondisi medis yang menjadi kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif? Terima...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.