Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Resusitasi Cairan general_alomedika 2022-10-07T15:06:50+07:00 2022-10-07T15:06:50+07:00
Resusitasi Cairan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Resusitasi Cairan

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Komplikasi resusitasi cairan dapat berupa edema paru akut, reaksi anafilaktik, emboli udara, infeksi, dan trombosis.

Edema Paru Akut

Edema paru akut merupakan keadaan akumulasi cairan pada paru yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan pada sistem vaskuler. Edema paru akut merupakan kondisi yang dapat disebabkan oleh kelebihan cairan akibat tindakan resusitasi. Edema paru akut memiliki gejala berupa desaturasi, peningkatan frekuensi nafas, ronkhi pada basal kedua paru, dispnea, dan batuk dengan dahak kemerahan (pink frothy sputum).

Reaksi Anafilaktik

Reaksi anafilaktik dapat terjadi pada pasien yang alergi terhadap jenis cairan tertentu. Cairan koloid memiliki risiko reaksi anafilaktik dibandingkan dengan kristaloid. 1 dari 500 pasien yang menerima infus dapat mengalami alergi. Risiko seseorang mengalami alergi terhadap suatu cairan meningkat tiga kali lipat bila orang tersebut memiliki riwayat alergi obat. Gejala alergi yang dapat terjadi berupa panas pada kulit, eritem, gatal, muntah, hingga syok anafilaksis.

Emboli Paru dan Trombosis

Selain edema paru akut dan reaksi anafilaksis, komplikasi lain akibat resusitasi cairan berupa emboli paru, infeksi, dan trombosis. Emboli paru dapat terjadi saat resusitasi cairan. Masuknya udara lebih dari 10 ml dapat menyebabkan mortalitas pada pasien. Trombosis akibat bekuan darah pada kateter vena yang lama dapat terjadi pada tindakan resusitasi cairan. Trombosis biasanya lebih sering terjadi pada pemasangan rute vena sentral.[10,12]

Infeksi

Penggunaan kateter vena juga dapat menyebabkan infeksi, baik lokal maupun sistemik. Pemasangan kateter vena yang terkontaminasi dapat menyebabkan bakteremia hingga sepsis.

Referensi

10. Hahn RG. Adverse effects of crystalloid and colloid fluids. Anaesthesiology intensive therapy. 2017;49(4):303-8.
12. Doyle GR, McCutcheon JA. Clinical procedures for safer patient care. BC Open Textbook Project; 2015.

Teknik Resusitasi Cairan
Edukasi Pasien Resusitasi Cairan

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
    Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Cairan Normal Saline dan Solusio Balans untuk Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Bagaimana cara memilih jenis cairan infus pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Mau bertanya kapan kita menggunakan cairan infus pada anak seperti Kaen, D5 1/4 NS, D5 1/2 NS, RL dan nacl ? Terimakasih
dr.Lulu Anandita Putri
2 hari yang lalu
Bagaimana cara memilih pemberian RL dan NaCl 0,9% untuk cairan infus pasien
Oleh: dr.Lulu Anandita Putri
4 Balasan
Kepada teman sejawat semua, mau bertanya kapan kita dapat menggunakan cairan infus RL dan Nacl 0.9% dikarenakan kedua cairan tersebut sama sama isotonis?...
Anonymous
09 Februari 2023
Pemberian cairan pada pasien anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Mengenai pemberian cairan pada anak, beberapa dokter spesialis Anak sering memberikan terapi perbandingan cairan seperti D5% : RL 1:2 atau D5% :...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.