Pedoman Klinis Resusitasi Bayi dan Anak
Resusitasi bayi dan anak merupakan tindakan medis untuk menyelamatkan nyawa. Yang dimaksud bayi dan anak pada pedoman ini adalah bayi diatas usia 28 hari sampai anak usia sebelum pubertas (usia 12 tahun). Pedoman klinis resusitasi jantung paru bayi dan anak adalah:
- Cari bantuan bila menemukan bayi atau anak yang tidak sadar.
- Raba nadi brakialis pada bayi (usia 28 hari sampai 1 tahun) atau nadi karotis pada anak berusia diatas 1 tahun.
- Buka jalan napas, kemudian berikan 5 napas bantuan (rescue breath) bila anak tidak sadar dan tidak bernapas. Ketentuan ini berdasarkan panduan European Resuscitation Council/ERC)
- Berikan 15 kali kompresi dada bila tidak teraba nadi
- Lakukan kompresi dada dengan frekuensi 100-120 x/menit, kedalaman adekuat (4 cm pada bayi dan 5 cm pada anak diatas 1 tahun), recoil sempurna, minimal interupsi.
- Teknik kompresi pada bayi dengan menggunakan 2 ibu jari atau 2 jari (telunjuk dan jari tengah). Pada anak usia ≤8 tahun dapat menggunakan teknik satu tangan dan pada anak usia >8 tahun dapat menggunakan teknik 2 tangan.
- Berikan 15 kali kompresi dada dan 2 bantuan napas, hindari ventilasi berlebihan. Dengan kata lain, lakukan RJP dengan perbandingan 15:2
- Pasang monitor/alat AED segera saat alat tersedia, nilai irama jantung.
- Lakukan defibrilasi bila ada indikasi shockable, yaitu pada kasus takikardi ventrikular tanpa nadi atau fibrilasi ventrikel tanpa nadi
- RJP 15:2 harus tetap dilakukan sebelum dan setelah defibrilasi dilakukan
- RJP dihentikan bila telah ada tanda kehidupan (Return of spontaneous circulation/ROSC), atau RJP telah dilakukan dan tidak ada tanda kembalinya sirkulasi spontan, atau penolong kelelahan
- Dalam panduan American Heart Association/AHA, tidak perlu memberikan 5 bantuan napas (rescue breath) sebelum kompresi dada. Pemberian bantuan napas dilakukan simultan dengan kompresi dada, perbandingan kompresi-ventilasi 15:2. Disertai pemasangan monitor/defibrillator[1-4]