Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Resusitasi Bayi dan Anak general_alomedika 2020-04-06T11:20:21+07:00 2020-04-06T11:20:21+07:00
Resusitasi Bayi dan Anak
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Resusitasi Bayi dan Anak

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Resusitasi bayi dan anak merupakan tindakan medis untuk menyelamatkan nyawa. Yang dimaksud bayi dan anak pada pedoman ini adalah bayi diatas usia 28 hari sampai anak usia sebelum pubertas (usia 12 tahun). Pedoman klinis resusitasi jantung paru bayi dan anak adalah:

  • Cari bantuan bila menemukan bayi atau anak yang tidak sadar.
  • Raba nadi brakialis pada bayi (usia 28 hari sampai 1 tahun) atau nadi karotis pada anak berusia diatas 1 tahun.
  • Buka jalan napas, kemudian berikan 5 napas bantuan (rescue breath) bila anak tidak sadar dan tidak bernapas. Ketentuan ini berdasarkan panduan European Resuscitation Council/ERC)
  • Berikan 15 kali kompresi dada bila tidak teraba nadi
  • Lakukan kompresi dada dengan frekuensi 100-120 x/menit, kedalaman adekuat (4 cm pada bayi dan 5 cm pada anak diatas 1 tahun), recoil sempurna, minimal interupsi.
  • Teknik kompresi pada bayi dengan menggunakan 2 ibu jari atau 2 jari (telunjuk dan jari tengah). Pada anak usia ≤8 tahun dapat menggunakan teknik satu tangan dan pada anak usia >8 tahun dapat menggunakan teknik 2 tangan.
  • Berikan 15 kali kompresi dada dan 2 bantuan napas, hindari ventilasi berlebihan. Dengan kata lain, lakukan RJP dengan perbandingan 15:2
  • Pasang monitor/alat AED segera saat alat tersedia, nilai irama jantung.
  • Lakukan defibrilasi bila ada indikasi shockable, yaitu pada kasus takikardi ventrikular tanpa nadi atau fibrilasi ventrikel tanpa nadi
  • RJP 15:2 harus tetap dilakukan sebelum dan setelah defibrilasi dilakukan
  • RJP dihentikan bila telah ada tanda kehidupan (Return of spontaneous circulation/ROSC), atau RJP telah dilakukan dan tidak ada tanda kembalinya sirkulasi spontan, atau penolong kelelahan
  • Dalam panduan  American Heart Association/AHA,  tidak perlu memberikan 5 bantuan napas (rescue breath) sebelum kompresi dada. Pemberian bantuan napas dilakukan simultan dengan kompresi dada, perbandingan kompresi-ventilasi 15:2. Disertai pemasangan monitor/defibrillator[1-4]

 

 

Referensi

1. American Heart Association. What is CPR? 2019. Available at: https://cpr.heart.org/en/resources/what-is-cpr. Diakses 16 Desember 2019
2. Latief A, Pudjiadi A, Prawira Y. Advanced pediatric resuscitation course. 2019. Jakarta: IDAI.
3. Maconochie IK, Bingham R, Eich C, et al. European resuscitation council guidelines for resuscitation 2015. Resuscitation 2015;95:223-48.
4. Auerbach M. Pediatric Resuscitation. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1948389-overview

Edukasi Resusitasi Bayi dan Anak

Artikel Terkait

  • Skor APGAR pada Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
    Skor APGAR pada Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
  • Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
    Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
  • Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
    Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
  • Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
    Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
  • Keamanan Tindakan Intubasi pada Pasien COVID-19 dengan Gagal Napas
    Keamanan Tindakan Intubasi pada Pasien COVID-19 dengan Gagal Napas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
23 hari yang lalu
Hukum dan ketentuan DNR di Indonesia - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Badai SpJP, di Indonesia, bagaimana hukum dan ketentuan DNR pasien di RS? Apakah keluarga dapat memutuskan? Apakah ada perbedaan pada pasien COVID-19...
Anonymous
07 Mei 2022
Pemberian epinefrin saat anafilaktik dan Resusitasi neonatus anak
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Selamat siang, Ijin bertanya dokter semua apakah ada perbedaan pemberian dosis epinefrin pd anafilaktik dan resus neonatus?
dr. Intan Fajriani
28 Maret 2022
Live Webinar : "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan." Selasa, 29 Maret 2022. Pukul 19.00 - 22.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan."Narasumber :dr. Estu Rudiktyo, Sp.JP (K) FIHAModerator :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.