Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Pemeriksaan Fungsi Luhur general_alomedika 2020-05-14T15:02:58+07:00 2020-05-14T15:02:58+07:00
Pemeriksaan Fungsi Luhur
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Fungsi Luhur

Oleh :
dr. Ayu Wulansari
Share To Social Media:

Pedoman klinis terkait pemeriksaan penilaian fungsi luhur yang penting adalah bahwa pemeriksaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi bersifat menunjang/melengkapi pemeriksaan klinis dan neurologis lainnya. Hasil positif dan menunjukkan adanya gangguan kognitif tidak selalu mengindikasikan adanya gangguan di otak, begitupun hasil yang negatif tidak langsung menyingkirkan kemungkinan adanya defisit struktural dan fungsional lainnya.[8, 10,14]

Pedoman klinis lain yang harus diperhatikan adalah:

  • Pemeriksaan fungsi luhur tidak hanya bernilai diagnostik, namun bisa juga untuk perencanaan terapi, evaluasi dan monitoring, dan sebagai prediktor kemampuan fungsional pasien sehari-hari
  • Pemeriksaan fungsi luhur bisa dilakukan dengan metode skrining, yang dapat dilakukan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan primer. Sedangkan pemeriksaan yang lebih lengkap dan menyeluruh dilakukan oleh ahli di pusat rujukan
  • Terdapat banyak jenis tes status neuropsikologis. Pemilihan tes yang sesuai didasarkan pada karakteristik pasien, kondisi fungsional premorbid, dan tujuan pemeriksaan
  • Interpretasi hasil pemeriksaan didapat dari membandingkan scoring dengan kelompok kontrol/normatif yang paling mendekati karakteristik pasien. Tahap ini berpotensi menimbulkan bias karena tidak semua tes dapat mencakup kondisi pasien dengan berbagai variasi latar belakang sosial
  • Follow-up setelah pemeriksaan dilakukan dengan tujuan utama sebagai edukasi hasil pemeriksaan, dan perencanaan tindakan selanjutnya termasuk pemeriksaan ulangan/serial dalam periode waktu tertentu[10,14]

Referensi

8. Sanders KM. Part I – The Distinct Worlds of Neuropsychology and Medicine. In: Physician’s Field Guide to Neuropsychology – Collaboration through Case Example. 2019. Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4939-8722-1
10. Braun M, Tupper D, Kaufmann P, McCrea M, et al. Neuropsychological Assessment: A Valuable Tool in the Diagnosis and Management of Neurological, Neurodevelopmental, Medical, and Psychiatric Disorders. Cogn Behav Neurol. 2011;24(3):107-14. https://www.researchgate.net/publication/51673068_Neuropsychological_Assessment_A_Valuable_Tool_in_the_Diagnosis_and_Management_of_Neurological_Neurodevelopmental_Medical_and_Psychiatric_Disorders
14. Harvey P. Clinical applications of neuropsychological assessment. Dialogues Clin Neurosci. 2012;14(1)91-99. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3341654/

Edukasi Pasien Pemeriksaan Fungs...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Posisi Kepala untuk Penanganan Stroke
    Posisi Kepala untuk Penanganan Stroke
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Qori Latifah Ulfah Hayati
13 April 2022
Pasien laki-laki usia 56 tahun dengan keluhan kesemutan, hipoestesi sisi kiri sejak 3 bulan yang lalu. Baal dan lemah anggota badan
Oleh: dr.Qori Latifah Ulfah Hayati
2 Balasan
Alo dokter, izin share kasusTn A, 56 thS: Kesemutan, hipoestesi sisi kiri sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Baal + Keluhan lemah anggota badan -Riwayat...
dr. Intan Fajriani
05 April 2022
Live Webinar Alomedika - Peran Penting Antikoagulan Oral pada Pasien Fibrilasi Atrium dengan Komorbiditas. Rabu, 6 April 2022. Pukul 14.00 - 15.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peran Penting Antikoagulan Oral pada Pasien Fibrilasi Atrium dengan Komorbiditas."Narasumber :dr....
Anonymous
17 Maret 2022
Penanganan pasien curiga stroke iskemik - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Anyelira Sp.S izin bertanya, - pada pasien dengan curiga stroke iskemik dengan hemiparese yang cukup ringan, apa saja vitamin untuk otak yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.