Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Pemeriksaan Fungsi Luhur general_alomedika 2022-12-01T15:21:07+07:00 2022-12-01T15:21:07+07:00
Pemeriksaan Fungsi Luhur
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Fungsi Luhur

Oleh :
dr. Ayu Wulansari
Share To Social Media:

Pedoman klinis terkait pemeriksaan penilaian fungsi luhur yang penting adalah bahwa pemeriksaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi bersifat menunjang/melengkapi pemeriksaan klinis dan neurologis lainnya. Hasil positif dan menunjukkan adanya gangguan kognitif tidak selalu mengindikasikan adanya gangguan di otak, begitupun hasil yang negatif tidak langsung menyingkirkan kemungkinan adanya defisit struktural dan fungsional lainnya.[8, 10,14]

Pedoman klinis lain yang harus diperhatikan adalah:

  • Pemeriksaan fungsi luhur tidak hanya bernilai diagnostik, namun bisa juga untuk perencanaan terapi, evaluasi dan monitoring, dan sebagai prediktor kemampuan fungsional pasien sehari-hari
  • Pemeriksaan fungsi luhur bisa dilakukan dengan metode skrining, yang dapat dilakukan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan primer. Sedangkan pemeriksaan yang lebih lengkap dan menyeluruh dilakukan oleh ahli di pusat rujukan
  • Terdapat banyak jenis tes status neuropsikologis. Pemilihan tes yang sesuai didasarkan pada karakteristik pasien, kondisi fungsional premorbid, dan tujuan pemeriksaan
  • Interpretasi hasil pemeriksaan didapat dari membandingkan scoring dengan kelompok kontrol/normatif yang paling mendekati karakteristik pasien. Tahap ini berpotensi menimbulkan bias karena tidak semua tes dapat mencakup kondisi pasien dengan berbagai variasi latar belakang sosial
  • Follow-up setelah pemeriksaan dilakukan dengan tujuan utama sebagai edukasi hasil pemeriksaan, dan perencanaan tindakan selanjutnya termasuk pemeriksaan ulangan/serial dalam periode waktu tertentu[10,14]

Referensi

8. Sanders KM. Part I – The Distinct Worlds of Neuropsychology and Medicine. In: Physician’s Field Guide to Neuropsychology – Collaboration through Case Example. 2019. Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4939-8722-1
10. Braun M, Tupper D, Kaufmann P, McCrea M, et al. Neuropsychological Assessment: A Valuable Tool in the Diagnosis and Management of Neurological, Neurodevelopmental, Medical, and Psychiatric Disorders. Cogn Behav Neurol. 2011;24(3):107-14.
14. Harvey P. Clinical applications of neuropsychological assessment. Dialogues Clin Neurosci. 2012;14(1)91-99. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3341654/

Edukasi Pasien Pemeriksaan Fungs...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
  • Antikoagulan, Antiplatelet dan Trombolisis pada Stroke Iskemik
    Antikoagulan, Antiplatelet dan Trombolisis pada Stroke Iskemik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.hanny suhartini
16 hari yang lalu
Pasien pasca stroke dengan kelemahan ekstremitas tetapi menolak menjalani fisioterapi
Oleh: dr.hanny suhartini
6 Balasan
alo dok saya mau bertanya, pada pasien stroke yang sudah lama atau stabil tensi nya, namun msh ada kelemahan ekstremitas saja sebalik nya di terapi apa ya...
dr. Intan Fajriani
02 November 2022
Live Webinar Alomedika - Webinar Medis Neurology: World Stroke Day 2022. Jumat, 4 November 2022. Pukul:14.00-15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Webinar Medis Neurology: World Stroke Day 2022."Narasumber : dr. Hadet Prisdhiany, Sp.N - Neuro...
Anonymous
30 Oktober 2022
Penatalaksanaan pasien stroke di rumah dengan kesadaran menurun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mohon izin bertanya dok,, bagaimana penatalaksanaan pasien yang dikonsul oleh sejawat nakes lain, dengan kesmen dan TD 220/110. Pasien hanya dirawat di rumah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.