Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Operasi Ablatio retina general_alomedika 2023-03-15T08:57:13+07:00 2023-03-15T08:57:13+07:00
Operasi Ablatio retina
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Operasi Ablatio retina

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Edukasi pada operasi ablatio retina penting karena pemantauan pasca operasi dilakukan cukup panjang dan kepatuhan pasien dapat menurunkan risiko komplikasi. Sampaikan pada pasien tujuan dari operasi ablatio retina, apa pilihan prosedur yang sesuai dengan skenario klinis pasien, dan apa risiko yang mungkin timbul.[1-3]

Edukasi Sebelum Tindakan

Edukasi pasien sebelum dilakukan prosedur operasi ablatio retina adalah memberikan gambaran kondisi yang dialami pasien dan pilihan prosedur yang akan dijalani pasien. Operasi ablatio retina dapat dilakukan dengan pneumatik retinopeksi, scleral buckle, dan vitrektomi.

Sampaikan lebih lanjut mengenai indikasi, tata cara, tujuan, serta risiko dari tindakan yang dipilih. Penjelasan tersebut disampaikan secara sederhana dan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pasien.[1,6,11]

Edukasi Setelah Tindakan

Setelah dilakukan prosedur operasi ablatio retina, diperlukan edukasi mengenai perawatan pasca tindakan, antara lain:

  • Penggunaan okluder selama beberapa hari pasca operasi
  • Penggunaan tetes mata yang diresepkan oleh dokter dengan dosis dan tata cara yang sesuai, secara umum diberikan antibiotik yang bisa dikombinasi dengan steroid tetes
  • Hindari mengangkat beban berat atau aktivitas fisik yang terlalu berat
  • Hindari trauma, menekan, atau mengusap mata
  • Hindari bepergian menggunakan pesawat atau kegiatan menyelam karena dapat meningkatkan tekanan intraokular

Beberapa edukasi khusus sesuai dengan pilihan operasi ablatio retina dapat ditambahkan, yaitu:

  • Pada prosedur pneumatik retinopeksi, pasien diminta mempertahankan posisi untuk menjaga tamponade gelembung. Posisi yang disarankan umumnya adalah wajah menunduk atau face down.[3,7]
  • Pada prosedur scleral buckle dapat terjadi edema. Pasien dapat diedukasi untuk memberikan kompres dingin sekitar 10-20 menit untuk mengurangi gejala dalam 3 hari pertama pasca operasi.[6,12]
  • Pada prosedur vitrektomi, perlu dijaga stabilitas cairan zat subtitusi selama periode terisinya kembali segmen mata oleh cairan mata dengan menjaga posisi kepala dan mata, serta tidak menekan mata.[11,13]

Referensi

1. Schaal S, Sherman MP, Barr CC, Kaplan HJ. Primary retinal detachment repair: comparison of 1-year outcomes of four surgical techniques. Retina. 2011;31(8):1500–1504.
2. Hwang JC. Regional practice patterns for retinal detachment repair in the United States. Am J Ophthalmol. 2012;153(6):1125–1128.
3. Saw SM, Gazzard G, Wagle AM, Lim J, Au Eong KG. An evidence-based analysis of surgical interventions for uncomplicated rhegmatogenous retinal detachment. Acta Ophthalmol Scand 2006;84:606-12.
6. Koh TH, Choi MJ, Cho SW, Lee TG, Lee JH. Scleral Buckling and Primary Vitrectomy in Simple Rhegmatogenous Retinal Detachment. J Korean Ophthalmol Soc. 2010;51(3):366–371.
7. Goldman DR, Shah CP, Heier JS. Expanded criteria for pneumatic retinopexy and potential cost savings. Ophthalmology. 2014;121(1):318–326.
11. Kobashi H, Takano M, Yanagita T, Shiratani T, Wang G, Hoshi K, Shimizu K. Scleral buckling and pars plana vitrectomy for rhegmatogenous retinal detachment: an analysis of 542 eyes. Curr Eye Res. 2014;39(2):204–211.
12. Senad O. Scleral buckle. Medscape, 2017. https://emedicine.medscape.com/article/1844313-overview#showall
13. Patel CC. Pars Plana Vitrectomy. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1844160-overview

Komplikasi Operasi Ablatio retina
Pedoman Klinis Operasi Ablatio r...

Artikel Terkait

  • Red Flag Penglihatan Kabur
    Red Flag Penglihatan Kabur
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Point-of-Care Ultrasonography untuk Diagnosis Ablatio Retina
    Point-of-Care Ultrasonography untuk Diagnosis Ablatio Retina
  • Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
    Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
  • Manfaat Vitrektomi Dini untuk Perdarahan Vitreus
    Manfaat Vitrektomi Dini untuk Perdarahan Vitreus

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.