Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Striktur Uretra general_alomedika 2021-02-24T11:12:32+07:00 2021-02-24T11:12:32+07:00
Striktur Uretra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Striktur Uretra

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Pilihan penatalaksanaan untuk striktur uretra adalah dilatasi uretra, direct visual internal urethrotomy (DVIU), pemasangan stent uretra, dan uretroplasti. Penatalaksanaan yang dipilih harus disesuaikan dengan keparahan penyakit dan keinginan pasien. Apabila pasien tidak memiliki gejala yang mengganggu, intervensi tidak perlu dilakukan kecuali flow rate urine terhitung <5 mL/detik.[3,5]

Dilatasi Uretra

Dilatasi uretra dilakukan dengan menggunakan dilator uretra yang akan meregangkan dan merobek striktur. Robekan tersebut diharapkan akan mengalami penyembuhan dengan epitelisasi oleh mukosa yang sehat. Namun, jaringan robek tersebut juga dapat mengalami penyembuhan dengan pembentukan jaringan parut baru dan memperparah striktur yang sudah ada.[3,5]

Dilatasi uretra merupakan tindakan yang efektif untuk striktur yang bersifat superfisial. Tindakan ini tidak disarankan pada pasien balanitis xerotica obliterans karena dapat memperparah dan memperluas striktur ke arah proksimal. Beberapa penelitian menyarankan dilatasi balon untuk mengurangi efek traumatik dari dilatasi uretra. Dalam periode 3 tahun, angka rekurensi striktur uretra pascadilatasi adalah 65%.[3,5]

Direct Visual Internal Urethrotomy (DVIU)

DVIU dilakukan dengan membuat insisi transuretra untuk memperbesar kaliber uretra. Insisi ini diharapkan dapat mengalami penyembuhan sekunder yang baik. Jika terdapat spongiofibrosis, DVIU dapat menjadi pilihan penatalaksanaan. Tindakan ini paling ideal untuk striktur uretra pars bulbosa yang pendek (<1,5 cm). Angka rekurensi DVIU serupa dengan dilatasi uretra, yaitu 65% dalam 3 tahun.[3,5]

Ada berbagai penelitian tentang prosedur penunjang DVIU yang bisa meningkatkan efektivitas terapi. Injeksi mitomycin C pada daerah insisi terbukti dapat mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut. Bukti lain menunjukkan bahwa injeksi triamcinolone pada daerah insisi juga dapat menurunkan risiko rekurensi striktur. Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa prosedur DVIU dengan laser holmium:YAG dapat mengurangi risiko rekurensi striktur.[3,5]

Pemasangan stent uretra juga dapat menjadi prosedur suplementasi pada DVIU. Pemasangan stent uretra sebaiknya dilakukan pada pasien dengan striktur uretra pars bulbosa yang berukuran <3 cm, pasien benign prostatic hyperplasia (BPH), dan pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani uretroplasti bulbar.[3,5]

Uretroplasti

Uretroplasti merupakan pilihan pembedahan yang paling optimal. Terdapat dua jenis uretroplasti, yaitu uretroplasti anastomosis dan substitusi. Uretroplasti anastomosis dilakukan dengan reseksi striktur dan anastomosis end-to-end. Tindakan ini paling cocok untuk striktur uretra pars bulbosa berukuran <2 cm. Apabila dilakukan pada striktur yang berukuran lebih panjang, kurvatura penis ke arah ventral dapat terjadi.[3,5]

Pada uretroplasti substitusi, dilakukan cangkok pada jaringan striktur. Pencangkokan dilakukan menggunakan graft yang diambil dari preputium, mukosa oral, atau kulit paha bagian atas. Mukosa oral merupakan graft yang lebih cocok daripada kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mukosa lingual memiliki komplikasi yang lebih rendah daripada mukosa buccal.

Uretroplasti substitusi sebaiknya digunakan untuk striktur uretra pars pendularis atau striktur uretra pars bulbosa yang terlalu panjang untuk uretroplasti anastomosis.[3,9]

Referensi

3. Abdeen BM, Badreldin AM. Urethral Strictures. StatPearls Publishing. 2020. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/30833
5. Stein MJ, DeSouza RA. Anterior urethral stricture review. Transl Androl Urol. 2013;2(1):32-38. doi:10.3978/j.issn.2223-4683.2012.11.05
9. Bayne DB, Gaither TW, Awad MA, et al. Guidelines of guidelines: a review of urethral stricture evaluation, management, and follow-up. Transl Androl Urol. 2017;6(2):288-294. doi:10.21037/tau.2017.03.55

Diagnosis Striktur Uretra
Prognosis Striktur Uretra

Artikel Terkait

  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:59
Mata merah pada bayi 10 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Pasien bayi perempuan usia 10 bulan datang dengan mata kiri merah sejak 1 hari, gatal (+), berair(+), kotoran (+), mata kiri lebih...
Anonymous
Hari ini, 15:30
Perbedaan Kadar Kolesterol
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, ijin bertanya dok. Ada pasien wanita Kakak (51 tahun) dan adik (48 tahun) datang ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan kolesterol. Adik dan kakak...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 15:19
Teknik Plester Kupu-Kupu untuk Luka Ringan - Video Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernahkah menemui pasien yang mengalami luka robek ringan namun takut untuk dijahit?Nah, Alomedika Hacks Series memiliki tips mudah untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.