Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Penyakit Meniere general_alomedika 2023-01-10T17:04:18+07:00 2023-01-10T17:04:18+07:00
Penyakit Meniere
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Meniere

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Diagnosis penyakit Meniere dapat ditegakkan menggunakan kriteria diagnosis oleh The Classification Committee of the Bárány Society (CCBS). Menurut kriteria ini, penyakit Meniere dapat dibagi menjadi ‘Definite’ dan ‘Probable’.

Berikut adalah kriteria untuk definite Meniere’s disease:

  • ≥ 2 episode vertigo spontan yang masing-masing berlangsung antara 20 menit sampai 12 jam
  • Gangguan pendengaran sensorineural frekuensi rendah sampai sedang, berdasarkan audiometri, setidaknya satu kali, baik sebelum, selama, ataupun setelah episode vertigo pertama
  • Gejala aural yang berfluktuasi pada telinga yang terkena
  • Tidak termasuk pada diagnosis vestibular lainnya

Kriteria probable Meniere’s Disease adalah:

  • ≥ 2 episode vertigo atau pusing dengan durasi 20 menit sampai 24 jam
  • Gejala aural yang berfluktuasi pada telinga yang terkena
  • Tidak termasuk pada diagnosis vestibular lainnya[4,7]

Anamnesis

Pasien dapat ditemui di ruang instalasi gawat darurat ataupun poliklinik. Keluhan tersering yang membawa pasien memeriksakan diri adalah vertigo. Pada saat pasien mengeluhkan vertigo, dokter harus membedakan antara vertigo sentral, perifer, dan kardiovaskuler. Tanda bahaya vertigo sentral adalah manifestasi neurologis, tuli mendadak, awitan atau tipe baru nyeri kepala, dan adanya nistagmus. Jika penyakit Meniere dicurigai, tanyakan karakteristik vertigo, gangguan pendengaran, dan riwayat episode yang sama sebelumnya.[2]

Setelah serangan akut, pada umumnya pasien akan mengeluhkan lelah, tidak stabil, dan mual yang dapat berlangsung hingga hitungan hari. Waktu dan frekuensi terjadinya serangan pada tiap individu sangatlah bervariasi. Ada pasien yang dapat memprediksi terjadinya serangan, ada pula yang mengeluhkan serangan terjadi secara tiba-tiba dengan waktu yang tidak dapat diprediksi. Serangan bisa dipicu oleh makanan atau minuman, siklus menstruasi, atau stres psikologis.[1,6]

Keluhan penyerta dapat berupa tinitus, sensasi penuh pada telinga, mual, muntah, berkeringat, dan diare. Gali juga faktor herediter, riwayat alergi, adanya penyakit autoimun, penyakit dahulu, serta riwayat trauma. [1,2,6]

Pemeriksaan Fisik

Pada fase remisi, temuan pemeriksaan fisik umumnya normal, terutama jika pasien bebas gejala. Pada fase serangan akut, akan didapatkan perubahan tanda vital, seperti meningkatnya tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernafasan. Tanda dehidrasi bisa ada pada pasien yang mengalami muntah hebat.[1,2,6]

Uji Dix-Hallpike

Uji Dix-Hallpike, atau pemeriksaan Nylen–Bárány, bisa didapatkan nistagmus dengan latensi 2–5 detik.[2,6]

Uji Romberg

Uji Romberg menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan dan memburuk pada saat serangan akut. Hasil dikatakan positif apabila pasien tidak dapat mempertahankan posisinya atau terjatuh ketika diminta berdiri sambil memejamkan mata.[2,6]

Stepping Test

Stepping test atau Fukuda test juga dapat dilakukan untuk memeriksa adanya vertigo. Dilakukan dengan cara meminta pasien berjalan di tempat dengan mata tertutup. Hasil dikatakan positif apabila terjadi deviasi ke salah satu sisi melebihi 30 derajat.[1,2,6]

Gangguan Pendengaran

Pemeriksaan fisik terkait gangguan pendengaran, yaitu:

  • Pemeriksaan otoskopi umumnya normal
  • Tes penala Rinne dan Weber pada pemeriksaan garpu tala akan menunjukkan tuli sensorineural pada penyakit Meniere yang akut atau sudah lanjut[2]

Pemeriksaan Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap juga dibutuhkan untuk membedakan penyakit Meniere dengan kondisi lain. Vertigo awitan baru bisa merupakan tanda awal dari serangan stroke atau kompresi batang otak yang memerlukan perawatan segera.[1,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding penyakit Meniere  adalah Benign Positional Paroxysmal Vertigo (BPPV) yang merupakan penyebab tersering vertigo perifer, serta neuritis vestibular.

Benign Positional Paroxysmal Vertigo (BPPV)

Pada Benign Positional Paroxysmal Vertigo (BPPV), vertigo berhubungan dengan gerakan kepala, berlangsung beberapa detik hingga menit dan tidak ada gejala aura. [2]

Neuritis Vestibular

Pada kasus neuritis vestibular, vertigo berlangsung selama beberapa hari. Akan didapatkan tanda lesi sentral, seperti nistagmus multi arah. Selain itu, bisa ditemukan defisit saraf kranial lain, peradangan membran timpani, demam tinggi, nyeri mastoid, dan ataksia trunkal.[2,6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran dan menyingkirkan diagnosis banding.

Audiometri

Pemeriksaan ini membantu menilai gangguan tajam pendengaran yang sudah terjadi dan dapat mendeteksi perubahan di masa mendatang. Hasil yang ditemukan pada penyakit Meniere umumnya adalah tuli sensorineural nada rendah yang fluktuatif.[2]

Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik untuk penegakan diagnosis penyakit Meniere. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan kadar gula darah untuk mengidentifikasi adanya diabetes mellitus.
  • Pemeriksaan antinuclear antibody (ANA) dan erythrocyte sedimentation rate (ESR) untuk mengidentifikasi penyakit autoimun
  • Hitung darah lengkap dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan darah, seperti anemia atau leukemia

  • Pemeriksaan kadar elektrolit untuk menilai adanya ketidakseimbangan elektrolit
  • Venereal disease research laboratory (VDRL) dan fluorescent treponemal antibody (FTA-ABS) untuk mengidentifikasi adanya sifilis dan penyakit Lyme[1,6]

MRI dan CT Scan

MRI dan CT scan dapat dilakukan pada episode pertama penyakit Meniere guna mengidentifikasi atau menyingkirkan penyebab sentral, seperti stroke , kelainan anatomi, atau neuroma akustik[1,5,6,7]

Electrocochleography (ECOG)

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan elektrofisiologi yang dapat mendeteksi peningkatan tekanan telinga bagian dalam dan secara spesifik mendeteksi distensi membran basilar dari telinga bagian dalam. Pada penyakit Meniere, dapat ditemukan peningkatan tekanan endolimfe yang berhubungan dengan hidrops endolimfe.[1]

Electronystagmography (ENG)

Electronystagmography (ENG) merupakan tes fungsi telinga bagian dalam, utamanya kanalis semisirkularis. Pemeriksaan dilakukan dengan menentukan respon telinga bagian dalam terhadap gerakan dan stimulasi kalori. Hidrops endolimfatik akan menyebabkan berkurangnya respon vestibular pada telinga yang terkena.[1]

Referensi

1. Li JC. Meniere Disease (Idiopathic Endolymphatic Hydrops). Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1159069-overview
2. Koenen L, Andaloro C. Meniere Disease. [Updated 2020 Jun 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536955/
3. Mirza S, Gokhale S. Pathophysiology of Meniere's Disease. IntechOpen, 2017. DOI: 10.5772/66388. Available from: https://www.intechopen.com/books/up-to-date-on-Meniere-s-disease/pathophysiology-of-Meniere-s-disease
4. Oberman BS, Patel VA, Cureoglu S, Isildak H. The aetiopathologies of Ménière's disease: a contemporary review. L’eziopatogenesi della Sindrome di Ménière: stato dell’arte. Acta Otorhinolaryngol Ital. 2017;37(4):250-263. doi:10.14639/0392-100X-793
5. Vassiliou A, Vlastarakos PV, Maragoudakis P, Candiloros D, Nikolopoulos TP. Meniere's disease: Still a mystery disease with difficult differential diagnosis. Ann Indian Acad Neurol. 2011;14(1):12-18. doi:10.4103/0972-2327.78043
6. Wu V, Sykes EA, Beyea MM, Simpson MTW, Beyea JA. Approach to Ménière disease management. Can Fam Physician. 2019;65(7):463-467.
7. Magnan J, Özgirgin ON, Trabalzini F, et al. European Position Statement on Diagnosis, and Treatment of Meniere's Disease. J Int Adv Otol. 2018;14(2):317-321. doi:10.5152/iao.2018.140818

Epidemiologi Penyakit Meniere
Penatalaksanaan Penyakit Meniere

Artikel Terkait

  • Red Flag Tinnitus
    Red Flag Tinnitus
  • Injeksi Steroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
    Injeksi Steroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.