Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Otosklerosis general_alomedika 2022-10-19T08:56:15+07:00 2022-10-19T08:56:15+07:00
Otosklerosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Otosklerosis

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Etiologi otosklerosis sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa studi menemukan hubungan antara otosklerosis dengan faktor-faktor seperti genetik, gangguan metabolisme tulang, inflamasi dan faktor hormonal, trauma, serta autoimun.[11]

Beberapa literatur menyatakan bahwa adanya perubahan hormonal seperti pubertas, kehamilan, dan menopause dapat berpengaruh pada perkembangan penyakit. Namun, mekanisme yang mendasari hal ini masih belum jelas.[18]

Genetik

Otosklerosis diturunkan secara autosomal dominan. Namun, ada beberapa studi yang menyatakan bahwa, faktor genetik sebenarnya bukan serta merta menjadi etiologi utama, karena dibutuhkan faktor pemicu lain. Pada beberapa studi, disebutkan bahwa faktor genetik hanya memfasilitasi perkembangan penyakit. Masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai hal ini.[6,11,18]

Sebanyak 50% pasien otosklerosis memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut. Pada otosklerosis, juga dapat ditemukan adanya mutasi pada gen-gen yang memiliki andil dalam jaras molekuler dan berperan pada sistem imunologi, endokrin, dan proses inflamasi yang mempengaruhi metabolisme tulang.[18,21,22]

Autoimun dan Inflamasi

Reaksi autoimun dan inflamasi juga berperan dalam terjadinya otosklerosis. Dilaporkan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam aktivasi respon autoimun pada kapsula otica yang menyebabkan terjadinya otosklerosis.[18]

Tumor necrosis factor (TNF) alfa merupakan sitokin proinflamasi yang diproduksi oleh monosit-makrofag untuk meregulasi diferensiasi dan aktivasi sel-sel mesenkim untuk tulang. Meningkatnya ekspresi TNF alfa akan meningkatkan aktivitas osteoklas dan regenerasi tulang.[18]

Sitokin-sitokin seperti osteoprogenin (OPG), receptor activator of nuclear factor-kappa B (RANK), dan RANK ligand (RANKL) berperan dalam sistem regenerasi tulang. RANKL diekspresikan oleh osteoblas. Selain untuk regenerasi tulang, RANKL juga meregulasi diferensiasi, aktivasi, dan ketahanan osteoklas dengan berikatan pada reseptor RANK. OPG adalah inhibitor utama TNF alfa dan antagonis RANK-L. Fungsinya adalah untuk mempertahankan proses regenerasi tulang yang normal dengan memblok osteolisis dan pembentukan osteoklas serta menginduksi apoptosis osteoklas.[18]

Enzim sitotoksik (elastase, kolagenase, cathepsin-D/B), mediator inflamasi seperti TNF-alfa, IL-1 dan IL-6, dan sebagian komplemen (C3a,C3b,C5a) dilepaskan dari fokus otosklerosis pada fase awal penyakit. Molekul-molekul ini kemudian masuk ke cairan perilymph dan mengganggu elektromotilitas sel-sel rambut bagian luar dan menyebabkan tuli sensorineural.[18]

Infeksi Campak

Beberapa studi menemukan adanya RNA virus campak pada jaringan tulang yang mengalami otosklerosis. Karosi et al. menemukan adanya reseptor virus campak pada kaki stapes yang otosklerosis. Virus campak dapat menjadi faktor pemicu proses inflamasi yang terjadi pada fase aktif otosklerosis. Namun, peran virus campak yang sesungguhnya pada patogenesis otosklerosis masih perlu dipelajari lebih lanjut.[18]

Hormon

Beberapa studi menemukan adanya hubungan antara otosklerosis dengan kehamilan dan pengaruh hormon seks pada progresivitas otosklerosis. Estrogen menghambat resorpsi tulang dengan cara menginhibisi aktivitas osteoklas secara langsung dan mengurangi produksi sitokin secara autokrin dan parakrin.[18]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya otosklerosis antara lain adalah kehamilan dan riwayat keluarga dengan otosklerosis. Adanya perubahan hormonal pada saat kehamilan diperkirakan mendukung terjadinya otosklerosis. Pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan otosklerosis, kehamilan dapat memicu terjadinya otosklerosis atau memperparah otosklerosis yang sudah ada.[23]

Pada studi yang dilakukan oleh Gristwood et al., perempuan yang mengalami otosklerosis, mengalami penurunan fungsi pendengaran sampai dengan 33% setelah kehamilan pertama, dan menjadi 63% setelah kehamilan ke 6. Pada saat kehamilan, sel syncytiotrophoblast di plasenta mensekresi placental growth hormone variant (GH-V) yang secara perlahan mengganti growth hormon (GH) dari hipofisis pada usia kehamilan 20 minggu. Peningkatan serum GH-V pada kehamilan diduga ikut berperan dalam perubahan patologis yang terjadi pada otosklerosis. Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai hal ini.[24]

Referensi

6. Wang S, Hao W, Xu C, et al. A Study of Wideband Energy Reflectance in Patients with Otosclerosis: Data from a Chinese Population. BioMed Res Int . 2019 Aug 14; 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6710738/
11. Kang K, Kim SK, Lim S,et al. A Case of Otosclerosis Treated with One Shot Laser-Assisted Stapes Surgery. Med Lasers. 2015 Dec 30;4(2):81–5.
18. Priyadarshi S, Ray CS, Biswal NC, et al. Genetic Association and Altered Gene Expression of Osteoprotegerin in Otosclerosis Patients: Role of Osteoprotegerin in Otosclerosis. Ann Hum Genet. 2015 Jul;79(4):225–37.
21. Purohit B, Hermans R, Op de beeck K. Imaging in otosclerosis: A pictorial review. Insights Imaging. 2014 Apr 1;5(2):245–52.
22. Declau F, Spaendonck M, Timmermans J-P, et al. Prevalence of Histologic Otosclerosis: An Unbiased Temporal Bone Study in Caucasians. Adv Otorhinolaryngol. 2007 Feb 1;65:6–16.
23. Adnyani AL. Prevalensi Gangguan Fungsi Pendengaran Akibat Kebisingan Lingkungan Kerja pada Pekerja Kayu di Desa Mas Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. E-Journal Medika. 2017 Dec;6(12):144–7.
24. Liang K, Mona M, Tumbel REC. Survei Kesehatan Telinga Masyarakat di Desa Tinoor 2. E-Clin. 2018 Jan 9 ;6(1). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/18713

Patofisiologi Otosklerosis
Epidemiologi Otosklerosis
Diskusi Terbaru
dr.Saiful Bahri
Kemarin, 21:21
Sirkumsisi
Oleh: dr.Saiful Bahri
2 Balasan
Alo dokter, ijin sharing terkait penatalaksanaan sirkumsisi. Untuk penggunaan pehacain dengan kandungan lidocaine 20 mg + epinephrine 0,0125 mg atau...
Anonymous
Kemarin, 08:46
Pendekatan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo, DokterMohon pendapat dan Diskusinya apabila kita mendapatkan pasien dengan ide bunuh diri di telemedicine, apakah TS ada tips dalam melakukan anamnesis...
dr.Nur Rachmawati Hanafiah
Kemarin, 04:50
Perawatan luka dekubitus pada penderita diabetes
Oleh: dr.Nur Rachmawati Hanafiah
2 Balasan
Izin bertanya, untuk luka seperti ini, terapi terbaik apa yang bisa dilakukan agar bisa mempercepat proses penyembuhan? Dan bagaimana cara perawatan luka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.