Diagnosis Gout
Diagnosis arthritis gout ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Pasien arthritis gout biasanya datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan nyeri pada sendi yang meradang, terjadi tiba-tiba namun sudah pernah dirasakan sebelumnya dan sering berulang. Keluhan ini terjadi pada sendi yang unilateral dan monoartikuler, paling sering pada metatarsofalang ibu jari kaki.
Pasien dengan arthritis gout biasanya memiliki riwayat hiperurisemia sebelumnya, namun pasien dengan kadar asam urat normal juga berisiko mengalami gout.[2,4] Penderita gout yang sudah lama biasanya mengeluhkan serangan yang khas dari arthritis dengan periode sembuh di antara serangan.[2]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien dengan arthritis gout dapat ditemukan tanda radang yaitu pembengkakan, hangat, eritem, dan nyeri pada sendi monoartikuler, namun pada beberapa kasus dapat terjadi pada beberapa sendi. Pada arthritis kronik biasanya ditemukan tofus di telinga, jari tangan dan jari kaki, bursa prepatela, olecranon, dan mata. [8] Studi oleh Andrey et al, pada penderita arthritis gout di Amerika menemukan adanya tofus yang terdapat di lumbal.[9]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding arthritis gout adalah arthritis akibat penyakit sistemik, pseudogout, selulitis, nefroltiasis, arthritis rhematoid, arthritis sepsis dan osteoarthritis.[8]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang paling sederhana dan banyak tersedia adalah dengan mengukur kadar asam urat di darah.
Tabel 1. Kadar Asam Urat Normal
Umur dan Jenis Kelamin | Batas Bawah | Batas Atas |
Pria dewasa | 2 mg/dL | 7,5 mg/dL |
Wanita dewasa | 2 mg/dL | 6,5 mg/dL |
Pria usia > 40 tahun | 2 mg/dL | 8,5 mg/dL |
Wanita usia > 40 tahun | 2 mg/dL | 8 mg/dL |
Anak-anak | 2 mg/dL | 5,5 mg/dL |
Kristal Monosodium Urat
Diagnosis pasti arthritis gout adalah dengan menemukan kristal monosodium urat di cairan sinovial, bursa, atau tofus. Kristal monosodium urat ini dapat ditemukan dengan melakukan aspirasi cairan sendi pada sendi yang mengalami inflamasi atau tofus.[2] Aspirasi cairan sendi ini dilakukan dengan jarum kecil dan selanjutnya diperiksa dengan mikroskop terpolarisasi. Kristal monosodium urat berbentuk seperti jarum dengan warna kuning kebiruan.[4]

Selain dengan pemeriksaan aspirasi cairan sendi, kristal monosodium urat dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan radiologi yaitu dengan ultrasonografi, radiologi x-ray dan dual-energy computerized tomography (DECT). Pada pemeriksaan ultrasonografi, kristal asam urat akan tampak dengan gambaran dual contour yaitu tofus dan dikelilingi jaringan ikat. Pemeriksaan dengan radiologi X-ray akan menunjukkan gambaran erosi tulang namun pemeriksaan ini tidak spesifik. Pada pemeriksaan DECT akan tampak agen kimia dari asam urat yang dapat memberikan pewarnaan khusus.[5,8]