Patofisiologi Bronkiektasis
Patofisiologi bronkiektasis belum diketahui secara pasti, namun diduga melibatkan infeksi bronkial kronik, peradangan, gangguan klirens mukosiliar, dan kerusakan struktural paru. Pada bronkiektasis didapatkan dilatasi dan penebalan bronkus proksimal karena inflamasi kronik sebagai respons imun terhadap mikroorganisme yang berkolonisasi di saluran napas. Pada area tersebut kemudian terjadi inflamasi dan edema yang disertai dengan peningkatan produksi mukus.
Sitokin, protease, dan reactive oxygen mediators akan dikeluarkan oleh sel-sel inflamasi, seperti neutrofil dan limfosit T, yang menyebabkan kerusakan saluran napas progresif. Komponen muskular dan elastik pada dinding bronkial akan mengalami kerusakan. Klirens mukosiliar pada cabang bronkial juga akan terganggu dan menyebabkan kolonisasi bakteri lebih mudah terjadi. Hal ini kemudian terus berulang seperti sebuah siklus yang akan memperparah kondisi pasien. [4,6]