Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gangguan Kepribadian Narsistik general_alomedika 2023-03-16T08:10:51+07:00 2023-03-16T08:10:51+07:00
Gangguan Kepribadian Narsistik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gangguan Kepribadian Narsistik

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan untuk gangguan kepribadian narsistik mengutamakan penggunaan psikoterapi, meskipun hal ini membutuhkan tilikan diri atau insight yang baik dari pasien dan hubungan terapeutik yang kuat antara dokter dan pasien. Farmakoterapi spesifik untuk gangguan kepribadian ini belum tersedia.[1-3]

Psikoterapi

Psikoterapi untuk pasien gangguan kepribadian narsistik merupakan suatu tantangan bagi klinisi karena pasien cenderung memiliki tilikan diri yang kurang baik. Di samping itu, perasaan kebesaran dan keras kepala yang dimiliki oleh pasien sering kali membuat pasien menyangkal bahwa dirinya mempunyai masalah yang perlu diatasi.[1-3]

Saat ini belum ada kesepakatan mengenai metode psikoterapi yang terbaik. Beberapa peneliti menyarankan psikoterapi psikoanalisis, psikoterapi kelompok, dan cognitive behavioral therapy (CBT) khusus.[1-3]

Psikoterapi Psikoanalisis

Menurut model psikoanalisis Otto Kernberg, target utama terapi adalah eradikasi atau pengurangan rasa grandiose patologis pada pasien melalui konfrontasi langsung. Namun, model psikoanalisis Heinz Kohut menyarankan cara yang lebih berempati, yakni dengan mendukung rasa grandiose pasien sambil mencoba mentransfernya ke kondisi yang lebih ideal.[1,2]

Hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai metode terbaik. Terapis umumnya memadukan kedua model tersebut sesuai kondisi dan hubungan terapis dengan setiap pasien. Terapis perlu memahami alasan dan metode pertahanan pasien, tetapi juga membantu pasien menyadari defisiensi perilakunya.[1,2]

Psikoterapi Kelompok

Psikoterapi kelompok awalnya diduga tidak efektif karena pasien kepribadian narsistik tidak bisa berempati dan tidak bisa berkomunikasi baik dengan orang lain. Namun, studi menunjukkan bahwa psikoterapi ini dapat membantu pasien menemukan tempat yang aman untuk menerima/memberikan feedback dan memahami dirinya lebih baik.[1,2]

Cognitive Behavioral Therapy

CBT khusus yang digunakan untuk pasien gangguan kepribadian narsistik adalah schema-focused therapy. Terapi berfokus pada perbaikan skema narsistik, mood defektif, dan cara coping yang terkait. Pasien secara aktif diajak mengkonfrontasi distorsi kognitif narsistiknya.[1,2]

Medikamentosa

Saat ini belum ada terapi farmakologi yang efektif untuk mengatasi gangguan kepribadian narsistik. Farmakoterapi pada pasien dengan gangguan ini bersifat simtomatis dan ditujukan untuk mengatasi gangguan-gangguan mental lain yang menyertai. Lithium dapat digunakan untuk mengatasi mood swing, sementara obat antidepresan dapat digunakan pada pasien dengan depresi.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Ambardar S. Narcissistic Personality Disorder. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1519417-overview
2. Mitra P, Fluyau D. Narcissistic Personality Disorder. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556001/
3. Caligor E, Levy KN, Yeomans FE. Narcissistic personality disorder: diagnostic and clinical challenges. Am J Psychiatry. 2015 May;172(5):415-22. doi: 10.1176/appi.ajp.2014.14060723

Diagnosis Gangguan Kepribadian N...
Prognosis Gangguan Kepribadian N...
Diskusi Terkait
Anonymous
31 Mei 2022
Cara membedakan Borderline dan Narcissistic Personality Disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Irwan Supriyanto, Sp. KJ, Ph.D. mau tanya dok karena trait nya borderline personality disorder mirip2 dengan narcisstic personality disorder, apakah...
dr.Ciho Olfriani
28 April 2021
Membedakan perilaku narsisistik dan gangguan narsisistik - Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
3 Balasan
Alo dr. Soeklola,Izin bertanya dok..Bagaimana caranya membedakan perilaku narsistik dan gangguan narsistik, dok?Lalu, kapan farmakoterapi perlu diberikan, dok?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.