Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Mesothelioma general_alomedika 2021-07-06T14:22:02+07:00 2021-07-06T14:22:02+07:00
Mesothelioma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Mesothelioma

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan mesothelioma dapat berupa pembedahan yang dikombinasi dengan kemoterapi. Selain itu, pasien juga mungkin menerima radioterapi. Pada Oktober 2020, FDA juga telah menyetujui imunoterapi dengan kombinasi nivolumab dan ipilimumab sebagai terapi lini pertama mesothelioma pleura metastatik yang tidak bisa direseksi.

Pembedahan

Teknik pembedahan utama pada mesothelioma peritoneum adalah kombinasi antara cytoreductive surgery dan hyperthermic intraperitoneal chemotherapy (CRS-HIPEC). Rata-rata harapan hidup pasien dapat mencapai 53 bulan dan angka harapan hidup dalam 5 tahun dapat mencapai 47%.[6]

Teknik CRS-HIPEC memiliki kemungkinan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Namun, bila bedah dilakukan di institusi yang memiliki pengalaman dan peralatan yang baik, angka mortalitas berkisar antara 0–8% dan angka morbiditas akibat komplikasi serius berkisar antara 10–45%.[6]

Pada pasien mesothelioma pleura (terutama yang berstadium awal), prinsip utama pembedahannya adalah dengan menghilangkan lapisan mesothelial, satu atau lebih kelenjar getah bening, atau sebagian atau seluruh paru atau organ lain. Metode pembedahan yang umum digunakan adalah pleurectomy/decortication (P/D) maupun extrapleural pneumonectomy (EPP).[10]

Kemoterapi

Untuk pasien yang tidak dapat menjalani pembedahan, kemoterapi sistemik dapat menjadi alternatif. Preparat yang digunakan adalah kombinasi pemetrexed dengan cisplatin atau carboplatin. Carboplatin lebih disarankan untuk pasien geriatri dan untuk terapi paliatif karena dapat ditoleransi dengan lebih baik daripada cisplatin.[6,14]

Selain kombinasi tersebut, saat ini kombinasi gemcitabine dan pemetrexed juga bisa menjadi alternatif bagi pasien mesothelioma pleura. Kombinasi ini sedang dipelajari lebih lanjut sebagai terapi lini kedua bila pemetrexed dan cisplatin/carboplatin tidak memberikan efek yang baik.[6,14]

Radioterapi

Mesothelioma pleura maligna umumnya bersifat resisten terhadap radioterapi. Namun, perkembangan teknik radioterapi yang semakin canggih (seperti intensity modulated radiation therapy atau IMRT) telah memungkinkan aplikasi radioterapi pada pasien mesothelioma. Radioterapi disarankan sebagai terapi paliatif untuk mengurangi nyeri dada dan obstruksi bronkus atau esofagus.[12]

Imunoterapi

Pada bulan Oktober 2020, FDA telah menyetujui penggunaan kombinasi nivolumab dan ipilimumab sebagai terapi lini pertama untuk mesothelioma pleura maligna yang tidak bisa direseksi. Menurut uji klinis terhadap kasus ini, imunoterapi memberikan overall survival yang lebih baik daripada kemoterapi.[12]

Referensi

6. Kim J, Bhagwandin S, Labow DM. Malignant peritoneal mesothelioma: a review. Ann Transl Med. 2017;5(11):236. doi:10.21037/atm.2017.03.96
10. Samara TD, et al. Mesothelioma akibat inhalasi debu asbes. J Biomedika Kesehat. 2020;3(4):193-200. doi: 10.18051/JBiomedKes.2020.v3.193-200.
12. Tan WW. Mesothelioma. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/280367-overview
14. Ahmed I, Ahmed Tipu S, Ishtiaq S. Malignant mesothelioma. Pak J Med Sci. 2013 Nov;29(6):1433-8. doi: 10.12669/pjms.296.3938

Diagnosis Mesothelioma
Prognosis Mesothelioma

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 18:56
Domperidone untuk anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, obat antiemetik apa yang aman untuk anak usia 1tahun? Karna biasanya saya kasih domperidone tp ternyata setelah baca2 itu gak aman untuk...
dr.Marcella Arista
Hari ini, 15:34
Perbedaan efektivitas dari injeksi PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic Acid
Oleh: dr.Marcella Arista
1 Balasan
Alodok, ingin bertanya1. Apakah ada literatur yang membahas perbedaan efektivitas dari inject PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic? Sy sudah coba cari di...
dr.Resti Riyandina Mujiarto
Hari ini, 13:55
Efek samping jangka panjang jika overdosis maprotiline
Oleh: dr.Resti Riyandina Mujiarto
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien. Seorang wanita usia 21 thn, datang dengan keluhan meminum obat maprotiline (sandepril) 50 mg sekaligus 5 tablet secara...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.