Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Mesothelioma general_alomedika 2023-09-01T13:27:28+07:00 2023-09-01T13:27:28+07:00
Mesothelioma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Mesothelioma

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi mesothelioma atau mesotelioma maligna berhubungan erat dengan inflamasi kronis. Mesothelioma yang paling sering terjadi pada membran viseral pleura. Agen inflamasi karsinogenik penyebab mesothelioma pleura yang telah diketahui adalah asbestos.[1,3]

Ada dua kelompok besar asbestos, yaitu asbestos serpentine dan amphibole. Paparan serat asbestos tipe amphiboles memiliki risiko karsinogenesis lebih tinggi daripada tipe serpentine. Serat tipe amphibole berukuran lebih panjang daripada tipe serpentine.[1,3]

Selain asbestos, mineral erionite, infeksi (seperti tuberkulosis atau virus simian V40), serta paparan radiasi juga dapat menginduksi inflamasi yang membentuk siklus kronis repetitif pada sel mesotelial.[3,7]

Fagositosis Asbestos oleh Sel Mesotelial

Serat asbestos yang terinhalasi akan melewati alveolus menuju ruang pleura. Secara fisiologis, setiap partikel yang berada di ruang pleura akan dieliminasi menuju nodus limfatik melalui stomata. Namun, karena ukurannya besar, serat asbestos tidak bisa melewati stomata. Lama-kelamaan serat ini akan terakumulasi di sekitar stomata pleura parietal dan membentuk black spots.

Black spots ini dapat menyebabkan iritasi pleura akibat kerusakan pada permukaan sel mesotelial, yang selanjutnya menginisiasi siklus proinflamasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Kerusakan sel mesotelial terjadi karena sel memfagosit asbestos dan serat asbestos menyebabkan oksidasi intrasel.

Hal ini dapat menyebabkan pecahnya DNA sel. Selain itu, serat asbestos juga menghalangi mitosis sel mesotelial, sehingga sel yang terbentuk bersifat aneuploid karena segregasi kromosom yang abnormal.[1,3]

Kegagalan Fagositosis Asbestos

Mekanisme lain dalam patofisiologi mesothelioma adalah kegagalan fagositosis serat asbestos oleh makrofag karena serat asbestos terlalu besar. Proses ini menyebabkan kondisi frustrated phagocytosis, yang selanjutnya akan melepaskan sitokin proinflamasi (contohnya tumor necrosis factor alpha) dan spesies oksigen reaktif. Stres oksidatif ini menjadi faktor yang secara tidak langsung merusak DNA sel mesotelial.[1,3]

Sel yang mati akan melepaskan high molecular group binding protein 1 (HMGB1) yang merangsang inflamasi dan menginduksi pelepasan makrofag lebih lanjut pada situs inflamasi. Asbestos juga dapat menginduksi kaskade tertentu melalui autofosforilasi epidermal growth factor receptor (EGFR), yang dilaporkan berperan dalam proses karsinogenesis melalui pembentukan gen antiapoptosis.[1,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Mott FE. Mesothelioma: a review. Ochsner J. 2012;12(1):70-79.
3. Hiriart E, Deepe R, et al. Mesothelium and Malignant Mesothelioma. J Dev Biol. 2019;7(2):7. doi: 10.3390/jdb7020007
7. Carbone M, Yang H. Mesothelioma: recent highlights. Ann Transl Med. 2017 Jun;5(11):238. doi: 10.21037/atm.2017.04.29.

Pendahuluan Mesothelioma
Etiologi Mesothelioma

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Juni 2022, 16:25
Bagaimana cegah pneumokoniosis pada pekerja pabrik - Kedokteran Okupasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Fani, Sp.OKIjin bertanya dok. Bagaimana langkah preventif untuk mencegah pneumokoniosis pada pekerja pabrik? Terimakasih dok 

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.