Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Glioblastoma annisa-meidina 2023-06-22T10:36:32+07:00 2023-06-22T10:36:32+07:00
Glioblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Glioblastoma

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Diagnosis glioblastoma dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan histologi. Namun, dokter perlu mengenali tanda dan gejala tumor otak dari anamnesis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, yang disertai pemeriksaan penunjang radiologi.[1,2]

Anamnesis

Dari anamnesis, gejala klinis pasien glioblastoma sangat bervariasi, ditentukan oleh ukuran dan lokasi tumor. Misalnya, tumor yang berada di lobus frontalis, lobus temporalis, atau corpus callosum dapat menimbulkan gejala disfungsi eksekutif, gangguan mood, fatigue, dan gangguan memori ringan.[1,6,7]

Gejala yang cukup sering dijumpai akibat peningkatan tekanan intrakranial, yakni nyeri kepala, mual-muntah, dan defisit neurologis fokal progresif seperti kelemahan otot dan gangguan sensorik. Nyeri kepala umumnya memberat dengan posisi berbaring.[1,2,6]

Kejang dapat dijumpai pada 25% kasus, dan umumnya mudah teratasi dengan antikonvulsan. Pasien juga dapat mengalami gangguan berbahasa dan gangguan penglihatan. Meskipun jarang, glioblastoma dapat menimbulkan gejala menyerupai stroke akibat perdarahan intratumor.[1,2,6]

Anamnesis riwayat penyakit keluarga dan lingkungan dapat menunjukkan risiko familial atau faktor risiko eksogen, seperti paparan terhadap radiasi. Heteroanamnesis mungkin diperlukan untuk mendapat hasil yang lebih akurat.[8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien dengan tumor otak berfokus untuk membedakan tumor otak primer dari tumor otak akibat metastasis, dan menilai ada tidaknya kontraindikasi pembedahan. Dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan neurologis.

Pemeriksaan neurologis dapat menunjukkan defisit neurologis fokal, seperti hemiparesis, kehilangan fungsi sensoris, gangguan penglihatan, dan afasia. Skala Neurological Assessment in Neuro-Oncology (NANO) dapat digunakan untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan neurologis. Penilaian neurokognitif dapat dilakukan dengan Mini Mental State Examination (MMSE).[2,8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding glioblastoma yang dapat menunjukkan tanda dan gejala klinis serupa di antaranya perdarahan intrakranial dan tumor otak sekunder.

Perdarahan Intrakranial

Perdarahan intrakranial dapat timbul dalam parenkim otak atau ruang potensial di meninges, seperti hematoma epidural, subdural, dan perdarahan subarachnoid. Seperti glioblastoma, perdarahan dapat menimbulkan gejala-gejala space occupying lesion dan tekanan tinggi intrakranial.

Untuk membedakannya, perlu dilakukan anamnesis mengenai onset gejala, di mana onset gejala akibat perdarahan intrakranial umumnya terjadi secara akut, juga pemeriksaan penunjang radiologi, seperti MRI otak atau CT scan kepala.[2,7]

Tumor Otak Sekunder

Tumor otak sekunder atau metastasis adalah sel-sel kanker yang bermetastasis ke otak dari tumor primer di organ lain. Diperkirakan, 20–40% pasien yang terdiagnosis dengan kanker primer dapat mengalami metastasis ke otak. Seperti glioblastoma, tumor otak sekunder dapat menimbulkan gejala space occupying lesion dan tekanan tinggi intrakranial.[2,8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis glioblastoma umumnya sama dengan pemeriksaan dugaan tumor otak. Pemeriksaan radiologi diagnostik awal dapat berupa CT scan kepala atau MRI otak, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan histologi.

MRI Otak

Pada MRI otak dengan kontras, glioblastoma hampir selalu menangkap kontras gadolinium, yang tampak sebagai massa ireguler dengan ring of enhancement jelas dan nekrosis sentral yang hipointens. Nekrosis merupakan tanda khas glioblastoma. Dapat juga ditemukan edema vasogenik di sekitar tumor, perdarahan, dan distorsi ventrikel.[1]

CT Scan Kepala

Pada CT scan kepala, glioblastoma umumnya tampak sebagai lesi hipodens ireguler, dengan cincin perifer yang menangkap lebih banyak kontras, dan edema vasogenik di area penumbra. Terkadang tampak perdarahan, dan jarang tampak kalsifikasi.[1,2]

PET Scan

PET scan sangat sensitif pada tahap awal diagnosis, dan dapat membantu dalam diagnosis glioblastoma pada kasus-kasus sulit, misalnya glioblastoma yang berhubungan dengan nekrosis akibat radiasi atau perdarahan.

Dibandingkan MRI, PET scan dapat mengidentifikasi heterogenitas intratumor dan perluasan tumor dengan lebih baik. PET scan juga bermanfaat dalam perencanaan terapi (biopsi, pembedahan, radioterapi) dan monitoring pascaterapi.[2]

Pemeriksaan Histologi

Secara mikroskopis, glioblastoma merupakan tumor highly cellular yang terdiri dari sel-sel astrosit berdiferensiasi buruk, fusiformis, bulat, atau pleomorfik dengan nukleus atipik dan aktivitas mitosis. Nekrosis dan proliferasi mikrovaskular merupakan tanda diagnostik yang penting dalam diagnosis glioblastoma.

Sel-sel tumor viabel umumnya berada di perifer, sedangkan jaringan nekrotik umumnya berada di sentral. Proliferasi mikrovaskular didapatkan di seluruh bagian tumor, tetapi lebih banyak di sekitar area nekrotik dan batas-batas infiltrasi.[2,11]

Referensi

1. Davis ME. Glioblastoma: Overview of Disease and Treatment. Clin J Oncol Nurs. 2016;20(5 Suppl):S2-S8. doi:10.1188/16.CJON.S1.2-8
2. Bruce JN. Glioblastoma. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/283252-overview
6. Alexander BM, Cloughesy TF. Adult glioblastoma. Journal of Clinical Oncology. 2017;35(21):2402-2409. doi:10.1200/jco.2017.73.0119
7. Gilard V, Tebani A, et al. Diagnosis and management of glioblastoma: A comprehensive perspective. Journal of Personalized Medicine. 2021;11(4):258. doi:10.3390/jpm11040258
8. Weller M, van den Bent M, et al. EANO guidelines on the diagnosis and treatment of diffuse gliomas of adulthood [published correction appears in Nat Rev Clin Oncol. 2022 May;19(5):357-358]. Nat Rev Clin Oncol. 2021;18(3):170-186. doi:10.1038/s41571-020-00447-z
11. Tan AC, Ashley DM, et al. Management of glioblastoma: State of the art and future directions. CA Cancer J Clin. 2020;70(4):299-312. doi:10.3322/caac.21613

Epidemiologi Glioblastoma
Penatalaksanaan Glioblastoma

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Obat batuk sesak untuk Ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.Obat batuk sesak untuk Ibu hamil yang aman apa y?Apakah GG dan salbutamol aman untuk ibu hamil?
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 19 jam yang lalu
Benjolan di pusat tanggal, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
2 Balasan
Alo Dokter, Ank usia 16 bulan.. benjolan d pusat terjadi setelah 2 bulan tali pusar tanggal.. tdk demam, dan tidak berbau.. mohon diskusi nya dok, tuk...
dr.Arini Gita Puspa
Dibalas 48 menit yang lalu
Webinar tahun 2025
Oleh: dr.Arini Gita Puspa
4 Balasan
ALO dokter, izin berdiskusi, apakah ada yang tahu kenapa webinar di tahun 2025 ini SKP tidak langsung terhitung di satu sehat, termasuk webinar dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.