Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Uveitis general_alomedika 2022-10-10T10:48:50+07:00 2022-10-10T10:48:50+07:00
Uveitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Uveitis

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, jenis uveitis yang paling umum terjadi di komunitas adalah uveitis anterior idiopatik. Di negara berkembang, uveitis akibat infeksi adalah jenis yang sering terjadi. Sementara itu, uveitis noninfeksi lebih sering ditemukan di negara maju.

Global

Uveitis yang disebabkan oleh infeksi sangat umum ditemukan di negara berkembang, yakni pada sekitar 30–60% kasus uveitis. Herpes dan toxoplasmosis adalah penyebab infeksi yang paling sering. Namun, uveitis akibat tuberkulosis dan sifilis juga mulai banyak dilaporkan di negara berkembang.[1]

Di negara maju, uveitis noninfeksi lebih sering ditemukan. Di Amerika Serikat, etiologi infeksi hanya menyebabkan <20% kasus uveitis, dengan nilai rata-rata prevalensi 60,6 per 100.000 orang. Namun, prevalensi amat bervariasi pada setiap kelompok usia, jenis kelamin, dan komorbiditas.[1,2]

Indonesia

Data epidemiologi uveitis di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Uveitis umumnya tidak menyebabkan mortalitas. Mortalitas mungkin disebabkan oleh penyakit sistemik lain yang mendasari uveitis, misalnya lupus eritematosus sistemik, multiple sclerosis, atau tuberkulosis. Akan tetapi, uveitis dapat menimbulkan morbiditas mata yang serius, yaitu kebutaan.

Data menunjukkan bahwa uveitis menyebabkan 5–10% gangguan penglihatan secara global. Hingga 35% pasien uveitis dilaporkan mengalami gangguan penglihatan yang serius hingga kebutaan.[1,8]

Referensi

1. Tsirouki T, Dastiridou A, Symeonidis C, et al. A Focus on the Epidemiology of Uveitis. Ocul Immunol Inflamm. 2018;26(1):2-16. doi:10.1080/09273948.2016.1196713
2. Zhang Y, Amin S, Lung KI, et al. Incidence, prevalence, and risk factors of infectious uveitis and scleritis in the United States: A claims-based analysis. PLoS One. 2020 Aug 25;15(8):e0237995. doi:10.1371/journal.pone.0237995
8. Muchatuta MN. Iritis and Uveitis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/798323-overview

Etiologi Uveitis
Penatalaksanaan Uveitis

Artikel Terkait

  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Efikasi Implan Kortikosteroid untuk Uveitis Kronis Non-Infeksi
    Efikasi Implan Kortikosteroid untuk Uveitis Kronis Non-Infeksi
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 3 jam yang lalu
Bagaimana merujuk pasien dengan ide bunuh diri - pakai fitur Rujukan di myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO DokterSaya pernah merawat pasien dengan insomnia. Namun, setelah digali lebih lanjut pasien memiliki perilaku self harm dan saya butuh merujuk ke dokter...
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah salah obat yang seharusnya tetes mata menjadi tetes telinga dapat menimbulkan efek samping?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, Assalamualaikum,,, ts sekalian mohon masukan nya,,, apa yg harus kita lakukan jika apoteker salah memberikan obat, yg seharusnya erlamicetin tts...
Anonymous
Dibalas 10 jam yang lalu
Pemberian Antitetanus pada luka gigitan hewan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Selamat malam, izin bertanya dok. Saya mendapatkan pasien anak usia 2 th dibawa ibunya berobat krn digigit kucing liar 1hr lalu. Luka bengkak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.