Pendahuluan Dakriostenosis
Dakriostenosis adalah obstruksi pada duktus nasolakrimalis yang dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yakni dakriostenosis kongenital dan dakriostenosis didapat (acquired). Dakriostenosis kongenital, terutama persistensi membran pada Hasner’s valve, dilaporkan sebagai penyebab tersering epiphora dan discharge okular pada infant. Sedangkan dakriostenosis didapat merupakan penyebab epiphora nontraumatik tersering pada dewasa.
Diagnosis dakriostenosis umumnya dapat ditegakkan secara klinis, tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang lain. Apabila gejala meragukan, dapat dilakukan irigasi sistem drainase lakrimal dengan cairan salin normal disertai fluoresensi. Adanya refluks mengindikasikan stenosis.
Penatalaksanaan konservatif umumnya dilakukan pada anak usia <6 bulan dan mayoritas pasien mengalami penyembuhan saat berusia 1 tahun. Penatalaksanaan konservatif berupa observasi dan tindakan pemijatan Crigler. Selain itu, dapat pula diberikan antibiotik topikal bila diperlukan. Dakriostenosis kongenital yang tidak mengalami perbaikan setelah usia 1 tahun membutuhkan tindakan invasif seperti probing dan pembedahan. Untuk kasus dakriostenosis didapat, terapi definitif adalah pembedahan dakriosistorinostomi. [1-4]